Cariharga dan promo terbaik untuk Alquran Dan Latinnya Kecil diantara 76 produk. Cek harga terbaik sekarang hanya di BigGo! Instal Aplikasi. Instal aplikasi BigGo untuk merasakan layanan penuh. Daftar Toko. Language/Bahasa. English. 中文(繁體) 中文(簡体) 中文(香港)
ABSTRACT CONCEPT TAREKAT ACCORDING TO KIAI SAMBAS MANDIRANCAN The study of the idea and its Implementation Recitation Assembly in the Mandirancan village Kuningan Regency People have opinion that people followed tarekat is people’s special, his science already high level and judgment pure. Thing its because people have trust with just one definition tarekat. So, people have followed tarekat is people have followed one of the tarekat and mursyid. Therefore, writer use two definition of tarekat from Muhammad Zuhri. According to Muhammad Zuhri that tarekat has the second definition of the tarekat, tarekat’s institutionalized and tarekat’s not institutionalized. Definition tarekat Muhammad Zuhri be strong with definition tarekat by L. Massignon. Until writter more belief to confirmation and experiment its definition with to reseacrh recitation assembly Kiai Sambas Mandirancan. recitation assembly is not tarekat but there is recitation tarekat and his teacher, Kiai Sambas accept three oath tarekat. This study uses a descriptive qualitative research approach. With the data collection techniques are interviews, observation, documentation and analysis of data that have been obtained. Location of the research conducted in the Recitation Assembly Kiai Sambas Mandirancan in the Mandirancan village Mandirancan District of Kuningan regency, West Java Indonesia. This study suggested that followed tarekat not only to follow one of tarekat with its leader, sheikh or mursyid. Although with to follow Recitation Assembly, for example recitation assembly Kiai Sambas Mandirancan then person had said followed tarekat. It is as expressed by Muhammad Zuhri about the second definition of the tarekat. Result this study is tarekat to be combine in recitation assembly Kiai Sambas is tarekat Qodariyyah wan Naqsabandiyyah TQN and Tarekat Syattariyah, the first combining both tarekat in recitation assembly Kiai Sambas early from his surfeit in laws of tarekat are hard to practice by his self and concept tarekat according to Kiai Sambas is concept tarekat’s tarekat’s not institutionalized like opinion Muhammad Zuhri. He has applied concept tarekat amaliyah not institutionalized with to insert recitation of tarekat in the his recitation assembly. Keyword Kiai Sambas, tarekat, recitation assembly, tarekat amaliyah, tarekat’s institutionalized, Mandirancan.
Sholatsubuh terdiri dari dua rakaat dengan satu kali tasyahud akhir dan salam. Waktu sholat ini dikerjakan ketika terbit fajar shadiq hingga sebelum memasuki waktu matahari terbit. BACA JUGA: Doa Qunut Witir saat Tarawih Pertengahan Ramadhan, Arab, Latin, Arti. Selain itu, perbedaan sholat subuh dengan sholat lainnya adalah adanya bacaan doa
Setiap saat umat Muslim diwajibkan untuk senantiasa berbuat kebajikan, salah satunya adalah dengan membaca ayat-ayat suci Alquran. Juz Amma adalah surat pendek di kitab suci yang sering dibaca saat menunaikan salat. Surat pendek di Alquran ini ada di juz terakhir atau ke-30. Ada setidaknya 37 bacaan surat pendek yang tertulis dalam Bahasa Arab dan juga dilengkapi dengan latinnya. Jika kesulitan membaca dalam Bahasa Arab, disarankan membaca dalam latin. Bahasa latin akan memudahkan Sedulur dalam untuk mengetahui arti serta menghafalkannya. Penasaran ulasan lengkapnya? Simak informasi di bawah ini. BACA JUGA Arti Surat Al Alaq Beserta Bacaan, Isi Kandungan, dan Keistimewan 1. An-nas Pexels Surat pendek dari Juz Amma yang pertama adalah An-nas. Surat ini sering dibaca saat salat pada isya, magrib, ashar, dhuhur, dan subuh. قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ . مَلِكِ النَّاسِ . إِلَهِ النَّاسِ . مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ . الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ . مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ Qul a’uudzu birobbinnaas. Malikin naas. Ilaahin naas. Min syarril waswaasil khonnaas. Alladzii yuwaswisu fii shuduurin naas, minal jinnati wan naas Artinya Katakanlah “Aku berlindung kepada Tuhan yang memelihara dan menguasai manusia. Raja manusia. Sembahan manusia. Dari kejahatan bisikan syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan kejahatan ke dalam dada manusia, dari golongan jin dan manusia. QS. An Nas 1-6. 2. Al-falaq Pexels Surat ini merupakan surah ke-113 dalam Alquran. Kata Al-Falaq berarti waktu subuh. Surat makkiyah ini terdiri dari 5 ayat. Di bawah ini adalah surat pendek Juz Amma Arab dan Latinnya yang sedulur harus tahu. قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ . مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ . وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ . وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ . وَمِنْ شَرِّحَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ Qul a’uudzu birobbil falaq. Min syarri maa kholaq. Wa min syarri ghoosiqin idzaa waqob. Wa min syarrin naffaatsaati fil uqod. Wa min syarri haasidin idzaa hasad Artinya Katakanlah “Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki”. QS. Al Falaq 1-5 3. Al-Ikhlas Pexels Dalam Alquran, surah Al-Ikhlas berada di urutan ke-112 dan masuk dalam golongan Surah Makkiyah atau diturunkan di Kota Mekkah. Terdiri dari 4 ayat, isinya menegaskan tentang keesaan Allah serta menolak akan segala bentuk penyekutuan terhadap- Nya. قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ . اللَّهُ الصَّمَدُ . لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ . وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ Qul huwalloohu ahad. Alloohush shomad. Lam yalid walam yuulad. Walam yakul lahuu kufuwan ahad Artinya Katakanlah, “Dialah Allah Yang Mahaesa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.” QS. Al Ikhlas 1-4 BACA JUGA Bacaan Surat Al Falaq Lengkap Beserta Arti & Keutamaanya 4. Al-lahab Pexels Berikutnya ada Al-Lahab sebagai surat ke-111 yang terdiri dari 5 ayat dan masuk dalam golongan suratMakkiyah. Arti Al-lahab sendiri memiliki arti sebagai gejolak api. تَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَبٍ وَتَبَّ . مَا أَغْنَى عَنْهُ مَالُهُ وَمَا كَسَبَ . سَيَصْلَى نَارًا ذَاتَ لَهَبٍ . وَامْرَأَتُهُ حَمَّالَةَ الْحَطَبِ فِي جِيدِهَا حَبْلٌ مِنْ مَسَدٍ . Tabbat yadaa abii lahabiw watabb. Maa aghnaa anhu maaluhuu wamaa kasab. Sayashlaa naaron dzaata lahab. Wamroatuhuu hammaalatal hathob. Fii jiidihaa hablum mim masad Artinya “Binasalah kedua tangan Abu lahab dan sesungguhnya dia akan binasa. Tidaklah berfaedah kepadanya harta benda dan apa yang ia usahakan. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak. Dan begitu pula istrinya, pembawa kayu bakar. Yang di lehernya ada tali dari sabut”. QS. Al Lahab 1-5 5. An- nasr Pexels Surat ini masuk dalam golongan Madanniyah karena diturunkan ketika Rasullullah hijrah ke Kota Madinah. Arti dari setiap ayatnya adalah meminta pertolongan. إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ . وَرَأَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُونَ فِي دِينِ اللَّهِ أَفْوَاجًا . فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ إِنَّهُ كَانَتَوَّابًا Idzaa jaa-a nashrulloohi wal fath. Waro-aitan naasa yadkhuluuna fii diinillaahi afwaajaa. Fasabbih bihamdi robbika wastaghfirhu innahuu kaana tawwaabaa Artinya “Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat”. QS. An Nasr 1-3 BACA JUGA 15 Hukum Bacaan Tajwid Dalam Alquran yang Baik & Contohnya 6. Al-kafirun Pexels Merupakan surah ke-109 di Al-Quran dan terdiri atas 6 ayat serta masuk dalam surat Makkiyah. Surah ini mempunyai makna untuk saling toleran dan menghargai. قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ . لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ . وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ . وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَا عَبَدْتُمْ . وَلَا أَنْتُمْعَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ . لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ Qul yaa ayyuhal kaafiruun, laa a’budu maa ta’buduun. Walaa antum aabiduuna maa a’bud. Wa laa ana aabidum maa abadtum. Wa laa antum aabiduuna maa a’bud. Lakum diinukum waliya diin Artinya Katakanlah, “Hai orang-orang kafir, aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, dan kamu tidak pernah pula menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku”. QS. Al Kafirun 1-6 7. Al-kautsar Pexels Merupakan salah satu surat pendek dan masuk dalam surat Makkiyah. Surat ini hanya tersusun dari 3 ayat dan paling pendek di Alquran. إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ . فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ . إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ Innaa a’thoinaa kal kautsar. Fasholli lirobbika wanhar. Inna syaani aka huwal abtar Artinya “Sesungguhnya kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka, dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus”. QS. Al Kautsar 1-3 8. Al-maun Pexels Merupakan surat ke-107 pada Al-Quran dan masuk dalam golongan Makkiyah serta hanya tersusun atas 7 ayat. Kata al-Maun sendiri memiliki arti bantuan penting atau berguna. أَرَأَيْتَ الَّذِي يُكَذِّبُ بِالدِّينِ . فَذَلِكَ الَّذِي يَدُعُّ الْيَتِيمَ . وَلَا يَحُضُّ عَلَى طَعَامِ الْمِسْكِينِ . فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ , الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ . الَّذِينَ هُمْ يُرَاءُونَ . وَيَمْنَعُونَ الْمَاعُونَ Aro’aital ladzii yukadzdzibu bid diin. Fadzaalikal ladzii yadu’ul yatiim. Walaa yahudldlu alaa tho’aamil miskiin. Fawailul lil musholliinal ladziina hum an sholaatihim saahuun. Alladziinahum yuroo,uun. Wayamna’uunal maa’uun Artinya Tahukah kamu orang yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, yaitu orang-orang yang lalai dari shalatnya, orang-orang yang berbuat riya, dan enggan menolong dengan barang berguna. QS. Al Maun 1-7 9. Al-quraisy Pexels Al-quraisy ada di urutan surat ke-106 di Alquran. Surah ini tersusun dari 4 ayat serta masuk dalam surah Makkiyah. Kata Quraisy diambil dari Kaum Quraisy yang dipercaya sebagai penjaga Ka’bah. إِيلَافِ قُرَيْشٍ . إِيلَافِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَاءِ وَالصَّيْفِ . فَلْيَعْبُدُوا رَبَّ هَذَا الْبَيْتِ . الَّذِي أَطْعَمَهُمْ مِنْ جُوعٍ وَآَمَنَهُمْ مِنْ خَوْفٍ Li’iilaafi quroisy. Iilaafihim rihlatasy syitaa’i wash shoif. Fal ya’buduu robba haadzal bait. Alladzii ath’amahum min juu’iw wa aamanahum min khouf Artinya “Karena kebiasaan orang-orang Quraisy yaitu kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas. Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini Ka’bah. Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan”. QS. Quraisy 1-4 10. Al-fiil Pexels Al-fiil adalah salah satu dari surat ke-105 di Alquran dan tersusun atas lima ayat. Kata ini memiliki arti gajah. أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِأَصْحَابِ الْفِيلِ . أَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِي تَضْلِيلٍ . وَأَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا أَبَابِيلَ . تَرْمِيهِمْ بِحِجَارَةٍ مِنْ سِجِّيلٍ . فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَأْكُولٍ Alam taro kaifa fa’ala robbuka bi-ashhaabil fiil. Alam yaj’al kaidahum fii tadlliil. Wa arsala alaihin thoiron abaabiil. Tarmiihim bihijaarotim min sijjiil. Faja’alahum ka’ashfim ma’kuul Artinya “Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah? Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka untuk menghancurkan Ka’bah itu sia-sia? dan Dia mengirimkan kapada mereka burung yang berbondong-bondong, yang melempari mereka dengan batu berasal dari tanah yang terbakar, lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan ulat”. QS. Al Fil 1-5 BACA JUGA Al-Quran Surat Al-Hajj Ayat 7, Kepastian Datangnya Kiamat 11. Al-humazah Pexels Ini adalah surah ke-104 dalam Alquran yang terdiri dari 9 ayat serta masuk dalam golongan Makkiyah. وَيْلٌ لِكُلِّ هُمَزَةٍ لُمَزَةٍ . الَّذِي جَمَعَ مَالًا وَعَدَّدَهُ . يَحْسَبُ أَنَّ مَالَهُ أَخْلَدَهُ . كَلَّا لَيُنْبَذَنَّ فِي الْحُطَمَةِ . وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْحُطَمَةُ . نَارُ اللَّهِ الْمُوقَدَةُ . الَّتِي تَطَّلِعُ عَلَى الْأَفْئِدَةِ . إِنَّهَا عَلَيْهِمْ مُؤْصَدَةٌ . فِي عَمَدٍ مُمَدَّدَةٍ Wailul likulli humazatil lumazah. Alladzii jama’a maalaaw wa’addadah. Yahsabu anna maalahuu akhladah. Kallaa layumbadzanna fil huthomah. Wamaa adrooka mal huthomah. Naarulloohil muuqodah. Allatii taththoli’u alal af’idah. Innahaa alaihim mu’shodah. Fii amadim mumaddadah Artinya “Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela, yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitung, dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya, sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah. Dan tahukah kamu apa Huthamah itu? yaitu api yang disediakan Allah yang dinyalakan, yang membakar sampai ke hati. Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka, sedang mereka itu diikat pada tiang-tiang yang panjang”. QS. Al Humazah 1-9 12. Al-ashr Pexels Adalah Juz Amma surat pendek urutan ke-103 di Alquran ini masuk dalam surah Makkiyah. Surat ini tersusun atas 3 ayat. Kata Ashr berarti waktu atau massa. وَالْعَصْرِ . إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ . إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ Wal ashr. Innal insaana lafii khusr. Illal ladziina aamanuu wa’amilush shoolihaati watawaashou bilhaqqi watawaashou bish shobr Artinya “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran”. QS. Al Ashr 1-3 13. At-takatsur Pexels أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ . حَتَّى زُرْتُمُ الْمَقَابِرَ . كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ . ثُمَّ كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ . كَلَّا لَوْ تَعْلَمُونَ عِلْمَ الْيَقِينِ . لَتَرَوُنَّ الْجَحِيمَ . ثُمَّ لَتَرَوُنَّهَا عَيْنَ الْيَقِينِ . ثُمَّ لَتُسْأَلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ النَّعِيمِ Alhaakumut takaatsur. Hattaa zurtumul maqoobir. Kallaa saufa ta’lamuun. Tsumma kallaa saufa ta’lamuun. Kallaa lau ta’lamuuna ilmal yaqiin. Latarowunnal jahiim. Tsumma latarowunnahaa ainal yaqiin. Tsumma latus-alunna yauma-idzin anin na’iim Artinya “Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur. Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui akibat perbuatanmu itu, dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui. Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin, niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim, dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan ainul yaqin. kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan yang kamu megah-megahkan di dunia itu”. QS. At Takatsur 1-8 14. Al-qari’ah Pexels الْقَارِعَةُ . مَا الْقَارِعَةُ . وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْقَارِعَةُ . يَوْمَ يَكُونُ النَّاسُ كَالْفَرَاشِ الْمَبْثُوثِ . وَتَكُونُ الْجِبَالُكَالْعِهْنِ الْمَنْفُوشِ . فَأَمَّا مَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ . فَهُوَ فِي عِيشَةٍ رَاضِيَةٍ . وَأَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ . فَأُمُّهُ هَاوِيَةٌوَمَا أَدْرَاكَ مَا هِيَهْ . نَارٌ حَامِيَةٌ . Al qoori’ah. Mal qoori’ah. Wa maa adrooka mal qoori’ah. Yauma yakuunun naasu kal faroosyil mabtsuuts. Wa takuunul jibaalu kal ihnil manfuusy. Fa ammaa man tsaqulat mawaaziinuh. Fahuwa fii iisyatir roodliyah. Wa ammaa man khoffat mawaaziinuhu. Fa ummuhuu haawiyah. Wa maa adrooka maahiyah. Naarun haamiyah Artinya Hari Kiamat, apakah hari Kiamat itu? Tahukah kamu apakah hari Kiamat itu? Pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang bertebaran, dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan. Dan adapun orang-orang yang berat timbangan kebaikannya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan. Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan kebaikannya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? Yaitu api yang sangat panas. QS. Al Qariah 1-11 15. Al-adiyat Pexels وَٱلْعَٰدِيَٰتِ ضَبْحًافَٱلْمُورِيَٰتِ قَدْحًافَٱلْمُغِيرَٰتِ صُبْحًافَأَثَرْنَ بِهِۦ نَقْعًفَوَسَطْنَ بِهِۦ جَمْعًاإِنَّ ٱلْإِنسَٰنَ لِرَبِّهِۦ لَكَنُودٌوَإِنَّهُۥ عَلَىٰ ذَٰلِكَ لَشَهِيدٌوَإِنَّهُۥ لِحُبِّ ٱلْخَيْرِ لَشَدِيدٌ۞ أَفَلَا يَعْلَمُ إِذَا بُعْثِرَ مَا فِى ٱلْقُبُوروَحُصِّلَ مَا فِى ٱلصُّدُورإِنَّ رَبَّهُم بِهِمْ يَوْمَئِذٍ لَّخَبِيرٌۢ wal-ādiyāti ḍab-ḥā fal-mụriyāti qad-ḥā fal-mugīrāti ṣub-ḥā fa aṡarna bihī naq’ā fa wasaṭna bihī jam’ā innal-insāna lirabbihī lakanụd wa innahụ alā żālika lasyahīd wa innahụ liḥubbil-khairi lasyadīd a fa lā ya’lamu iżā bu’ṡira mā fil-qubụr wa huṣṣila mā fiṣ-ṣudụr inna rabbahum bihim yauma`iżil lakhabīr Artinya Demi kuda perang yang berlari kencang dengan terengah-engah dan kuda yang mencetuskan api dengan pukulan kuku kakinya, dan kuda yang menyerang dengan tiba-tiba di waktu pagi, maka ia menerbangkan debu, dan menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh, sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya, dan sesungguhnya manusia itu menyaksikan sendiri keingkarannya dan sesungguhnya dia sangat bakhil karena cintanya kepada harta. Maka apakah dia tidak mengetahui apabila dibangkitkan apa yang ada di dalam kubur, dan dilahirkan apa yang ada di dalam dada, sesungguhnya Tuhan mereka pada hari itu Maha Mengetahui keadaan mereka. QS Al-Adiyat 1-10 16. Az-zalzalah Pexels بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ إِذَا زُلْزِلَتِ ٱلْأَرْضُ زِلْزَالَهَا. وَأَخْرَجَتِ ٱلْأَرْضُ أَثْقَالَهَا. وَقَالَ ٱلْإِنسَٰنُ مَا لَهَا. يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا. بِأَنَّ رَبَّكَ أَوْحَىٰ لَهَا. يَوْمَئِذٍ يَصْدُرُ ٱلنَّاسُ أَشْتَاتًا لِّيُرَوْا۟ أَعْمَٰلَهُمْ. فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ. وَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُۥ idzaa zulzilatil ardhu zilzaalahaa. wa-akhrojatil ardhu atsqoolahaa. waqoolal insaanu maa lahaa. yauma-idzin tuhadditsu akhbaarohaa. bi-anna robbaka auhaa lahaa. yaumaidziy yashdurun naasu asytaatal liyuraw a’maalahum. amay ya’mal mitsqoola dzarrotin khoiroy yaroh. wamay ya’mal mitsqoola dzarrotin syarroy yaroh. Artinya “Apabila bumi diguncangkan dengan guncangan yang dahsyat, dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat yang dikandungnya, dan manusia bertanya “Apa yang terjadi dengan bumi ini?” pada hari itu bumi menyampaikan beritanya, karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan yang sedemikian itu kepadanya. Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan berkelompok-kelompok1, untuk diperlihatkan kepada mereka balasan semua perbuatannya, Maka barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat balasannya. Dan barang siapa mengerjakan kejahatan sebesar zarrah, niscaya dia akan melihat balasannya. QS. Az-Zalzalah 1-8 17. Al-bayyinah Pexels لَمْ يَكُنِ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ مُنْفَكِّينَ حَتَّىٰ تَأْتِيَهُمُ الْبَيِّنَةُ رَسُولٌ مِنَ اللَّهِ يَتْلُو صُحُفًا مُطَهَّرَةً فِيهَا كُتُبٌ قَيِّمَةٌ وَمَا تَفَرَّقَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ إِلَّا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَتْهُمُ الْبَيِّنَةُ وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا ۚ أُولَٰئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَٰئِكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِ جَزَاؤُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۖ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ۚ ذَٰلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهُ lam yakunillażīna kafarụ min ahlil-kitābi wal-musyrikīna munfakkīna ḥattā ta`tiyahumul-bayyinah rasụlum minallāhi yatlụ ṣuḥufam muṭahharah fīhā kutubung qayyimahdi dalamnya terdapat isi kitab-kitab yang lurus benar. wa mā tafarraqallażīna ụtul-kitāba illā mim ba’di mā jā`at-humul wa mā umirū illā liya’budullāha mukhliṣīna lahud-dīna ḥunafā`a wa yuqīmuṣ-ṣalāta wa yu`tuz-zakāta wa żālika dīnul innallażīna kafarụ min ahlil-kitābi wal-musyrikīna fī nāri jahannama khālidīna fīhā, ulā`ika hum syarrul innallażīna āmanụ wa amiluṣ-ṣāliḥāti ulā`ika hum khairul-bariyyah jazā`uhum inda rabbihim jannātu adnin tajrī min taḥtihal-an-hāru khālidīna fīhā abadā, raḍiyallāhu an-hum wa raḍụ an-h, żālika liman khasyiya rabbah Artinya “Orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik mengatakan bahwa mereka tidak akan meninggalkan agamanya sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata, yaitu seorang Rasul dari Allah Muhammad yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan Alquran, di dalamnya terdapat isi Kitab-kitab yang lurus. Dan tidaklah berpecah belah orang-orang yang didatangkan Al Kitab kepada mereka melainkan sesudah datang kepada mereka bukti yang nyata. Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam menjalankan agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus. Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik akan masuk ke Neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah balasan bagi orang yang takut kepada Tuhannya.” QS Al Bayinah 1-8 18. Al-alaq Pexels اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِى خَلَقَ خَلَقَ الْإِنْسٰنَ مِنْ عَلَقٍ اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ الَّذِى عَلَّمَ بِالْقَلَمِ عَلَّمَ الْإِنْسٰنَ مَا لَمْ يَعْلَمْ كَلَّآ إِنَّ الْإِنْسٰنَ لَيَطْغَىٰٓ أَنْ رَّءَاهُ اسْتَغْنَىٰٓ إِنَّ إِلَىٰ رَبِّكَ الرُّجْعَىٰٓ أَرَءَيْتَ الَّذِى يَنْهَىٰ عَبْدًا إِذَا صَلَّىٰٓ أَرَءَيْتَ إِنْ كَانَ عَلَى الْهُدَىٰٓ أَوْ أَمَرَ بِالتَّقْوَىٰٓ أَرَءَيْتَ إِنْ كَذَّبَ وَتَوَلَّىٰٓ أَلَمْ يَعْلَمْ بِأَنَّ اللهَ يَرَىٰ كَلَّا لَئِنْ لَّمْ يَنْتَهِ لَنَسْفَعًۢا بِالنَّاصِيَةِ نَاصِيَةٍ كٰذِبَةٍ خَاطِئَةٍ فَلْيَدْعُ نَادِيَهٗ سَنَدْعُ الزَّبَانِيَةَ كَلَّا لَا تُطِعْهُ وَاسْجُدْ وَاقْتَرِبْ iqro’ bismirobbikalladzii kholaq kholaqol insaana min alaq iqro’ warobbukal akrom alladzii allama bil qolam allamal insaana maa lam ya’lam kallaa innal insaana layath-ghoo arro-aahus taghnaa inna ilaa robbikar ruj’aa aro-aital ladzii yanhaa abdan idzaa shollaa aro-aita ingkaana alal hudaa au amaro bit taqwaa aro-aita ing kadzdzaba watawallaa alam ya’lam bi annallooha yaroo kallaa la-il lam yantahii lanasfa’am bin naashiyah naashiyating kaadzibatin khooti-ah falyad’u naadiyah sanad’uz zabaaniyah kallaa laa tuthi’hu wasjud waqtarib Artinya “Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Mulia Yang mengajar manusia dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya. Sekali-kali tidak! Sungguh, manusia itu benar-benar melampaui batas apabila melihat dirinya serba cukup. Sungguh, hanya kepada Tuhanmulah tempat kembalimu. Bagaimana pendapatmu tentang orang yang melarang, seorang hamba ketika dia melaksanakan shalat, Bagaimana pendapatmu jika dia yang dilarang shalat itu berada di atas kebenaran petunnjuk. atau dia menyuruh bertakwa kepada Allah? Bagaimana pendapatmu jika dia yang melarang itu mendustakan dan berpaling? Tidakkah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat segala perbuatannya? Sekali-kali tidak! Sungguh jika dia tidak berhenti berbuat demikian niscaya Kami tarik ubun-ubunnya ke dalam neraka. yaitu ubun-ubun orang yang mendustakan dan durhaka. Maka biaarlah dia memanggil golongannya untuk menolongnya. Kelak Kami akan memanggil malaikat Zabaniyah penyiksa orang-orang yang berdosa, sekali-kali tidak! Janganlah kamu patuh kepadanya; dan sujudlah serta dekatkanlah dirimu kepada Allah.” QS Al-Alaq 1-18 Demikian penjelasan mengenai kumpulan surat pendek Juz Amma terjemahannya. Semoga bacaan surat pendek di atas dapat meningkatkan ketaqawaan dan keimanan kita kepada Allah SWT. Amin. Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar. Yuk, unduh aplikasinya di sini sekarang! Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah. Langsung restok isi tokomu di sini aja!
BolehBaca: Lafadz Doa Awal dan Akhir Tahun Menyambut Bulan Muharram Arab dan Latinnya. 4. Tausiyah Islam. Selain itu, bisa pula lomba hafalan Surah Pendek Juz 30. 2. Lomba Hafalan Doa-doa Harian. Lomba ini cocok untuk anak TK, MDA, atau SD dan MI. Doa-doa harian misalnya doa makan, doa minum, doa masuk masjid, doa keluar masjid, doa masuk
۞ وَمَا أَنزَلْنَا عَلَىٰ قَوْمِهِ مِن بَعْدِهِ مِن جُندٍ مِّنَ السَّمَاءِ وَمَا كُنَّا مُنزِلِينَ ﴿٢٨﴾ 28 Dan kami tidak menurunkan kepada kaumnya sesudah dia meninggal suatu pasukanpun dari langit dan tidak layak Kami menurunkannya. إِن كَانَتْ إِلَّا صَيْحَةً وَاحِدَةً فَإِذَا هُمْ خَامِدُونَ ﴿٢٩﴾ 29 Tidak ada siksaan atas mereka melainkan satu teriakan suara saja; maka tiba-tiba mereka semuanya mati. يَا حَسْرَةً عَلَى الْعِبَادِ ۚ مَا يَأْتِيهِم مِّن رَّسُولٍ إِلَّا كَانُوا بِهِ يَسْتَهْزِئُونَ ﴿٣٠﴾ 30 Alangkah besarnya penyesalan terhadap hamba-hamba itu, tiada datang seorang rasulpun kepada mereka melainkan mereka selalu memperolok-olokkannya. أَلَمْ يَرَوْا كَمْ أَهْلَكْنَا قَبْلَهُم مِّنَ الْقُرُونِ أَنَّهُمْ إِلَيْهِمْ لَا يَرْجِعُونَ ﴿٣١﴾ 31 Tidakkah mereka mengetahui berapa banyaknya umat-umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan, bahwasanya orang-orang yang telah Kami binasakan itu tiada kembali kepada mereka . وَإِن كُلٌّ لَّمَّا جَمِيعٌ لَّدَيْنَا مُحْضَرُونَ ﴿٣٢﴾ 32 Dan setiap mereka semuanya akan dikumpulkan lagi kepada Kami. وَآيَةٌ لَّهُمُ الْأَرْضُ الْمَيْتَةُ أَحْيَيْنَاهَا وَأَخْرَجْنَا مِنْهَا حَبًّا فَمِنْهُ يَأْكُلُونَ ﴿٣٣﴾ 33 Dan suatu tanda kekuasaan Allah yang besar bagi mereka adalah bumi yang mati. Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan daripadanya biji-bijian, maka daripadanya mereka makan. وَجَعَلْنَا فِيهَا جَنَّاتٍ مِّن نَّخِيلٍ وَأَعْنَابٍ وَفَجَّرْنَا فِيهَا مِنَ الْعُيُونِ ﴿٣٤﴾ 34 Dan Kami jadikan padanya kebun-kebun kurma dan anggur dan Kami pancarkan padanya beberapa mata air, لِيَأْكُلُوا مِن ثَمَرِهِ وَمَا عَمِلَتْهُ أَيْدِيهِمْ ۖ أَفَلَا يَشْكُرُونَ ﴿٣٥﴾ 35 supaya mereka dapat makan dari buahnya, dan dari apa yang diusahakan oleh tangan mereka. Maka mengapakah mereka tidak bersyukur? سُبْحَانَ الَّذِي خَلَقَ الْأَزْوَاجَ كُلَّهَا مِمَّا تُنبِتُ الْأَرْضُ وَمِنْ أَنفُسِهِمْ وَمِمَّا لَا يَعْلَمُونَ ﴿٣٦﴾ 36 Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui. وَآيَةٌ لَّهُمُ اللَّيْلُ نَسْلَخُ مِنْهُ النَّهَارَ فَإِذَا هُم مُّظْلِمُونَ ﴿٣٧﴾ 37 Dan suatu tanda kekuasaan Allah yang besar bagi mereka adalah malam; Kami tanggalkan siang dari malam itu, maka dengan serta merta mereka berada dalam kegelapan, وَالشَّمْسُ تَجْرِي لِمُسْتَقَرٍّ لَّهَا ۚ ذَٰلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ ﴿٣٨﴾ 38 dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. وَالْقَمَرَ قَدَّرْنَاهُ مَنَازِلَ حَتَّىٰ عَادَ كَالْعُرْجُونِ الْقَدِيمِ ﴿٣٩﴾ 39 Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua . لَا الشَّمْسُ يَنبَغِي لَهَا أَن تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلَا اللَّيْلُ سَابِقُ النَّهَارِ ۚ وَكُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُونَ ﴿٤٠﴾ 40 Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya. وَآيَةٌ لَّهُمْ أَنَّا حَمَلْنَا ذُرِّيَّتَهُمْ فِي الْفُلْكِ الْمَشْحُونِ ﴿٤١﴾ 41 Dan suatu tanda kebesaran Allah yang besar bagi mereka adalah bahwa Kami angkut keturunan mereka dalam bahtera yang penuh muatan, وَخَلَقْنَا لَهُم مِّن مِّثْلِهِ مَا يَرْكَبُونَ ﴿٤٢﴾ 42 dan Kami ciptakan untuk mereka yang akan mereka kendarai seperti bahtera itu . وَإِن نَّشَأْ نُغْرِقْهُمْ فَلَا صَرِيخَ لَهُمْ وَلَا هُمْ يُنقَذُونَ ﴿٤٣﴾ 43 Dan jika Kami menghendaki niscaya Kami tenggelamkan mereka, maka tiadalah bagi mereka penolong dan tidak pula mereka diselamatkan. إِلَّا رَحْمَةً مِّنَّا وَمَتَاعًا إِلَىٰ حِينٍ ﴿٤٤﴾ 44 Tetapi Kami selamatkan mereka karena rahmat yang besar dari Kami dan untuk memberikan kesenangan hidup sampai kepada suatu ketika. وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ اتَّقُوا مَا بَيْنَ أَيْدِيكُمْ وَمَا خَلْفَكُمْ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ ﴿٤٥﴾ 45 Dan apabila dikatakan kepada mereka "Takutlah kamu akan siksa yang di hadapanmu dan siksa yang akan datang supaya kamu mendapat rahmat", niscaya mereka berpaling. وَمَا تَأْتِيهِم مِّنْ آيَةٍ مِّنْ آيَاتِ رَبِّهِمْ إِلَّا كَانُوا عَنْهَا مُعْرِضِينَ ﴿٤٦﴾ 46 Dan sekali-kali tiada datang kepada mereka suatu tanda dari tanda-tanda kekuasaan Tuhan mereka, melainkan mereka selalu berpaling daripadanya. وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ أَنفِقُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ قَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِلَّذِينَ آمَنُوا أَنُطْعِمُ مَن لَّوْ يَشَاءُ اللَّهُ أَطْعَمَهُ إِنْ أَنتُمْ إِلَّا فِي ضَلَالٍ مُّبِينٍ ﴿٤٧﴾ 47 Dan apabila dikatakan kepada mereka "Nafkahkanlah sebahagian dari rezki yang diberikan Allah kepadamu", maka orang-orang yang kafir itu berkata kepada orang-orang yang beriman "Apakah kami akan memberi makan kepada orang-orang yang jika Allah menghendaki tentulah Dia akan memberinya makan, tiadalah kamu melainkan dalam kesesatan yang nyata". وَيَقُولُونَ مَتَىٰ هَـٰذَا الْوَعْدُ إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ ﴿٤٨﴾ 48 Dan mereka berkata "Bilakah terjadinya janji ini hari berbangkit jika kamu adalah orang-orang yang benar?" مَا يَنظُرُونَ إِلَّا صَيْحَةً وَاحِدَةً تَأْخُذُهُمْ وَهُمْ يَخِصِّمُونَ ﴿٤٩﴾ 49 Mereka tidak menunggu melainkan satu teriakan saja yang akan membinasakan mereka ketika mereka sedang bertengkar. فَلَا يَسْتَطِيعُونَ تَوْصِيَةً وَلَا إِلَىٰ أَهْلِهِمْ يَرْجِعُونَ ﴿٥٠﴾ 50 Lalu mereka tidak kuasa membuat suatu wasiatpun dan tidak pula dapat kembali kepada keluarganya. وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَإِذَا هُم مِّنَ الْأَجْدَاثِ إِلَىٰ رَبِّهِمْ يَنسِلُونَ ﴿٥١﴾ 51 Dan ditiuplah sangkakala , maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya menuju kepada Tuhan mereka. قَالُوا يَا وَيْلَنَا مَن بَعَثَنَا مِن مَّرْقَدِنَا ۜ ۗ هَـٰذَا مَا وَعَدَ الرَّحْمَـٰنُ وَصَدَقَ الْمُرْسَلُونَ ﴿٥٢﴾ 52 Mereka berkata "Aduh celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami kubur?" Inilah yang dijanjikan Tuhan Yang Maha Pemurah dan benarlah Rasul-rasul Nya. إِن كَانَتْ إِلَّا صَيْحَةً وَاحِدَةً فَإِذَا هُمْ جَمِيعٌ لَّدَيْنَا مُحْضَرُونَ ﴿٥٣﴾ 53 Tidak adalah teriakan itu selain sekali teriakan saja, maka tiba-tiba mereka semua dikumpulkan kepada Kami. فَالْيَوْمَ لَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئًا وَلَا تُجْزَوْنَ إِلَّا مَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ ﴿٥٤﴾ 54 Maka pada hari itu seseorang tidak akan dirugikan sedikitpun dan kamu tidak dibalasi, kecuali dengan apa yang telah kamu kerjakan. إِنَّ أَصْحَابَ الْجَنَّةِ الْيَوْمَ فِي شُغُلٍ فَاكِهُونَ ﴿٥٥﴾ 55 Sesungguhnya penghuni surga pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan mereka. هُمْ وَأَزْوَاجُهُمْ فِي ظِلَالٍ عَلَى الْأَرَائِكِ مُتَّكِئُونَ ﴿٥٦﴾ 56 Mereka dan isteri-isteri mereka berada dalam tempat yang teduh, bertelekan di atas dipan-dipan. لَهُمْ فِيهَا فَاكِهَةٌ وَلَهُم مَّا يَدَّعُونَ ﴿٥٧﴾ 57 Di surga itu mereka memperoleh buah-buahan dan memperoleh apa yang mereka minta. سَلَامٌ قَوْلًا مِّن رَّبٍّ رَّحِيمٍ ﴿٥٨﴾ 58 Kepada mereka dikatakan "Salam", sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang. وَامْتَازُوا الْيَوْمَ أَيُّهَا الْمُجْرِمُونَ ﴿٥٩﴾ 59 Dan dikatakan kepada orang-orang kafir "Berpisahlah kamu dari orang-orang mu'min pada hari ini, hai orang-orang yang berbuat jahat. ۞ أَلَمْ أَعْهَدْ إِلَيْكُمْ يَا بَنِي آدَمَ أَن لَّا تَعْبُدُوا الشَّيْطَانَ ۖ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ ﴿٦٠﴾ 60 Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu", وَأَنِ اعْبُدُونِي ۚ هَـٰذَا صِرَاطٌ مُّسْتَقِيمٌ ﴿٦١﴾ 61 dan hendaklah kamu menyembah-Ku. Inilah jalan yang lurus. وَلَقَدْ أَضَلَّ مِنكُمْ جِبِلًّا كَثِيرًا ۖ أَفَلَمْ تَكُونُوا تَعْقِلُونَ ﴿٦٢﴾ 62 Sesungguhnya syaitan itu telah menyesatkan sebahagian besar di antaramu. Maka apakah kamu tidak memikirkan? هَـٰذِهِ جَهَنَّمُ الَّتِي كُنتُمْ تُوعَدُونَ ﴿٦٣﴾ 63 Inilah Jahannam yang dahulu kamu diancam dengannya. اصْلَوْهَا الْيَوْمَ بِمَا كُنتُمْ تَكْفُرُونَ ﴿٦٤﴾ 64 Masuklah ke dalamnya pada hari ini disebabkan kamu dahulu mengingkarinya. الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَىٰ أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُم بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ ﴿٦٥﴾ 65 Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan. وَلَوْ نَشَاءُ لَطَمَسْنَا عَلَىٰ أَعْيُنِهِمْ فَاسْتَبَقُوا الصِّرَاطَ فَأَنَّىٰ يُبْصِرُونَ ﴿٦٦﴾ 66 Dan jika Kami menghendaki pastilah Kami hapuskan penglihatan mata mereka; lalu mereka berlomba-lomba mencari jalan. Maka betapakah mereka dapat melihat nya. وَلَوْ نَشَاءُ لَمَسَخْنَاهُمْ عَلَىٰ مَكَانَتِهِمْ فَمَا اسْتَطَاعُوا مُضِيًّا وَلَا يَرْجِعُونَ ﴿٦٧﴾ 67 Dan jika Kami menghendaki pastilah Kami rubah mereka di tempat mereka berada; maka mereka tidak sanggup berjalan lagi dan tidak pula sanggup kembali. وَمَن نُّعَمِّرْهُ نُنَكِّسْهُ فِي الْخَلْقِ ۖ أَفَلَا يَعْقِلُونَ ﴿٦٨﴾ 68 Dan barangsiapa yang Kami panjangkan umurnya niscaya Kami kembalikan dia kepada kejadiannya . Maka apakah mereka tidak memikirkan? وَمَا عَلَّمْنَاهُ الشِّعْرَ وَمَا يَنبَغِي لَهُ ۚ إِنْ هُوَ إِلَّا ذِكْرٌ وَقُرْآنٌ مُّبِينٌ ﴿٦٩﴾ 69 Dan Kami tidak mengajarkan syair kepadanya Muhammad dan bersyair itu tidaklah layak baginya. Al Qur'an itu tidak lain hanyalah pelajaran dan kitab yang memberi penerangan, لِّيُنذِرَ مَن كَانَ حَيًّا وَيَحِقَّ الْقَوْلُ عَلَى الْكَافِرِينَ ﴿٧٠﴾ 70 supaya dia Muhammad memberi peringatan kepada orang-orang yang hidup hatinya dan supaya pastilah ketetapan azab terhadap orang-orang kafir. أَوَلَمْ يَرَوْا أَنَّا خَلَقْنَا لَهُم مِّمَّا عَمِلَتْ أَيْدِينَا أَنْعَامًا فَهُمْ لَهَا مَالِكُونَ ﴿٧١﴾ 71 Dan apakah mereka tidak melihat bahwa sesungguhnya Kami telah menciptakan binatang ternak untuk mereka yaitu sebahagian dari apa yang telah Kami ciptakan dengan kekuasaan Kami sendiri, lalu mereka menguasainya? وَذَلَّلْنَاهَا لَهُمْ فَمِنْهَا رَكُوبُهُمْ وَمِنْهَا يَأْكُلُونَ ﴿٧٢﴾ 72 Dan Kami tundukkan binatang-binatang itu untuk mereka, maka sebagiannya menjadi tunggangan mereka dan sebagiannya mereka makan. وَلَهُمْ فِيهَا مَنَافِعُ وَمَشَارِبُ ۖ أَفَلَا يَشْكُرُونَ ﴿٧٣﴾ 73 Dan mereka memperoleh padanya manfa'at-manfa'at dan minuman. Maka mengapakah mereka tidak bersyukur? وَاتَّخَذُوا مِن دُونِ اللَّهِ آلِهَةً لَّعَلَّهُمْ يُنصَرُونَ ﴿٧٤﴾ 74 Mereka mengambil sembahan-sembahan selain Allah agar mereka mendapat pertolongan. لَا يَسْتَطِيعُونَ نَصْرَهُمْ وَهُمْ لَهُمْ جُندٌ مُّحْضَرُونَ ﴿٧٥﴾ 75 Berhala-berhala itu tiada dapat menolong mereka; padahal berhala-berhala itu menjadi tentara yang disiapkan untuk menjaga mereka. فَلَا يَحْزُنكَ قَوْلُهُمْ ۘ إِنَّا نَعْلَمُ مَا يُسِرُّونَ وَمَا يُعْلِنُونَ ﴿٧٦﴾ 76 Maka janganlah ucapan mereka menyedihkan kamu. Sesungguhnya Kami mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka nyatakan. أَوَلَمْ يَرَ الْإِنسَانُ أَنَّا خَلَقْنَاهُ مِن نُّطْفَةٍ فَإِذَا هُوَ خَصِيمٌ مُّبِينٌ ﴿٧٧﴾ 77 Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air mani, maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata! وَضَرَبَ لَنَا مَثَلًا وَنَسِيَ خَلْقَهُ ۖ قَالَ مَن يُحْيِي الْعِظَامَ وَهِيَ رَمِيمٌ ﴿٧٨﴾ 78 Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata "Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang, yang telah hancur luluh?" قُلْ يُحْيِيهَا الَّذِي أَنشَأَهَا أَوَّلَ مَرَّةٍ ۖ وَهُوَ بِكُلِّ خَلْقٍ عَلِيمٌ ﴿٧٩﴾ 79 Katakanlah "Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya kali yang pertama. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk, الَّذِي جَعَلَ لَكُم مِّنَ الشَّجَرِ الْأَخْضَرِ نَارًا فَإِذَا أَنتُم مِّنْهُ تُوقِدُونَ ﴿٨٠﴾ 80 yaitu Tuhan yang menjadikan untukmu api dari kayu yang hijau, maka tiba-tiba kamu nyalakan api dari kayu itu." أَوَلَيْسَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِقَادِرٍ عَلَىٰ أَن يَخْلُقَ مِثْلَهُم ۚ بَلَىٰ وَهُوَ الْخَلَّاقُ الْعَلِيمُ ﴿٨١﴾ 81 Dan tidakkah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi itu berkuasa menciptakan kembali jasad-jasad mereka yang sudah hancur itu? Benar, Dia berkuasa. Dan Dialah Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui. إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَن يَقُولَ لَهُ كُن فَيَكُونُ ﴿٨٢﴾ 82 Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya "Jadilah!" maka terjadilah ia. فَسُبْحَانَ الَّذِي بِيَدِهِ مَلَكُوتُ كُلِّ شَيْءٍ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ ﴿٨٣﴾ 83 Maka Maha Suci Allah yang di tangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan.
Ngajionline Surat Al Mursalat arab latin dan artinya. Berisi 50 ayat dan masuk golongan Makkiyah. Menggunakan Rasm Ustmani plus fitur night mode. Toggle navigation. Beranda Mode Malam. Surat Yasin; Surat Al Mulk; Surat Al Kahfi; Surat Al Waqiah; Surat Ar Rahman; Juz 30 / Juz Amma; Ayat Kursi; Surat Al Mursalat. Malaikat yang Diutus: Makkiyah
Al Quran Juz 29 dimulai dari Surat Al-Mulk Ayat 1 hingga Surat Al-Mursalat Ayat 50. Untuk mulai membaca, silahkan klik salah satu judul surat dibawah ini untuk membuka seluruh surat dan ayat, dan klik lagi jika ingin menutupnya. Surat Al Mulk Al Quran Juz 29 بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ تَبٰرَكَ الَّذِيْ بِيَدِهِ الْمُلْكُۖ وَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌۙtabārakallażī biyadihil-mulku wa huwa alā kulli syai`ing qadīrMahasuci Allah yang menguasai segala kerajaan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. ۨالَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيٰوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًاۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفُوْرُۙallażī khalaqal-mauta wal-ḥayāta liyabluwakum ayyukum aḥsanu amalā, wa huwal-azīzul-gafụrYang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa, Maha خَلَقَ سَبْعَ سَمٰوٰتٍ طِبَاقًاۗ مَا تَرٰى فِيْ خَلْقِ الرَّحْمٰنِ مِنْ تَفٰوُتٍۗ فَارْجِعِ الْبَصَرَۙ هَلْ تَرٰى مِنْ فُطُوْرٍ allażī khalaqa sab’a samāwātin ṭibāqā, mā tarā fī khalqir-raḥmāni min tafāwut, farji’il-baṣara hal tarā min fuṭụrYang menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Tidak akan kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pengasih. Maka lihatlah sekali lagi, adakah kamu lihat sesuatu yang cacat?ثُمَّ ارْجِعِ الْبَصَرَ كَرَّتَيْنِ يَنْقَلِبْ اِلَيْكَ الْبَصَرُ خَاسِئًا وَّهُوَ حَسِيْرٌ ṡummarji’il-baṣara karrataini yangqalib ilaikal-baṣaru khāsi`aw wa huwa ḥasīrKemudian ulangi pandanganmu sekali lagi dan sekali lagi, niscaya pandanganmu akan kembali kepadamu tanpa menemukan cacat dan ia pandanganmu dalam keadaan زَيَّنَّا السَّمَاۤءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيْحَ وَجَعَلْنٰهَا رُجُوْمًا لِّلشَّيٰطِيْنِ وَاَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابَ السَّعِيْرِ wa laqad zayyannas-samā`ad-dun-yā bimaṣābīḥa wa ja’alnāhā rujụmal lisy-syayāṭīni wa a’tadnā lahum ażābas-sa’īrDan sungguh, telah Kami hiasi langit yang dekat, dengan bintang-bintang dan Kami jadikannya bintang-bintang itu sebagai alat-alat pelempar setan, dan Kami sediakan bagi mereka azab neraka yang كَفَرُوْا بِرَبِّهِمْ عَذَابُ جَهَنَّمَۗ وَبِئْسَ الْمَصِيْرُwa lillażīna kafarụ birabbihim ażābu jahannam, wa bi`sal-maṣīrDan orang-orang yang ingkar kepada Tuhannya akan mendapat azab Jahanam. Dan itulah seburuk-buruk tempat اُلْقُوْا فِيْهَا سَمِعُوْا لَهَا شَهِيْقًا وَّهِيَ تَفُوْرُۙiżā ulqụ fīhā sami’ụ lahā syahīqaw wa hiya tafụrApabila mereka dilemparkan ke dalamnya mereka mendengar suara neraka yang mengerikan, sedang neraka itu membara,تَكَادُ تَمَيَّزُ مِنَ الْغَيْظِۗ كُلَّمَآ اُلْقِيَ فِيْهَا فَوْجٌ سَاَلَهُمْ خَزَنَتُهَآ اَلَمْ يَأْتِكُمْ نَذِيْرٌۙtakādu tamayyazu minal-gaīẓ, kullamā ulqiya fīhā faujun sa`alahum khazanatuhā a lam ya`tikum nażīrhampir meledak karena marah. Setiap kali ada sekumpulan orang-orang kafir dilemparkan ke dalamnya, penjaga-penjaga neraka itu bertanya kepada mereka, “Apakah belum pernah ada orang yang datang memberi peringatan kepadamu di dunia?”قَالُوْا بَلٰى قَدْ جَاۤءَنَا نَذِيْرٌ ەۙ فَكَذَّبْنَا وَقُلْنَا مَا نَزَّلَ اللّٰهُ مِنْ شَيْءٍۖ اِنْ اَنْتُمْ اِلَّا فِيْ ضَلٰلٍ كَبِيْرٍqālụ balā qad jā`anā nażīrun fa każżabnā wa qulnā mā nazzalallāhu min syai`in in antum illā fī ḍalāling kabīrMereka menjawab, “Benar, sungguh, seorang pemberi peringatan telah datang kepada kami, tetapi kami mendustakannya dan kami katakan, “Allah tidak menurunkan sesuatu apa pun, kamu sebenarnya di dalam kesesatan yang besar.”وَقَالُوْا لَوْ كُنَّا نَسْمَعُ اَوْ نَعْقِلُ مَا كُنَّا فِيْٓ اَصْحٰبِ السَّعِيْرِwa qālụ lau kunnā nasma’u au na’qilu mā kunnā fī aṣ-ḥābis-sa’īrDan mereka berkata, “Sekiranya dahulu kami mendengarkan atau memikirkan peringatan itu tentulah kami tidak termasuk penghuni neraka yang menyala-nyala.”فَاعْتَرَفُوْا بِذَنْۢبِهِمْۚ فَسُحْقًا لِّاَصْحٰبِ السَّعِيْرِ fa’tarafụ biżambihim, fa suḥqal li`aṣ-ḥābis-sa’īrMaka mereka mengakui dosanya. Tetapi jauhlah dari rahmat Allah bagi penghuni neraka yang menyala-nyala الَّذِيْنَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَيْبِ لَهُمْ مَّغْفِرَةٌ وَّاَجْرٌ كَبِيْرٌ innallażīna yakhsyauna rabbahum bil-gaibi lahum magfiratuw wa ajrung kabīrSesungguhnya orang-orang yang takut kepada Tuhannya yang tidak terlihat oleh mereka, mereka memperoleh ampunan dan pahala yang besar. وَاَسِرُّوْا قَوْلَكُمْ اَوِ اجْهَرُوْا بِهٖۗ اِنَّهٗ عَلِيْمٌ ۢبِذَاتِ الصُّدُوْرِ wa asirrụ qaulakum awij-harụ bih, innahụ alīmum biżātiṣ-ṣudụrDan rahasiakanlah perkataanmu atau nyatakanlah. Sungguh, Dia Maha Mengetahui segala isi hati. اَلَا يَعْلَمُ مَنْ خَلَقَۗ وَهُوَ اللَّطِيْفُ الْخَبِيْرُ alā ya’lamu man khalaq, wa huwal-laṭīful-khabīrApakah pantas Allah yang menciptakan itu tidak mengetahui? Dan Dia Mahahalus, Maha الَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ الْاَرْضَ ذَلُوْلًا فَامْشُوْا فِيْ مَنَاكِبِهَا وَكُلُوْا مِنْ رِّزْقِهٖۗ وَاِلَيْهِ النُّشُوْرُ huwallażī ja’ala lakumul-arḍa żalụlan famsyụ fī manākibihā wa kulụ mir rizqih, wa ilaihin-nusyụrDialah yang menjadikan bumi untuk kamu yang mudah dijelajahi, maka jelajahilah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nyalah kamu kembali setelah dibangkitkan. ءَاَمِنْتُمْ مَّنْ فِى السَّمَاۤءِ اَنْ يَّخْسِفَ بِكُمُ الْاَرْضَ فَاِذَا هِيَ تَمُوْرُۙa amintum man fis-samā`i ay yakhsifa bikumul-arḍa fa iżā hiya tamụrSudah merasa amankah kamu, bahwa Dia yang di langit tidak akan membuat kamu ditelan bumi ketika tiba-tiba ia terguncang?اَمْ اَمِنْتُمْ مَّنْ فِى السَّمَاۤءِ اَنْ يُّرْسِلَ عَلَيْكُمْ حَاصِبًاۗ فَسَتَعْلَمُوْنَ كَيْفَ نَذِيْرِ am amintum man fis-samā`i ay yursila alaikum ḥāṣibā, fa sata’lamụna kaifa nażīrAtau sudah merasa amankah kamu, bahwa Dia yang di langit tidak akan mengirimkan badai yang berbatu kepadamu? Namun kelak kamu akan mengetahui bagaimana akibat mendustakan كَذَّبَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَكَيْفَ كَانَ نَكِيْرِ wa laqad każżaballażīna ming qablihim fa kaifa kāna nakīrDan sungguh, orang-orang yang sebelum mereka pun telah mendustakan rasul-rasul-Nya. Maka betapa hebatnya kemurkaan-Ku! اَوَلَمْ يَرَوْا اِلَى الطَّيْرِ فَوْقَهُمْ صٰۤفّٰتٍ وَّيَقْبِضْنَۘ مَا يُمْسِكُهُنَّ اِلَّا الرَّحْمٰنُۗ اِنَّهٗ بِكُلِّ شَيْءٍۢ بَصِيْرٌ a wa lam yarau ilaṭ-ṭairi fauqahum ṣāffātiw wa yaqbiḍn, mā yumsikuhunna illar-raḥmān, innahụ bikulli syai`im baṣīrTidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka? Tidak ada yang menahannya di udara selain Yang Maha Pengasih. Sungguh, Dia Maha Melihat segala sesuatu. اَمَّنْ هٰذَا الَّذِيْ هُوَ جُنْدٌ لَّكُمْ يَنْصُرُكُمْ مِّنْ دُوْنِ الرَّحْمٰنِۗ اِنِ الْكٰفِرُوْنَ اِلَّا فِيْ غُرُوْرٍۚ am man hāżallażī huwa jundul lakum yanṣurukum min dụnir-raḥmān, inil-kāfirụna illā fī gurụrAtau siapakah yang akan menjadi bala tentara bagimu yang dapat membelamu selain Allah Yang Maha Pengasih? Orang-orang kafir itu hanyalah dalam keadaan tertipu. اَمَّنْ هٰذَا الَّذِيْ يَرْزُقُكُمْ اِنْ اَمْسَكَ رِزْقَهٗ ۚ بَلْ لَّجُّوْا فِيْ عُتُوٍّ وَّنُفُوْرٍ am man hāżallażī yarzuqukum in amsaka rizqah, bal lajjụ fī utuwwiw wa nufụrAtau siapakah yang dapat memberimu rezeki jika Dia menahan rezeki-Nya? Bahkan mereka terus-menerus dalam kesombongan dan menjauhkan diri dari kebenaran.اَفَمَنْ يَّمْشِيْ مُكِبًّا عَلٰى وَجْهِهٖٓ اَهْدٰىٓ اَمَّنْ يَّمْشِيْ سَوِيًّا عَلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ a fa may yamsyī mukibban alā waj-hihī ahdā am may yamsyī sawiyyan alā ṣirāṭim mustaqīmApakah orang yang merangkak dengan wajah tertelungkup yang lebih terpimpin dalam kebenaran ataukah orang yang berjalan tegap di atas jalan yang lurus?قُلْ هُوَ الَّذِيْٓ اَنْشَاَكُمْ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْاَبْصَارَ وَالْاَفْـِٕدَةَۗ قَلِيْلًا مَّا تَشْكُرُوْنَ qul huwallażī ansya`akum wa ja’ala lakumus-sam’a wal-abṣāra wal-af`idah, qalīlam mā tasykurụnKatakanlah, “Dialah yang menciptakan kamu dan menjadikan pendengaran, penglihatan dan hati nurani bagi kamu. Tetapi sedikit sekali kamu bersyukur.”قُلْ هُوَ الَّذِيْ ذَرَاَكُمْ فِى الْاَرْضِ وَاِلَيْهِ تُحْشَرُوْنَ qul huwallażī żara`akum fil-arḍi wa ilaihi tuḥsyarụnKatakanlah, “Dialah yang menjadikan kamu berkembang biak di muka bumi, dan hanya kepada-Nya kamu akan dikumpulkan.” وَيَقُوْلُوْنَ مَتٰى هٰذَا الْوَعْدُ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ wa yaqụlụna matā hāżal-wa’du ing kuntum ṣādiqīnDan mereka berkata, “Kapan datangnya ancaman itu jika kamu orang yang benar?”قُلْ اِنَّمَا الْعِلْمُ عِنْدَ اللّٰهِ ۖوَاِنَّمَآ اَنَا۠ نَذِيْرٌ مُّبِيْنٌ qul innamal-ilmu indallāhi wa innamā ana nażīrum mubīnKatakanlah Muhammad, “Sesungguhnya ilmu tentang hari Kiamat itu hanya ada pada Allah. Dan aku hanyalah seorang pemberi peringatan yang menjelaskan.” فَلَمَّا رَاَوْهُ زُلْفَةً سِيْۤـَٔتْ وُجُوْهُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَقِيْلَ هٰذَا الَّذِيْ كُنْتُمْ بِهٖ تَدَّعُوْنَ fa lammā ra`auhu zulfatan sī`at wujụhullażīna kafarụ wa qīla hāżallażī kuntum bihī tadda’ụnMaka ketika mereka melihat azab pada hari Kiamat sudah dekat, wajah orang-orang kafir itu menjadi muram. Dan dikatakan kepada mereka, “Inilah azab yang dahulunya kamu minta.” قُلْ اَرَءَيْتُمْ اِنْ اَهْلَكَنِيَ اللّٰهُ وَمَنْ مَّعِيَ اَوْ رَحِمَنَاۙ فَمَنْ يُّجِيْرُ الْكٰفِرِيْنَ مِنْ عَذَابٍ اَلِيْمٍ qul ara`aitum in ahlakaniyallāhu wa mam ma’iya au raḥimanā fa may yujīrul-kāfirīna min ażābin alīmKatakanlah Muhammad, “Tahukah kamu jika Allah mematikan aku dan orang-orang yang bersamaku atau memberi rahmat kepada kami, maka kami akan masuk surga, lalu siapa yang dapat melindungi orang-orang kafir dari azab yang pedih?”قُلْ هُوَ الرَّحْمٰنُ اٰمَنَّا بِهٖ وَعَلَيْهِ تَوَكَّلْنَاۚ فَسَتَعْلَمُوْنَ مَنْ هُوَ فِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ qul huwar-raḥmānu āmannā bihī wa alaihi tawakkalnā, fa sata’lamụna man huwa fī ḍalālim mubīnKatakanlah, “Dialah Yang Maha Pengasih, kami beriman kepada-Nya dan kepada-Nya kami bertawakal. Maka kelak kamu akan tahu siapa yang berada dalam kesesatan yang nyata.” قُلْ اَرَءَيْتُمْ اِنْ اَصْبَحَ مَاۤؤُكُمْ غَوْرًا فَمَنْ يَّأْتِيْكُمْ بِمَاۤءٍ مَّعِيْنٍ qul ara`aitum in aṣbaḥa mā`ukum gauran fa may ya`tīkum bimā`im ma’īnKatakanlah Muhammad, “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapa yang akan memberimu air yang mengalir?” Surat Al Qalam Al Quran Juz 29 بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ نۤ ۚوَالْقَلَمِ وَمَا يَسْطُرُوْنَۙnūn, wal-qalami wa mā yasṭurụnNun. Demi pena dan apa yang mereka tuliskan, مَآ اَنْتَ بِنِعْمَةِ رَبِّكَ بِمَجْنُوْنٍ mā anta bini’mati rabbika bimajnụndengan karunia Tuhanmu engkau Muhammad bukanlah orang gila. وَاِنَّ لَكَ لَاَجْرًا غَيْرَ مَمْنُوْنٍۚwa inna laka la`ajran gaira mamnụnDan sesungguhnya engkau pasti mendapat pahala yang besar yang tidak putus-putusnya. وَاِنَّكَ لَعَلٰى خُلُقٍ عَظِيْمٍ wa innaka la’alā khuluqin aẓīmDan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur. فَسَتُبْصِرُ وَيُبْصِرُوْنَۙfa satubṣiru wa yubṣirụnMaka kelak engkau akan melihat dan mereka orang-orang kafir pun akan melihat, بِاَيِّىكُمُ الْمَفْتُوْنُ bi`ayyikumul-maftụnsiapa di antara kamu yang gila? اِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيْلِهٖۖ وَهُوَ اَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ inna rabbaka huwa a’lamu biman ḍalla an sabīlihī wa huwa a’lamu bil-muhtadīnSungguh, Tuhanmu, Dialah yang paling mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya; dan Dialah yang paling mengetahui siapa orang yang mendapat petunjuk. فَلَا تُطِعِ الْمُكَذِّبِيْنَ fa lā tuṭi’il-mukażżibīnMaka janganlah engkau patuhi orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah.وَدُّوْا لَوْ تُدْهِنُ فَيُدْهِنُوْنَۚwaddụ lau tud-hinu fa yud-hinụnMereka menginginkan agar engkau bersikap lunak maka mereka bersikap lunak pula. وَلَا تُطِعْ كُلَّ حَلَّافٍ مَّهِيْنٍۙwa lā tuṭi’ kulla ḥallāfim mahīnDan janganlah engkau patuhi setiap orang yang suka bersumpah dan suka menghina,هَمَّازٍ مَّشَّاۤءٍۢ بِنَمِيْمٍۙhammāzim masysyā`im binamīmsuka mencela, yang kian ke mari menyebarkan fitnah, مَّنَّاعٍ لِّلْخَيْرِ مُعْتَدٍ اَثِيْمٍۙmannā’il lil-khairi mu’tadin aṡīmyang merintangi segala yang baik, yang melampaui batas dan banyak dosa, عُتُلٍّۢ بَعْدَ ذٰلِكَ زَنِيْمٍۙutullim ba’da żālika zanīmyang bertabiat kasar, selain itu juga terkenal kejahatannya,اَنْ كَانَ ذَا مَالٍ وَّبَنِيْنَۗang kāna żā māliw wa banīnkarena dia kaya dan banyak تُتْلٰى عَلَيْهِ اٰيٰتُنَا قَالَ اَسَاطِيْرُ الْاَوَّلِيْنَۗiżā tutlā alaihi āyātunā qāla asāṭīrul-awwalīnApabila ayat-ayat Kami dibacakan kepadanya, dia berkata, “Ini adalah dongeng-dongeng orang dahulu.” سَنَسِمُهٗ عَلَى الْخُرْطُوْمِ sanasimuhụ alal-khurṭụmKelak dia akan Kami beri tanda pada belalainya. اِنَّا بَلَوْنٰهُمْ كَمَا بَلَوْنَآ اَصْحٰبَ الْجَنَّةِۚ اِذْ اَقْسَمُوْا لَيَصْرِمُنَّهَا مُصْبِحِيْنَۙinnā balaunāhum kamā balaunā aṣ-ḥābal-jannah, iż aqsamụ layaṣrimunnahā muṣbiḥīnSungguh, Kami telah menguji mereka orang musyrik Mekah sebagaimana Kami telah menguji pemilik-pemilik kebun, ketika mereka bersumpah pasti akan memetik hasilnya pada pagi hari,وَلَا يَسْتَثْنُوْنَ wa lā yastaṡnụntetapi mereka tidak menyisihkan dengan mengucapkan, “Insya Allah”.فَطَافَ عَلَيْهَا طَاۤىِٕفٌ مِّنْ رَّبِّكَ وَهُمْ نَاۤىِٕمُوْنَ fa ṭāfa alaihā ṭā`ifum mir rabbika wa hum nā`imụnLalu kebun itu ditimpa bencana yang datang dari Tuhanmu ketika mereka sedang كَالصَّرِيْمِۙfa aṣbaḥat kaṣ-ṣarīmMaka jadilah kebun itu hitam seperti malam yang gelap gulita,فَتَنَادَوْا مُصْبِحِيْنَۙfa tanādau muṣbiḥīnlalu pada pagi hari mereka saling اغْدُوْا عَلٰى حَرْثِكُمْ اِنْ كُنْتُمْ صَارِمِيْنَ anigdụ alā ḥarṡikum ing kuntum ṣārimīn”Pergilah pagi-pagi ke kebunmu jika kamu hendak memetik hasil.” فَانْطَلَقُوْا وَهُمْ يَتَخَافَتُوْنَۙfanṭalaqụ wa hum yatakhāfatụnMaka mereka pun berangkat sambil berbisik-bisik. اَنْ لَّا يَدْخُلَنَّهَا الْيَوْمَ عَلَيْكُمْ مِّسْكِيْنٌۙal lā yadkhulannahal-yauma alaikum miskīn”Pada hari ini jangan sampai ada orang miskin masuk ke dalam kebunmu.” وَّغَدَوْا عَلٰى حَرْدٍ قَادِرِيْنَ wa gadau alā ḥarding qādirīnDan berangkatlah mereka pada pagi hari dengan niat menghalangi orang-orang miskin padahal mereka mampu menolongnya. فَلَمَّا رَاَوْهَا قَالُوْٓا اِنَّا لَضَاۤلُّوْنَۙfa lammā ra`auhā qālū innā laḍāllụnMaka ketika mereka melihat kebun itu, mereka berkata, “Sungguh, kita ini benar-benar orang-orang yang sesat,بَلْ نَحْنُ مَحْرُوْمُوْنَ bal naḥnu maḥrụmụnbahkan kita tidak memperoleh apa pun,”قَالَ اَوْسَطُهُمْ اَلَمْ اَقُلْ لَّكُمْ لَوْلَا تُسَبِّحُوْنَ qāla ausaṭuhum a lam aqul lakum lau lā tusabbiḥụnberkatalah seorang yang paling bijak di antara mereka, “Bukankah aku telah mengatakan kepadamu, mengapa kamu tidak bertasbih kepada Tuhanmu.”قَالُوْا سُبْحٰنَ رَبِّنَآ اِنَّا كُنَّا ظٰلِمِيْنَ qālụ sub-ḥāna rabbinā innā kunnā ẓālimīnMereka mengucapkan, “Mahasuci Tuhan kami, sungguh, kami adalah orang-orang yang zalim.” فَاَقْبَلَ بَعْضُهُمْ عَلٰى بَعْضٍ يَّتَلَاوَمُوْنَ fa aqbala ba’ḍuhum alā ba’ḍiy yatalāwamụnLalu mereka saling berhadapan dan saling يٰوَيْلَنَآ اِنَّا كُنَّا طٰغِيْنَ qālụ yā wailanā innā kunnā ṭāgīnMereka berkata, “Celaka kita! Sesungguhnya kita orang-orang yang melampaui batas. عَسٰى رَبُّنَآ اَنْ يُّبْدِلَنَا خَيْرًا مِّنْهَآ اِنَّآ اِلٰى رَبِّنَا رَاغِبُوْنَ asā rabbunā ay yubdilanā khairam min-hā innā ilā rabbinā rāgibụnMudah-mudahan Tuhan memberikan ganti kepada kita dengan kebun yang lebih baik daripada yang ini, sungguh, kita mengharapkan ampunan dari Tuhan kita.” كَذٰلِكَ الْعَذَابُۗ وَلَعَذَابُ الْاٰخِرَةِ اَكْبَرُۘ لَوْ كَانُوْا يَعْلَمُوْنَ każālikal-ażāb, wa la’ażābul-ākhirati akbar, lau kānụ ya’lamụnSeperti itulah azab di dunia. Dan sungguh, azab akhirat lebih besar se-kiranya mereka لِلْمُتَّقِيْنَ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنّٰتِ النَّعِيْمِ inna lil-muttaqīna inda rabbihim jannātin na’īmSungguh, bagi orang-orang yang bertakwa disediakan surga yang penuh kenikmatan di sisi الْمُسْلِمِيْنَ كَالْمُجْرِمِيْنَۗa fa naj’alul-muslimīna kal-mujrimīnApakah patut Kami memperlakukan orang-orang Islam itu seperti orang-orang yang berdosa orang kafir?مَا لَكُمْۗ كَيْفَ تَحْكُمُوْنَۚmā lakum, kaifa taḥkumụnMengapa kamu berbuat demikian? Bagaimana kamu mengambil keputusan?اَمْ لَكُمْ كِتٰبٌ فِيْهِ تَدْرُسُوْنَۙam lakum kitābun fīhi tadrusụnAtau apakah kamu mempunyai kitab yang diturunkan Allah yang kamu pelajari? اِنَّ لَكُمْ فِيْهِ لَمَا تَخَيَّرُوْنَۚinna lakum fīhi lamā takhayyarụnsesungguhnya kamu dapat memilih apa saja yang ada di لَكُمْ اَيْمَانٌ عَلَيْنَا بَالِغَةٌ اِلٰى يَوْمِ الْقِيٰمَةِۙ اِنَّ لَكُمْ لَمَا تَحْكُمُوْنَۚam lakum aimānun alainā bāligatun ilā yaumil-qiyāmati inna lakum lamā taḥkumụnAtau apakah kamu memperoleh janji-janji yang diperkuat dengan sumpah dari Kami, yang tetap berlaku sampai hari Kiamat; bahwa kamu dapat mengambil keputusan sekehendakmu? سَلْهُمْ اَيُّهُمْ بِذٰلِكَ زَعِيْمٌۚsal-hum ayyuhum biżālika za’īmTanyakanlah kepada mereka, “Siapakah di antara mereka yang bertanggung jawab terhadap keputusan yang diambil itu?”اَمْ لَهُمْ شُرَكَاۤءُۚ فَلْيَأْتُوْا بِشُرَكَاۤىِٕهِمْ اِنْ كَانُوْا صٰدِقِيْنَ am lahum syurakā`, falya`tụ bisyurakā`ihim ing kānụ ṣādiqīnAtau apakah mereka mempunyai sekutu-sekutu? Kalau begitu hendaklah mereka mendatangkan sekutu-sekutunya jika mereka orang-orang yang يُكْشَفُ عَنْ سَاقٍ وَّيُدْعَوْنَ اِلَى السُّجُوْدِ فَلَا يَسْتَطِيْعُوْنَۙyauma yuksyafu an sāqiw wa yud’auna ilas-sujụdi fa lā yastaṭī’ụnIngatlah pada hari ketika betis disingkapkan dan mereka diseru untuk bersujud; maka mereka tidak mampu,خَاشِعَةً اَبْصَارُهُمْ تَرْهَقُهُمْ ذِلَّةٌ ۗوَقَدْ كَانُوْا يُدْعَوْنَ اِلَى السُّجُوْدِ وَهُمْ سَالِمُوْنَ khāsyi’atan abṣāruhum tar-haquhum żillah, wa qad kānụ yud’auna ilas-sujụdi wa hum sālimụnpandangan mereka tertunduk ke bawah, diliputi kehinaan. Dan sungguh, dahulu di dunia mereka telah diseru untuk bersujud pada waktu mereka sehat tetapi mereka tidak melakukan. فَذَرْنِيْ وَمَنْ يُّكَذِّبُ بِهٰذَا الْحَدِيْثِۗ سَنَسْتَدْرِجُهُمْ مِّنْ حَيْثُ لَا يَعْلَمُوْنَۙfa żarnī wa may yukażżibu bihāżal-ḥadīṡ, sanastadrijuhum min ḥaiṡu lā ya’lamụnMaka serahkanlah kepada-Ku urusannya dan orang-orang yang mendustakan perkataan ini Al-Qur’an. Kelak akan Kami hukum mereka berangsur-angsur dari arah yang tidak mereka ketahui, وَاُمْلِيْ لَهُمْۗ اِنَّ كَيْدِيْ مَتِيْنٌ wa umlī lahum, inna kaidī matīndan Aku memberi tenggang waktu kepada mereka. Sungguh, rencana-Ku sangat teguh. اَمْ تَسْـَٔلُهُمْ اَجْرًا فَهُمْ مِّنْ مَّغْرَمٍ مُّثْقَلُوْنَۚ am tas`aluhum ajran fa hum mim magramim muṡqalụnAtaukah engkau Muhammad meminta imbalan kepada mereka, sehingga mereka dibebani dengan utang?اَمْ عِنْدَهُمُ الْغَيْبُ فَهُمْ يَكْتُبُوْنَ am indahumul-gaibu fa hum yaktubụnAtaukah mereka mengetahui yang gaib, lalu mereka menuliskannya?فَاصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ وَلَا تَكُنْ كَصَاحِبِ الْحُوْتِۘ اِذْ نَادٰى وَهُوَ مَكْظُوْمٌۗfaṣbir liḥukmi rabbika wa lā takung kaṣāḥibil-ḥụt, iż nādā wa huwa makẓụmMaka bersabarlah engkau Muhammad terhadap ketetapan Tuhanmu, dan janganlah engkau seperti Yunus orang yang berada dalam perut ikan ketika dia berdoa dengan hati اَنْ تَدَارَكَهٗ نِعْمَةٌ مِّنْ رَّبِّهٖ لَنُبِذَ بِالْعَرَاۤءِ وَهُوَ مَذْمُوْمٌ lau lā an tadārakahụ ni’matum mir rabbihī lanubiża bil-arā`i wa huwa mażmụmSekiranya dia tidak segera mendapat nikmat dari Tuhannya, pastilah dia dicampakkan ke tanah tandus dalam keadaan tercela. فَاجْتَبٰىهُ رَبُّهٗ فَجَعَلَهٗ مِنَ الصّٰلِحِيْنَ fajtabāhu rabbuhụ fa ja’alahụ minaṣ-ṣāliḥīnLalu Tuhannya memilihnya dan menjadikannya termasuk orang yang saleh. وَاِنْ يَّكَادُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَيُزْلِقُوْنَكَ بِاَبْصَارِهِمْ لَمَّا سَمِعُوا الذِّكْرَ وَيَقُوْلُوْنَ اِنَّهٗ لَمَجْنُوْنٌ ۘwa iy yakādullażīna kafarụ layuzliqụnaka bi`abṣārihim lammā sami’uż-żikra wa yaqụlụna innahụ lamajnụnDan sungguh, orang-orang kafir itu hampir-hampir menggelincirkanmu dengan pandangan mata mereka, ketika mereka mendengar Al-Qur’an dan mereka berkata, “Dia Muhammad itu benar-benar orang gila.”وَمَا هُوَ اِلَّا ذِكْرٌ لِّلْعٰلَمِيْنَ wa mā huwa illā żikrul lil-ālamīnPadahal Al-Qur’an itu tidak lain adalah peringatan bagi seluruh alam. Surat Al Haqqah Al Quran Juz 29 بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اَلْحَاۤقَّةُۙal-ḥāqqahHari Kiamat,مَا الْحَاۤقَّةُ ۚ mal-ḥāqqahapakah hari Kiamat itu?وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا الْحَاۤقَّةُ ۗ wa mā adrāka mal-ḥāqqahDan tahukah kamu apakah hari Kiamat itu?كَذَّبَتْ ثَمُوْدُ وَعَادٌ ۢبِالْقَارِعَةِ każżabaṡ ṡamụdu wa ādum bil-qāri’ahKaum Samud, dan Ad telah mendustakan hari ثَمُوْدُ فَاُهْلِكُوْا بِالطَّاغِيَةِ fa ammā ṡamụdu fa uhlikụ biṭ-ṭāgiyahMaka adapun kaum Samud, mereka telah dibinasakan dengan suara yang sangat keras,وَاَمَّا عَادٌ فَاُهْلِكُوْا بِرِيْحٍ صَرْصَرٍ عَاتِيَةٍۙwa ammā ādun fa uhlikụ birīḥin ṣarṣarin ātiyahsedangkan kaum Ad, mereka telah dibinasakan dengan angin topan yang sangat dingin,سَخَّرَهَا عَلَيْهِمْ سَبْعَ لَيَالٍ وَّثَمٰنِيَةَ اَيَّامٍۙ حُسُوْمًا فَتَرَى الْقَوْمَ فِيْهَا صَرْعٰىۙ كَاَنَّهُمْ اَعْجَازُ نَخْلٍ خَاوِيَةٍۚsakhkharahā alaihim sab’a layāliw wa ṡamāniyata ayyāmin ḥusụman fa taral-qauma fīhā ṣar’ā ka`annahum a’jāzu nakhlin khāwiyahAllah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam delapan hari terus-menerus; maka kamu melihat kaum Ad pada waktu itu mati bergelimpangan seperti batang-batang pohon kurma yang telah kosong lapuk.فَهَلْ تَرٰى لَهُمْ مِّنْۢ بَاقِيَةٍ fa hal tarā lahum mim bāqiyahMaka adakah kamu melihat seorang pun yang masih tersisa di antara mereka?وَجَاۤءَ فِرْعَوْنُ وَمَنْ قَبْلَهٗ وَالْمُؤْتَفِكٰتُ بِالْخَاطِئَةِۚwa jā`a fir’aunu wa mang qablahụ wal-mu`tafikātu bil-khāṭi`ahKemudian datang Firaun dan orang-orang yang sebelumnya dan penduduk negeri-negeri yang dijungkirbalikkan karena kesalahan yang رَسُوْلَ رَبِّهِمْ فَاَخَذَهُمْ اَخْذَةً رَّابِيَةً fa aṣau rasụla rabbihim fa akhażahum akhżatar rābiyahMaka mereka mendurhakai utusan Tuhannya, Allah menyiksa mereka dengan siksaan yang sangat keras. اِنَّا لَمَّا طَغَا الْمَاۤءُ حَمَلْنٰكُمْ فِى الْجَارِيَةِۙinnā lammā ṭagal-mā`u ḥamalnākum fil-jāriyahSesungguhnya ketika air naik sampai ke gunung, Kami membawa nenek moyang kamu ke dalam kapal, لِنَجْعَلَهَا لَكُمْ تَذْكِرَةً وَّتَعِيَهَآ اُذُنٌ وَّاعِيَةٌ linaj’alahā lakum tażkirataw wa ta’iyahā użunuw wā’iyahagar Kami jadikan peristiwa itu sebagai peringatan bagi kamu dan agar diperhatikan oleh telinga yang mau mendengar. فَاِذَا نُفِخَ فِى الصُّوْرِ نَفْخَةٌ وَّاحِدَةٌ ۙfa iżā nufikha fiṣ-ṣụri nafkhatuw wāḥidahMaka apabila sangkakala ditiup sekali tiup,وَّحُمِلَتِ الْاَرْضُ وَالْجِبَالُ فَدُكَّتَا دَكَّةً وَّاحِدَةًۙwa ḥumilatil-arḍu wal-jibālu fa dukkatā dakkataw wāḥidahdan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali وَّقَعَتِ الْوَاقِعَةُۙfa yauma`iżiw waqa’atil-wāqi’ahMaka pada hari itu terjadilah hari Kiamat, وَانْشَقَّتِ السَّمَاۤءُ فَهِيَ يَوْمَىِٕذٍ وَّاهِيَةٌۙwansyaqqatis-samā`u fa hiya yauma`iżiw wāhiyahdan terbelahlah langit, karena pada hari itu langit menjadi عَلٰٓى اَرْجَاۤىِٕهَاۗ وَيَحْمِلُ عَرْشَ رَبِّكَ فَوْقَهُمْ يَوْمَىِٕذٍ ثَمٰنِيَةٌ ۗwal-malaku alā arjā`ihā, wa yaḥmilu arsya rabbika fauqahum yauma`iżin ṡamāniyahDan para malaikat berada di berbagai penjuru langit. Pada hari itu delapan malaikat menjunjung Arsy singgasana Tuhanmu di atas kepala mereka. يَوْمَىِٕذٍ تُعْرَضُوْنَ لَا تَخْفٰى مِنْكُمْ خَافِيَةٌ yauma`iżin tu’raḍụna lā takhfā mingkum khāfiyahPada hari itu kamu dihadapkan kepada Tuhanmu, tidak ada sesuatu pun dari kamu yang tersembunyi bagi Allah. فَاَمَّا مَنْ اُوْتِيَ كِتٰبَهٗ بِيَمِيْنِهٖ فَيَقُوْلُ هَاۤؤُمُ اقْرَءُوْا كِتٰبِيَهْۚ fa ammā man ụtiya kitābahụ biyamīnihī fa yaqụlu hā`umuqra`ụ kitābiyahAdapun orang yang kitabnya diberikan di tangan kanannya, maka dia berkata, “Ambillah, bacalah kitabku ini.” اِنِّيْ ظَنَنْتُ اَنِّيْ مُلٰقٍ حِسَابِيَهْۚinnī ẓanantu annī mulāqin ḥisābiyahSesungguhnya aku yakin, bahwa suatu saat aku akan menerima perhitungan terhadap diriku. فَهُوَ فِيْ عِيْشَةٍ رَّاضِيَةٍۚfa huwa fī īsyatir rāḍiyahMaka orang itu berada dalam kehidupan yang diridai,فِيْ جَنَّةٍ عَالِيَةٍۙfī jannatin āliyahdalam surga yang tinggi, قُطُوْفُهَا دَانِيَةٌ quṭụfuhā dāniyahbuah-buahannya dekat,كُلُوْا وَاشْرَبُوْا هَنِيْۤـًٔا ۢبِمَآ اَسْلَفْتُمْ فِى الْاَيَّامِ الْخَالِيَةِ kulụ wasyrabụ hanī`am bimā aslaftum fil-ayyāmil-khāliyahkepada mereka dikatakan, “Makan dan minumlah dengan nikmat karena amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu.” وَاَمَّا مَنْ اُوْتِيَ كِتٰبَهٗ بِشِمَالِهٖ ەۙ فَيَقُوْلُ يٰلَيْتَنِيْ لَمْ اُوْتَ كِتٰبِيَهْۚwa ammā man ụtiya kitābahụ bisyimālihī fa yaqụlu yā laitanī lam ụta kitābiyahDan adapun orang yang kitabnya diberikan di tangan kirinya, maka dia berkata, “Alangkah baiknya jika kitabku ini tidak diberikan اَدْرِ مَا حِسَابِيَهْۚwa lam adri mā ḥisābiyahSehingga aku tidak mengetahui bagaimana perhitunganku. يٰلَيْتَهَا كَانَتِ الْقَاضِيَةَۚyā laitahā kānatil-qāḍiyahWahai, kiranya kematian itulah yang menyudahi segala sesuatu. مَآ اَغْنٰى عَنِّيْ مَالِيَهْۚ mā agnā annī māliyahHartaku sama sekali tidak berguna bagiku. هَلَكَ عَنِّيْ سُلْطٰنِيَهْۚhalaka annī sulṭāniyahKekuasaanku telah hilang dariku.”خُذُوْهُ فَغُلُّوْهُۙkhużụhu fa gullụhAllah berfirman, “Tangkaplah dia lalu belenggulah tangannya ke lehernya.” ثُمَّ الْجَحِيْمَ صَلُّوْهُۙṡummal-jaḥīma ṣallụhKemudian masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala. ثُمَّ فِيْ سِلْسِلَةٍ ذَرْعُهَا سَبْعُوْنَ ذِرَاعًا فَاسْلُكُوْهُۗṡumma fī silsilatin żar’uhā sab’ụna żirā’an faslukụhKemudian belitlah dia dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta. اِنَّهٗ كَانَ لَا يُؤْمِنُ بِاللّٰهِ الْعَظِيْمِۙinnahụ kāna lā yu`minu billāhil-aẓīmSesungguhnya dialah orang yang tidak beriman kepada Allah Yang Mahabesar. وَلَا يَحُضُّ عَلٰى طَعَامِ الْمِسْكِيْنِۗwa lā yaḥuḍḍu alā ṭa’āmil-miskīnDan juga dia tidak mendorong orang lain untuk memberi makan orang miskin. فَلَيْسَ لَهُ الْيَوْمَ هٰهُنَا حَمِيْمٌۙfa laisa lahul-yauma hāhunā ḥamīmMaka pada hari ini di sini tidak ada seorang teman pun baginya. وَّلَا طَعَامٌ اِلَّا مِنْ غِسْلِيْنٍۙwa lā ṭa’āmun illā min gislīnDan tidak ada makanan baginya kecuali dari darah dan nanah. لَّا يَأْكُلُهٗٓ اِلَّا الْخَاطِـُٔوْنَ lā ya`kuluhū illal-khāṭi`ụnTidak ada yang memakannya kecuali orang-orang yang berdosa. فَلَآ اُقْسِمُ بِمَا تُبْصِرُوْنَۙfa lā uqsimu bimā tubṣirụnMaka Aku bersumpah demi apa yang kamu lihat, وَمَا لَا تُبْصِرُوْنَۙwa mā lā tubṣirụndan demi apa yang tidak kamu لَقَوْلُ رَسُوْلٍ كَرِيْمٍۙinnahụ laqaulu rasụling karīmSesungguhnya ia Al-Qur’an itu benar-benar wahyu yang diturunkan kepada Rasul yang mulia,وَّمَا هُوَ بِقَوْلِ شَاعِرٍۗ قَلِيْلًا مَّا تُؤْمِنُوْنَۙwa mā huwa biqauli syā’ir, qalīlam mā tu`minụndan ia Al-Qur’an bukanlah perkataan seorang penyair. Sedikit sekali kamu beriman kepadanya. وَلَا بِقَوْلِ كَاهِنٍۗ قَلِيْلًا مَّا تَذَكَّرُوْنَۗwa lā biqauli kāhin, qalīlam mā tażakkarụnDan bukan pula perkataan tukang tenung. Sedikit sekali kamu mengambil pelajaran darinya. تَنْزِيْلٌ مِّنْ رَّبِّ الْعٰلَمِيْنَ tanzīlum mir rabbil-ālamīnIa Al-Qur’an adalah wahyu yang diturunkan dari Tuhan seluruh alam. وَلَوْ تَقَوَّلَ عَلَيْنَا بَعْضَ الْاَقَاوِيْلِۙwalau taqawwala alainā ba’ḍal-aqāwīlDan sekiranya dia Muhammad mengada-adakan sebagian perkataan atas nama Kami, لَاَخَذْنَا مِنْهُ بِالْيَمِيْنِۙla`akhażnā min-hu bil-yamīnpasti Kami pegang dia pada tangan kanannya. ثُمَّ لَقَطَعْنَا مِنْهُ الْوَتِيْنَۖṡumma laqaṭa’nā min-hul-watīnKemudian Kami potong pembuluh jantungnya. فَمَا مِنْكُمْ مِّنْ اَحَدٍ عَنْهُ حَاجِزِيْنَۙfa mā mingkum min aḥadin an-hu ḥājizīnMaka tidak seorang pun dari kamu yang dapat menghalangi Kami untuk menghukumnya. وَاِنَّهٗ لَتَذْكِرَةٌ لِّلْمُتَّقِيْنَ wa innahụ latażkiratul lil-muttaqīnDan sungguh, Al-Qur’an itu pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa. وَاِنَّا لَنَعْلَمُ اَنَّ مِنْكُمْ مُّكَذِّبِيْنَۗwa innā lana’lamu anna mingkum mukażżibīnDan sungguh, Kami mengetahui bahwa di antara kamu ada orang yang لَحَسْرَةٌ عَلَى الْكٰفِرِيْنَۚwa innahụ laḥasratun alal-kāfirīnDan sungguh, Al-Qur’an itu akan menimbulkan penyesalan bagi orang-orang kafir di akhirat.وَاِنَّهٗ لَحَقُّ الْيَقِيْنِ wa innahụ laḥaqqul-yaqīnDan Sungguh, Al-Qur’an itu kebenaran yang meyakinkan. فَسَبِّحْ بِاسْمِ رَبِّكَ الْعَظِيْمِfa sabbiḥ bismi rabbikal-aẓīmMaka bertasbihlah dengan menyebut nama Tuhanmu Yang Mahaagung. Surat Al Ma’arij Al Quran Juz 29 بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ سَاَلَ سَاۤىِٕلٌۢ بِعَذَابٍ وَّاقِعٍۙsa`ala sā`ilum bi’ażābiw wāqi’Seseorang bertanya tentang azab yang pasti terjadi, لِّلْكٰفِرِيْنَ لَيْسَ لَهٗ دَافِعٌۙlil-kāfirīna laisa lahụ dāfi’bagi orang-orang kafir, yang tidak seorang pun dapat menolaknya,مِّنَ اللّٰهِ ذِى الْمَعَارِجِۗminallāhi żil-ma’ārijAzab dari Allah, yang memiliki tempat-tempat الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ اِلَيْهِ فِيْ يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهٗ خَمْسِيْنَ اَلْفَ سَنَةٍۚta’rujul-malā`ikatu war-rụḥu ilaihi fī yauming kāna miqdāruhụ khamsīna alfa sanahPara malaikat dan Jibril naik menghadap kepada Tuhan, dalam sehari setara dengan lima puluh ribu صَبْرًا جَمِيْلًاfaṣbir ṣabran jamīlāMaka bersabarlah engkau Muhammad dengan kesabaran yang يَرَوْنَهٗ بَعِيْدًاۙinnahum yaraunahụ ba’īdāMereka memandang azab itu jauh mustahil. وَّنَرٰىهُ قَرِيْبًاۗwa narāhu qarībāSedangkan Kami memandangnya dekat pasti terjadi. يَوْمَ تَكُوْنُ السَّمَاۤءُ كَالْمُهْلِۙyauma takụnus-samā`u kal-muhlIngatlah pada hari ketika langit men-jadi bagaikan cairan tembaga, وَتَكُوْنُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِۙwa takụnul-jibālu kal-ihndan gunung-gunung bagaikan bulu yang beterbangan, وَلَا يَسْـَٔلُ حَمِيْمٌ حَمِيْمًاۚ wa lā yas`alu ḥamīmun ḥamīmādan tidak ada seorang teman karib pun menanyakan temannya,يُبَصَّرُوْنَهُمْۗ يَوَدُّ الْمُجْرِمُ لَوْ يَفْتَدِيْ مِنْ عَذَابِ يَوْمِىِٕذٍۢ بِبَنِيْهِۙyubaṣṣarụnahum, yawaddul-mujrimu lau yaftadī min ażābi yaumi`iżim bibanīhsedang mereka saling melihat. Pada hari itu, orang yang berdosa ingin sekiranya dia dapat menebus dirinya dari azab dengan anak-anaknya, وَصَاحِبَتِهٖ وَاَخِيْهِۙwa ṣāḥibatihī wa akhīhdan istrinya dan saudaranya, وَفَصِيْلَتِهِ الَّتِيْ تُـْٔوِيْهِۙwa faṣīlatihillatī tu`wīhdan keluarga yang melindunginya di dunia,وَمَنْ فِى الْاَرْضِ جَمِيْعًاۙ ثُمَّ يُنْجِيْهِۙwa man fil-arḍi jamī’an ṡumma yunjīhdan orang-orang di bumi seluruhnya, kemudian mengharapkan tebusan itu dapat اِنَّهَا لَظٰىۙkallā, innahā laẓāSama sekali tidak! Sungguh, neraka itu api yang bergejolak,نَزَّاعَةً لِّلشَّوٰىۚnazzā’atal lisy-syawāyang mengelupaskan kulit kepala. تَدْعُوْا مَنْ اَدْبَرَ وَتَوَلّٰىۙtad’ụ man adbara wa tawallāYang memanggil orang yang membelakangi dan yang berpaling dari agama,وَجَمَعَ فَاَوْعٰى wa jama’a fa au’ādan orang yang mengumpulkan harta benda lalu menyimpannya. ۞ اِنَّ الْاِنْسَانَ خُلِقَ هَلُوْعًاۙinnal-insāna khuliqa halụ’āSungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh. اِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوْعًاۙiżā massahusy-syarru jazụ’āApabila dia ditimpa kesusahan dia berkeluh kesah, وَّاِذَا مَسَّهُ الْخَيْرُ مَنُوْعًاۙwa iżā massahul-khairu manụ’ādan apabila mendapat kebaikan harta dia jadi kikir, اِلَّا الْمُصَلِّيْنَۙillal-muṣallīnkecuali orang-orang yang melaksanakan salat, الَّذِيْنَ هُمْ عَلٰى صَلَاتِهِمْ دَاۤىِٕمُوْنَۖallażīna hum alā ṣalātihim dā`imụnmereka yang tetap setia melaksanakan salatnya, وَالَّذِيْنَ فِيْٓ اَمْوَالِهِمْ حَقٌّ مَّعْلُوْمٌۖwallażīna fī amwālihim ḥaqqum ma’lụmdan orang-orang yang dalam hartanya disiapkan bagian tertentu, لِّلسَّاۤىِٕلِ وَالْمَحْرُوْمِۖlis-sā`ili wal-maḥrụmbagi orang miskin yang meminta dan yang tidak meminta, وَالَّذِيْنَ يُصَدِّقُوْنَ بِيَوْمِ الدِّيْنِۖwallażīna yuṣaddiqụna biyaumid-dīndan orang-orang yang mempercayai hari pembalasan, وَالَّذِيْنَ هُمْ مِّنْ عَذَابِ رَبِّهِمْ مُّشْفِقُوْنَۚwallażīna hum min ażābi rabbihim musyfiqụndan orang-orang yang takut terhadap azab Tuhannya, اِنَّ عَذَابَ رَبِّهِمْ غَيْرُ مَأْمُوْنٍۖinna ażāba rabbihim gairu ma`mụnsesungguhnya terhadap azab Tuhan mereka, tidak ada seseorang yang merasa aman dari kedatangannya, وَّالَّذِيْنَ هُمْ لِفُرُوْجِهِمْ حٰفِظُوْنَۙwallażīna hum lifurụjihim ḥāfiẓụndan orang-orang yang memelihara kemaluannya, اِلَّا عَلٰٓى اَزْوَاجِهِمْ اَوْ مَا مَلَكَتْ اَيْمَانُهُمْ فَاِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُوْمِيْنَۚillā alā azwājihim au mā malakat aimānuhum fa innahum gairu malụmīnkecuali terhadap istri-istri mereka atau hamba sahaya yang mereka miliki maka sesungguhnya mereka tidak tercela. فَمَنِ ابْتَغٰى وَرَاۤءَ ذٰلِكَ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْعٰدُوْنَۚfa manibtagā warā`a żālika fa ulā`ika humul-ādụnMaka barangsiapa mencari di luar itu seperti zina, homoseks dan lesbian, mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. وَالَّذِيْنَ هُمْ لِاَمٰنٰتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُوْنَۖwallażīna hum li`amānātihim wa ahdihim rā’ụnDan orang-orang yang memelihara amanat dan janjinya, وَالَّذِيْنَ هُمْ بِشَهٰدٰتِهِمْ قَاۤىِٕمُوْنَۖwallażīna hum bisyahādātihim qā`imụndan orang-orang yang berpegang teguh pada kesaksiannya, وَالَّذِيْنَ هُمْ عَلٰى صَلَاتِهِمْ يُحَافِظُوْنَۖwallażīna hum alā ṣalātihim yuḥāfiẓụndan orang-orang yang memelihara فِيْ جَنّٰتٍ مُّكْرَمُوْنَ ۗulā`ika fī jannātim mukramụnMereka itu dimuliakan di dalam surga. فَمَالِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا قِبَلَكَ مُهْطِعِيْنَۙfa mālillażīna kafarụ qibalaka muhṭi’īnMaka mengapa orang-orang kafir itu datang bergegas ke hadapanmu Muhammad, عَنِ الْيَمِيْنِ وَعَنِ الشِّمَالِ عِزِيْنَ anil-yamīni wa anisy-syimāli izīndari kanan dan dari kiri dengan berkelompok-kelompok?اَيَطْمَعُ كُلُّ امْرِئٍ مِّنْهُمْ اَنْ يُّدْخَلَ جَنَّةَ نَعِيْمٍۙa yaṭma’u kullumri`im min-hum ay yudkhala jannata na’īmApakah setiap orang dari orang-orang kafir itu ingin masuk surga yang penuh kenikmatan?كَلَّاۗ اِنَّا خَلَقْنٰهُمْ مِّمَّا يَعْلَمُوْنَ kallā, innā khalaqnāhum mimmā ya’lamụnTidak mungkin! Sesungguhnya Kami menciptakan mereka dari apa yang mereka اُقْسِمُ بِرَبِّ الْمَشَارِقِ وَالْمَغٰرِبِ اِنَّا لَقٰدِرُوْنَۙfa lā uqsimu birabbil-masyāriqi wal-magāribi innā laqādirụnMaka Aku bersumpah demi Tuhan yang mengatur tempat-tempat terbit dan terbenamnya matahari, bulan dan bintang, sungguh, Kami pasti mampu, عَلٰٓى اَنْ نُّبَدِّلَ خَيْرًا مِّنْهُمْۙ وَمَا نَحْنُ بِمَسْبُوْقِيْنَ alā an nubaddila khairam min-hum wa mā naḥnu bimasbụqīnuntuk mengganti mereka dengan kaum yang lebih baik dari mereka, dan Kami tidak dapat dikalahkan. فَذَرْهُمْ يَخُوْضُوْا وَيَلْعَبُوْا حَتّٰى يُلٰقُوْا يَوْمَهُمُ الَّذِيْ يُوْعَدُوْنَۙfa żar-hum yakhụḍụ wa yal’abụ ḥattā yulāqụ yaumahumullażī yụ’adụnMaka biarkanlah mereka tenggelam dan bermain-main dalam kesesatan sampai mereka menjumpai hari yang diancamkan kepada mereka, يَوْمَ يَخْرُجُوْنَ مِنَ الْاَجْدَاثِ سِرَاعًا كَاَنَّهُمْ اِلٰى نُصُبٍ يُّوْفِضُوْنَۙyauma yakhrujụna minal-ajdāṡi sirā’ang ka`annahum ilā nuṣubiy yụfiḍụnyaitu pada hari ketika mereka keluar dari kubur dengan cepat seakan-akan mereka pergi dengan segera kepada berhala-berhala sewaktu di dunia,خَاشِعَةً اَبْصَارُهُمْ تَرْهَقُهُمْ ذِلَّةٌ ۗذٰلِكَ الْيَوْمُ الَّذِيْ كَانُوْا يُوْعَدُوْنَ khāsyi’atan abṣāruhum tar-haquhum żillah, żālikal-yaumullażī kānụ yụ’adụnpandangan mereka tertunduk ke bawah diliputi kehinaan. Itulah hari yang diancamkan kepada mereka. Surah Nuh Al Quran Juz 29 بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اِنَّآ اَرْسَلْنَا نُوْحًا اِلٰى قَوْمِهٖٓ اَنْ اَنْذِرْ قَوْمَكَ مِنْ قَبْلِ اَنْ يَّأْتِيَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ innā arsalnā nụhan ilā qaumihī an anżir qaumaka ming qabli ay ya`tiyahum ażābun alīmSesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya dengan perintah, “Berilah kaummu peringatan sebelum datang kepadanya azab yang pedih.” قَالَ يٰقَوْمِ اِنِّيْ لَكُمْ نَذِيْرٌ مُّبِيْنٌۙqāla yā qaumi innī lakum nażīrum mubīnDia Nuh berkata, “Wahai kaumku! Sesungguhnya aku ini seorang pemberi peringatan yang menjelaskan kepada kamu, اَنِ اعْبُدُوا اللّٰهَ وَاتَّقُوْهُ وَاَطِيْعُوْنِۙ ani’budullāha wattaqụhu wa aṭī’ụnyaitu sembahlah Allah, bertakwalah kepada-Nya dan taatlah kepadaku, يَغْفِرْ لَكُمْ مِّنْ ذُنُوْبِكُمْ وَيُؤَخِّرْكُمْ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّىۗ اِنَّ اَجَلَ اللّٰهِ اِذَا جَاۤءَ لَا يُؤَخَّرُۘ لَوْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ yagfir lakum min żunụbikum wa yu`akhkhirkum ilā ajalim musammā, inna ajalallāhi iżā jā`a lā yu`akhkhar, lau kuntum ta’lamụnniscaya Dia mengampuni sebagian dosa-dosamu dan menangguhkan kamu memanjangkan umurmu sampai pada batas waktu yang ditentukan. Sungguh, ketetapan Allah itu apabila telah datang tidak dapat ditunda, seandainya kamu mengetahui.” قَالَ رَبِّ اِنِّيْ دَعَوْتُ قَوْمِيْ لَيْلًا وَّنَهَارًاۙqāla rabbi innī da’autu qaumī lailaw wa nahārāDia Nuh berkata, “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menyeru kaumku siang dan malam,فَلَمْ يَزِدْهُمْ دُعَاۤءِيْٓ اِلَّا فِرَارًا fa lam yazid-hum du’ā`ī illā firārātetapi seruanku itu tidak menambah iman mereka, justru mereka lari dari kebenaran.وَاِنِّيْ كُلَّمَا دَعَوْتُهُمْ لِتَغْفِرَ لَهُمْ جَعَلُوْٓا اَصَابِعَهُمْ فِيْٓ اٰذَانِهِمْ وَاسْتَغْشَوْا ثِيَابَهُمْ وَاَصَرُّوْا وَاسْتَكْبَرُوا اسْتِكْبَارًاۚ wa innī kullamā da’autuhum litagfira lahum ja’alū aṣābi’ahum fī āżānihim wastagsyau ṡiyābahum wa aṣarrụ wastakbarustikbārāDan sesungguhnya aku setiap kali menyeru mereka untuk beriman agar Engkau mengampuni mereka, mereka memasukkan anak jarinya ke telinganya dan menutupkan bajunya ke wajahnya dan mereka tetap mengingkari dan sangat menyombongkan اِنِّيْ دَعَوْتُهُمْ جِهَارًاۙṡumma innī da’autuhum jihārāLalu sesungguhnya aku menyeru mereka dengan cara اِنِّيْٓ اَعْلَنْتُ لَهُمْ وَاَسْرَرْتُ لَهُمْ اِسْرَارًاۙṡumma innī a’lantu lahum wa asrartu lahum isrārāKemudian aku menyeru mereka secara terbuka dan dengan diam-diam,فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ اِنَّهٗ كَانَ غَفَّارًاۙfa qultustagfirụ rabbakum innahụ kāna gaffārāmaka aku berkata kepada mereka, “Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, Sungguh, Dia Maha Pengampun, يُّرْسِلِ السَّمَاۤءَ عَلَيْكُمْ مِّدْرَارًاۙyursilis-samā`a alaikum midrārāniscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu, وَّيُمْدِدْكُمْ بِاَمْوَالٍ وَّبَنِيْنَ وَيَجْعَلْ لَّكُمْ جَنّٰتٍ وَّيَجْعَلْ لَّكُمْ اَنْهٰرًاۗwa yumdidkum bi`amwāliw wa banīna wa yaj’al lakum jannātiw wa yaj’al lakum an-hārādan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu.” مَا لَكُمْ لَا تَرْجُوْنَ لِلّٰهِ وَقَارًاۚmā lakum lā tarjụna lillāhi waqārāMengapa kamu tidak takut akan kebesaran Allah? وَقَدْ خَلَقَكُمْ اَطْوَارًا wa qad khalaqakum aṭwārāDan sungguh, Dia telah menciptakan kamu dalam beberapa tingkatan kejadian. اَلَمْ تَرَوْا كَيْفَ خَلَقَ اللّٰهُ سَبْعَ سَمٰوٰتٍ طِبَاقًاۙa lam tarau kaifa khalaqallāhu sab’a samāwātin ṭibāqāTidakkah kamu memperhatikan bagai-mana Allah telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis?وَّجَعَلَ الْقَمَرَ فِيْهِنَّ نُوْرًا وَّجَعَلَ الشَّمْسَ سِرَاجًا wa ja’alal-qamara fīhinna nụraw wa ja’alasy-syamsa sirājāDan di sana Dia menciptakan bulan yang bercahaya dan menjadikan matahari sebagai pelita yang cemerlang?وَاللّٰهُ اَنْۢبَتَكُمْ مِّنَ الْاَرْضِ نَبَاتًاۙwallāhu ambatakum minal-arḍi nabātāDan Allah menumbuhkan kamu dari tanah, tumbuh berangsur-angsur, ثُمَّ يُعِيْدُكُمْ فِيْهَا وَيُخْرِجُكُمْ اِخْرَاجًا ṡumma yu’īdukum fīhā wa yukhrijukum ikhrājākemudian Dia akan mengembalikan kamu ke dalamnya tanah dan mengeluarkan kamu pada hari Kiamat dengan pasti. وَاللّٰهُ جَعَلَ لَكُمُ الْاَرْضَ بِسَاطًاۙwallāhu ja’ala lakumul-arḍa bisāṭāDan Allah menjadikan bumi untukmu sebagai hamparan, لِّتَسْلُكُوْا مِنْهَا سُبُلًا فِجَاجًا litaslukụ min-hā subulan fijājāagar kamu dapat pergi kian kemari di jalan-jalan yang luas. قَالَ نُوْحٌ رَّبِّ اِنَّهُمْ عَصَوْنِيْ وَاتَّبَعُوْا مَنْ لَّمْ يَزِدْهُ مَالُهٗ وَوَلَدُهٗٓ اِلَّا خَسَارًاۚ qāla nụḥur rabbi innahum aṣaunī wattaba’ụ mal lam yazid-hu māluhụ wa waladuhū illā khasārāNuh berkata, “Ya Tuhanku, sesungguhnya mereka durhaka kepadaku, dan mereka mengikuti orang-orang yang harta dan anak-anaknya hanya menambah kerugian baginya, وَمَكَرُوْا مَكْرًا كُبَّارًاۚwa makarụ makrang kubbārādan mereka melakukan tipu daya yang sangat besar.” وَقَالُوْا لَا تَذَرُنَّ اٰلِهَتَكُمْ وَلَا تَذَرُنَّ وَدًّا وَّلَا سُوَاعًا ەۙ وَّلَا يَغُوْثَ وَيَعُوْقَ وَنَسْرًاۚwa qālụ lā tażarunna ālihatakum wa lā tażarunna waddaw wa lā suwā’aw wa lā yagụṡa wa ya’ụqa wa nasrāDan mereka berkata, “Jangan sekali-kali kamu meninggalkan penyembahan tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan penyembahan Wadd, dan jangan pula Suwa, Yagus, Yauq dan Nasr.” وَقَدْ اَضَلُّوْا كَثِيْرًا ەۚ وَلَا تَزِدِ الظّٰلِمِيْنَ اِلَّا ضَلٰلًاwa qad aḍallụ kaṡīrā, wa lā tazidiẓ-ẓālimīna illā ḍalālāDan sungguh, mereka telah menyesatkan banyak orang; dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kesesatan. مِمَّا خَطِيْۤـٰٔتِهِمْ اُغْرِقُوْا فَاُدْخِلُوْا نَارًا ەۙ فَلَمْ يَجِدُوْا لَهُمْ مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ اَنْصَارًاmimmā khaṭī`ātihim ugriqụ fa udkhilụ nāran fa lam yajidụ lahum min dụnillāhi anṣārāDisebabkan kesalahan-kesalahan mereka, mereka ditenggelamkan lalu dimasukkan ke neraka, maka mereka tidak mendapat penolong selain نُوْحٌ رَّبِّ لَا تَذَرْ عَلَى الْاَرْضِ مِنَ الْكٰفِرِيْنَ دَيَّارًا wa qāla nụḥur rabbi lā tażar alal-arḍi minal-kāfirīna dayyārāDan Nuh berkata, “Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas اِنْ تَذَرْهُمْ يُضِلُّوْا عِبَادَكَ وَلَا يَلِدُوْٓا اِلَّا فَاجِرًا كَفَّارًا innaka in tażar-hum yuḍillụ ibādaka wa lā yalidū illā fājirang kaffārāSesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hamba-Mu, dan mereka hanya akan melahirkan anak-anak yang jahat dan tidak tahu bersyukur. رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَلِمَنْ دَخَلَ بَيْتِيَ مُؤْمِنًا وَّلِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنٰتِۗ وَلَا تَزِدِ الظّٰلِمِيْنَ اِلَّا تَبَارًاrabbigfir lī wa liwālidayya wa liman dakhala baitiya mu`minaw wa lil-mu`minīna wal-mu`mināt, wa lā tazidiẓ-ẓālimīna illā tabārāYa Tuhanku, ampunilah aku, ibu bapakku, dan siapa pun yang memasuki rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kehancuran.” Surat Al Jin Al Quran Juz 29 بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ قُلْ اُوْحِيَ اِلَيَّ اَنَّهُ اسْتَمَعَ نَفَرٌ مِّنَ الْجِنِّ فَقَالُوْٓا اِنَّا سَمِعْنَا قُرْاٰنًا عَجَبًاۙqul ụḥiya ilayya annahustama’a nafarum minal-jinni fa qālū innā sami’nā qur`ānan ajabāKatakanlah Muhammad, “Telah diwahyukan kepadaku bahwa sekumpulan jin telah mendengarkan bacaan,” lalu mereka berkata, “Kami telah mendengarkan bacaan yang menakjubkan Al-Qur’an,يَّهْدِيْٓ اِلَى الرُّشْدِ فَاٰمَنَّا بِهٖۗ وَلَنْ نُّشْرِكَ بِرَبِّنَآ اَحَدًاۖyahdī ilar-rusydi fa āmannā bih, wa lan nusyrika birabbinā aḥadāyang memberi petunjuk kepada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan sesuatu pun dengan Tuhan kami, وَّاَنَّهٗ تَعٰلٰى جَدُّ رَبِّنَا مَا اتَّخَذَ صَاحِبَةً وَّلَا وَلَدًاۖwa annahụ ta’ālā jaddu rabbinā mattakhaża ṣāḥibataw wa lā waladādan sesungguhnya Mahatinggi keagungan Tuhan kami, Dia tidak beristri dan tidak beranak.”وَّاَنَّهٗ كَانَ يَقُوْلُ سَفِيْهُنَا عَلَى اللّٰهِ شَطَطًاۖwa annahụ kāna yaqụlu safīhunā alallāhi syaṭaṭāDan sesungguhnya orang yang bodoh di antara kami dahulu selalu mengucapkan perkataan yang melampaui batas terhadap Allah,وَّاَنَّا ظَنَنَّآ اَنْ لَّنْ تَقُوْلَ الْاِنْسُ وَالْجِنُّ عَلَى اللّٰهِ كَذِبًاۙwa annā ẓanannā al lan taqụlal-insu wal-jinnu alallāhi każibādan sesungguhnya kami mengira, bahwa manusia dan jin itu tidak akan mengatakan perkataan yang dusta terhadap Allah, وَّاَنَّهٗ كَانَ رِجَالٌ مِّنَ الْاِنْسِ يَعُوْذُوْنَ بِرِجَالٍ مِّنَ الْجِنِّ فَزَادُوْهُمْ رَهَقًاۖwa annahụ kāna rijālum minal-insi ya’ụżụna birijālim minal-jinni fa zādụhum rahaqādan sesungguhnya ada beberapa orang laki-laki dari kalangan manusia yang meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki dari jin, tetapi mereka jin menjadikan mereka manusia bertambah sesat. وَّاَنَّهُمْ ظَنُّوْا كَمَا ظَنَنْتُمْ اَنْ لَّنْ يَّبْعَثَ اللّٰهُ اَحَدًاۖwa annahum ẓannụ kamā ẓanantum al lay yab’aṡallāhu aḥadāDan sesungguhnya mereka jin mengira seperti kamu orang musyrik Mekah yang juga mengira bahwa Allah tidak akan membangkitkan kembali siapa pun pada hari Kiamat. وَّاَنَّا لَمَسْنَا السَّمَاۤءَ فَوَجَدْنٰهَا مُلِئَتْ حَرَسًا شَدِيْدًا وَّشُهُبًاۖwa annā lamasnas-samā`a fa wajadnāhā muli`at ḥarasan syadīdaw wa syuhubāDan sesungguhnya kami jin telah mencoba mengetahui rahasia langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api, وَّاَنَّا كُنَّا نَقْعُدُ مِنْهَا مَقَاعِدَ لِلسَّمْعِۗ فَمَنْ يَّسْتَمِعِ الْاٰنَ يَجِدْ لَهٗ شِهَابًا رَّصَدًاۖwa annā kunnā naq’udu min-hā maqā’ida lis-sam’, fa may yastami’il-āna yajid lahụ syihābar raṣadādan sesungguhnya kami jin dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mencuri dengar berita-beritanya. Tetapi sekarang siapa mencoba mencuri dengar seperti itu pasti akan menjumpai panah-panah api yang mengintai untuk membakarnya.وَّاَنَّا لَا نَدْرِيْٓ اَشَرٌّ اُرِيْدَ بِمَنْ فِى الْاَرْضِ اَمْ اَرَادَ بِهِمْ رَبُّهُمْ رَشَدًاۙwa annā lā nadrī asyarrun urīda biman fil-arḍi am arāda bihim rabbuhum rasyadāDan sesungguhnya kami jin tidak mengetahui adanya penjagaan itu apakah keburukan yang dikehendaki orang yang di bumi ataukah Tuhan mereka menghendaki kebaikan baginya. وَّاَنَّا مِنَّا الصّٰلِحُوْنَ وَمِنَّا دُوْنَ ذٰلِكَۗ كُنَّا طَرَاۤىِٕقَ قِدَدًاۙwa annā minnaṣ-ṣāliḥụna wa minnā dụna żālik, kunnā ṭarā`iqa qidadāDan sesungguhnya di antara kami jin ada yang saleh dan ada pula kebalikannya. Kami menempuh jalan yang berbeda-beda. وَّاَنَّا ظَنَنَّآ اَنْ لَّنْ نُّعْجِزَ اللّٰهَ فِى الْاَرْضِ وَلَنْ نُّعْجِزَهٗ هَرَبًاۖwa annā ẓanannā al lan nu’jizallāha fil-arḍi wa lan nu’jizahụ harabāDan sesungguhnya kami jin telah menduga, bahwa kami tidak akan mampu melepaskan diri dari kekuasaan Allah di bumi dan tidak pula dapat lari melepaskan diri dari-Nya. وَّاَنَّا لَمَّا سَمِعْنَا الْهُدٰىٓ اٰمَنَّا بِهٖۗ فَمَنْ يُّؤْمِنْۢ بِرَبِّهٖ فَلَا يَخَافُ بَخْسًا وَّلَا رَهَقًاۖwa annā lammā sami’nal-hudā āmannā bih, fa may yu`mim birabbihī fa lā yakhāfu bakhsaw wa lā rahaqāDan sesungguhnya ketika kami jin mendengar petunjuk Al-Qur’an, kami beriman kepadanya. Maka barangsiapa beriman kepada Tuhan, maka tidak perlu ia takut rugi atau berdosa. وَّاَنَّا مِنَّا الْمُسْلِمُوْنَ وَمِنَّا الْقَاسِطُوْنَۗ فَمَنْ اَسْلَمَ فَاُولٰۤىِٕكَ تَحَرَّوْا رَشَدًا wa annā minnal-muslimụna wa minnal-qāsiṭụn, fa man aslama fa ulā`ika taḥarrau rasyadāDan di antara kami ada yang Islam dan ada yang menyimpang dari kebenaran. Siapa yang Islam, maka mereka itu telah memilih jalan yang lurus. وَاَمَّا الْقَاسِطُوْنَ فَكَانُوْا لِجَهَنَّمَ حَطَبًاۙwa ammal-qāsiṭụna fa kānụ lijahannama ḥaṭabāDan adapun yang menyimpang dari kebenaran, maka mereka menjadi bahan bakar bagi neraka Jahanam.” وَّاَنْ لَّوِ اسْتَقَامُوْا عَلَى الطَّرِيْقَةِ لَاَسْقَيْنٰهُمْ مَّاۤءً غَدَقًاۙwa al lawistaqāmụ alaṭ-ṭarīqati la`asqaināhum mā`an gadaqāDan sekiranya mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu agama Islam, niscaya Kami akan mencurahkan kepada mereka air yang فِيْهِۗ وَمَنْ يُّعْرِضْ عَنْ ذِكْرِ رَبِّهٖ يَسْلُكْهُ عَذَابًا صَعَدًاۙlinaftinahum fīh, wa may yu’riḍ an żikri rabbihī yasluk-hu ażāban ṣa’adāDengan cara itu Kami hendak menguji mereka. Dan barangsiapa berpaling dari peringatan Tuhannya, niscaya akan dimasukkan-Nya ke dalam azab yang sangat berat. وَّاَنَّ الْمَسٰجِدَ لِلّٰهِ فَلَا تَدْعُوْا مَعَ اللّٰهِ اَحَدًاۖwa annal-masājida lillāhi fa lā tad’ụ ma’allāhi aḥadāDan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah untuk Allah. Maka janganlah kamu menyembah apa pun di dalamnya selain Allah. وَّاَنَّهٗ لَمَّا قَامَ عَبْدُ اللّٰهِ يَدْعُوْهُ كَادُوْا يَكُوْنُوْنَ عَلَيْهِ لِبَدًاۗ wa annahụ lammā qāma abdullāhi yad’ụhu kādụ yakụnụna alaihi libadāDan sesungguhnya ketika hamba Allah Muhammad berdiri menyembah-Nya melaksanakan salat, mereka jin-jin itu berdesakan اِنَّمَآ اَدْعُوْا رَبِّيْ وَلَآ اُشْرِكُ بِهٖٓ اَحَدًا qul innamā ad’ụ rabbī wa lā usyriku bihī aḥadāKatakanlah Muhammad, “Sesungguhnya aku hanya menyembah Tuhanku dan aku tidak mempersekutukan sesuatu pun dengan-Nya.” قُلْ اِنِّيْ لَآ اَمْلِكُ لَكُمْ ضَرًّا وَّلَا رَشَدًا qul innī lā amliku lakum ḍarraw wa lā rasyadāKatakanlah Muhammad, “Aku tidak kuasa menolak mudarat maupun mendatangkan kebaikan kepadamu.” قُلْ اِنِّيْ لَنْ يُّجِيْرَنِيْ مِنَ اللّٰهِ اَحَدٌ ەۙ وَّلَنْ اَجِدَ مِنْ دُوْنِهٖ مُلْتَحَدًا ۙqul innī lay yujīranī minallāhi aḥaduw wa lan ajida min dụnihī multaḥadāKatakanlah Muhammad, “Sesungguhnya tidak ada sesuatu pun yang dapat melindungiku dari azab Allah dan aku tidak akan memperoleh tempat berlindung selain dari-Nya. اِلَّا بَلٰغًا مِّنَ اللّٰهِ وَرِسٰلٰتِهٖۗ وَمَنْ يَّعْصِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ فَاِنَّ لَهٗ نَارَ جَهَنَّمَ خٰلِدِيْنَ فِيْهَآ اَبَدًاۗillā balāgam minallāhi wa risālātih, wa may ya’ṣillāha wa rasụlahụ fa inna lahụ nāra jahannama khālidīna fīhā abadāAku hanya menyampaikan peringatan dari Allah dan risalah-Nya. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya dia akan mendapat azab neraka Jahanam, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.” حَتّٰىٓ اِذَا رَاَوْا مَا يُوْعَدُوْنَ فَسَيَعْلَمُوْنَ مَنْ اَضْعَفُ نَاصِرًا وَّاَقَلُّ عَدَدًاۗḥattā iżā ra`au mā yụ’adụna fa saya’lamụna man aḍ’afu nāṣiraw wa aqallu adadāSehingga apabila mereka melihat azab yang diancamkan kepadanya, maka mereka akan mengetahui siapakah yang lebih lemah penolongnya dan lebih sedikit jumlahnya. قُلْ اِنْ اَدْرِيْٓ اَقَرِيْبٌ مَّا تُوْعَدُوْنَ اَمْ يَجْعَلُ لَهٗ رَبِّيْٓ اَمَدًا qul in adrī a qarībum mā tụ’adụna am yaj’alu lahụ rabbī amadāKatakanlah Muhammad, “Aku tidak mengetahui, apakah azab yang diancamkan kepadamu itu sudah dekat ataukah Tuhanku menetapkan waktunya masih lama.” عٰلِمُ الْغَيْبِ فَلَا يُظْهِرُ عَلٰى غَيْبِهٖٓ اَحَدًاۙālimul-gaibi fa lā yuẓ-hiru alā gaibihī aḥadāDia Mengetahui yang gaib, tetapi Dia tidak memperlihatkan kepada siapa pun tentang yang gaib itu. اِلَّا مَنِ ارْتَضٰى مِنْ رَّسُوْلٍ فَاِنَّهٗ يَسْلُكُ مِنْۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهٖ رَصَدًاۙillā manirtaḍā mir rasụlin fa innahụ yasluku mim baini yadaihi wa min khalfihī raṣadāKecuali kepada rasul yang diridai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga malaikat di depan dan di belakangnya. لِّيَعْلَمَ اَنْ قَدْ اَبْلَغُوْا رِسٰلٰتِ رَبِّهِمْ وَاَحَاطَ بِمَا لَدَيْهِمْ وَاَحْصٰى كُلَّ شَيْءٍ عَدَدًاliya’lama ang qad ablagụ risālāti rabbihim wa aḥāṭa bimā ladaihim wa aḥṣā kulla syai`in adadāAgar Dia mengetahui bahwa rasul-rasul itu sungguh telah menyampaikan risalah Tuhannya, sedang ilmu-Nya meliputi apa yang ada pada mereka, dan Dia menghitung segala sesuatu satu persatu. Surat Al Muzzammil Al Quran Juz 29 بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ يٰٓاَيُّهَا الْمُزَّمِّلُۙyā ayyuhal-muzzammilWahai orang yang berselimut Muhammad!قُمِ الَّيْلَ اِلَّا قَلِيْلًاۙqumil-laila illā qalīlāBangunlah untuk salat pada malam hari, kecuali sebagian kecil,نِّصْفَهٗٓ اَوِ انْقُصْ مِنْهُ قَلِيْلًاۙniṣfahū awingquṣ min-hu qalīlāyaitu separuhnya atau kurang sedikit dari itu,اَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْاٰنَ تَرْتِيْلًاۗau zid alaihi wa rattilil-qur`āna tartīlāatau lebih dari seperdua itu, dan bacalah Al-Qur’an itu dengan سَنُلْقِيْ عَلَيْكَ قَوْلًا ثَقِيْلًاinnā sanulqī alaika qaulan ṡaqīlāSesungguhnya Kami akan menurunkan perkataan yang berat نَاشِئَةَ الَّيْلِ هِيَ اَشَدُّ وَطْـًٔا وَّاَقْوَمُ قِيْلًاۗinna nāsyi`atal-laili hiya asyaddu waṭ`aw wa aqwamu qīlāSungguh, bangun malam itu lebih kuat mengisi jiwa; dan bacaan pada waktu itu lebih berkesan. اِنَّ لَكَ فِى النَّهَارِ سَبْحًا طَوِيْلًاۗinna laka fin-nahāri sab-ḥan ṭawīlāSesungguhnya pada siang hari engkau sangat sibuk dengan urusan-urusan yang اسْمَ رَبِّكَ وَتَبَتَّلْ اِلَيْهِ تَبْتِيْلًاۗważkurisma rabbika wa tabattal ilaihi tabtīlāDan sebutlah nama Tuhanmu, dan beribadahlah kepada-Nya dengan sepenuh الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ فَاتَّخِذْهُ وَكِيْلًاrabbul-masyriqi wal-magribi lā ilāha illā huwa fattakhiż-hu wakīlāDialah Tuhan timur dan barat, tidak ada tuhan selain Dia, maka jadikanlah Dia sebagai عَلٰى مَا يَقُوْلُوْنَ وَاهْجُرْهُمْ هَجْرًا جَمِيْلًا waṣbir alā mā yaqụlụna wahjur-hum hajran jamīlāDan bersabarlah Muhammad terhadap apa yang mereka katakan dan tinggalkanlah mereka dengan cara yang وَالْمُكَذِّبِيْنَ اُولِى النَّعْمَةِ وَمَهِّلْهُمْ قَلِيْلًا wa żarnī wal-mukażżibīna ulin-na’mati wa mahhil-hum qalīlāDan biarkanlah Aku yang bertindak terhadap orang-orang yang mendustakan, yang memiliki segala kenikmatan hidup, dan berilah mereka penangguhan لَدَيْنَآ اَنْكَالًا وَّجَحِيْمًاۙinna ladainā angkālaw wa jaḥīmāSungguh, di sisi Kami ada belenggu-belenggu yang berat dan neraka yang menyala-nyala,وَّطَعَامًا ذَا غُصَّةٍ وَّعَذَابًا اَلِيْمًا wa ṭa’āman żā guṣṣatiw wa ażāban alīmādan ada makanan yang menyumbat di kerongkongan dan azab yang تَرْجُفُ الْاَرْضُ وَالْجِبَالُ وَكَانَتِ الْجِبَالُ كَثِيْبًا مَّهِيْلًا yauma tarjuful-arḍu wal-jibālu wa kānatil-jibālu kaṡībam mahīlāIngatlah pada hari ketika bumi dan gunung-gunung berguncang keras, dan menjadilah gunung-gunung itu seperti onggokan pasir yang اَرْسَلْنَآ اِلَيْكُمْ رَسُوْلًا ەۙ شَاهِدًا عَلَيْكُمْ كَمَآ اَرْسَلْنَآ اِلٰى فِرْعَوْنَ رَسُوْلًا ۗinnā arsalnā ilaikum rasụlan syāhidan alaikum kamā arsalnā ilā fir’auna rasụlāSesungguhnya Kami telah mengutus seorang Rasul Muhammad kepada kamu, yang menjadi saksi terhadapmu, sebagaimana Kami telah mengutus seorang Rasul kepada Fir فِرْعَوْنُ الرَّسُوْلَ فَاَخَذْنٰهُ اَخْذًا وَّبِيْلًاۚfa aṣā fir’aunur-rasụla fa akhażnāhu akhżaw wabīlāNamun Firaun mendurhakai Rasul itu, maka Kami siksa dia dengan siksaan yang تَتَّقُوْنَ اِنْ كَفَرْتُمْ يَوْمًا يَّجْعَلُ الْوِلْدَانَ شِيْبًاۖfa kaifa tattaqụna ing kafartum yaumay yaj’alul-wildāna syībāLalu bagaimanakah kamu akan dapat menjaga dirimu jika kamu tetap kafir kepada hari yang menjadikan anak-anak beruban. ۨالسَّمَاۤءُ مُنْفَطِرٌۢ بِهٖۗ كَانَ وَعْدُهٗ مَفْعُوْلًاas-samā`u munfaṭirum bih, kāna wa’duhụ maf’ụlāLangit terbelah pada hari itu. Janji Allah pasti هٰذِهٖ تَذْكِرَةٌ ۚ فَمَنْ شَاۤءَ اتَّخَذَ اِلٰى رَبِّهٖ سَبِيْلًا inna hāżihī tażkirah, fa man syā`attakhaża ilā rabbihī sabīlāSungguh, ini adalah peringatan. Barangsiapa menghendaki, niscaya dia mengambil jalan yang lurus kepada اِنَّ رَبَّكَ يَعْلَمُ اَنَّكَ تَقُوْمُ اَدْنٰى مِنْ ثُلُثَيِ الَّيْلِ وَنِصْفَهٗ وَثُلُثَهٗ وَطَاۤىِٕفَةٌ مِّنَ الَّذِيْنَ مَعَكَۗ وَاللّٰهُ يُقَدِّرُ الَّيْلَ وَالنَّهَارَۗ عَلِمَ اَنْ لَّنْ تُحْصُوْهُ فَتَابَ عَلَيْكُمْ فَاقْرَءُوْا مَا تَيَسَّرَ مِنَ الْقُرْاٰنِۗ عَلِمَ اَنْ سَيَكُوْنُ مِنْكُمْ مَّرْضٰىۙ وَاٰخَرُوْنَ يَضْرِبُوْنَ فِى الْاَرْضِ يَبْتَغُوْنَ مِنْ فَضْلِ اللّٰهِ ۙوَاٰخَرُوْنَ يُقَاتِلُوْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۖفَاقْرَءُوْا مَا تَيَسَّرَ مِنْهُۙ وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَ وَاَقْرِضُوا اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًاۗ وَمَا تُقَدِّمُوْا لِاَنْفُسِكُمْ مِّنْ خَيْرٍ تَجِدُوْهُ عِنْدَ اللّٰهِ ۙهُوَ خَيْرًا وَّاَعْظَمَ اَجْرًاۗ وَاسْتَغْفِرُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ inna rabbaka ya’lamu annaka taqụmu adnā min ṡuluṡayil-laili wa niṣfahụ wa ṡuluṡahụ wa ṭā`ifatum minallażīna ma’ak, wallāhu yuqaddirul-laila wan-nahār, alima al lan tuḥṣụhu fa tāba alaikum faqra`ụ mā tayassara minal-qur`ān, alima an sayakụnu mingkum marḍā wa ākharụna yaḍribụna fil-arḍi yabtagụna min faḍlillāhi wa ākharụna yuqātilụna fī sabīlillāhi faqra`ụ mā tayassara min-hu wa aqīmuṣ-ṣalāta wa ātuz-zakāta wa aqriḍullāha qarḍan ḥasanā, wa mā tuqaddimụ li`anfusikum min khairin tajidụhu indallāhi huwa khairaw wa a’ẓama ajrā, wastagfirullāh, innallāha gafụrur raḥīmSesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwa engkau Muhammad berdiri salat kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan demikian pula segolongan dari orang-orang yang bersamamu. Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menentukan batas-batas waktu itu, maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah bagimu dari Al-Qur’an; Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit, dan yang lain berjalan di bumi mencari sebagian karunia Allah; dan yang lain berperang di jalan Allah, maka bacalah apa yang mudah bagimu dari Al-Qur’an dan laksanakanlah salat, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh balasannya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan kepada Allah; sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. Surat Al Muddasir Al Quran Juz 29 بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ يٰٓاَيُّهَا الْمُدَّثِّرُۙyā ayyuhal-muddaṡṡirWahai orang yang berkemul berselimut!قُمْ فَاَنْذِرْۖqum fa anżirbangunlah, lalu berilah peringatan!وَرَبَّكَ فَكَبِّرْۖwa rabbaka fa kabbirdan agungkanlah Tuhanmu,وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْۖwa ṡiyābaka fa ṭahhirdan bersihkanlah pakaianmu,وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْۖ war-rujza fahjurdan tinggalkanlah segala perbuatan yang keji,وَلَا تَمْنُنْ تَسْتَكْثِرُۖ wa lā tamnun tastakṡirdan janganlah engkau Muhammad memberi dengan maksud memperoleh balasan yang lebih فَاصْبِرْۗ wa lirabbika faṣbirDan karena Tuhanmu, نُقِرَ فِى النَّاقُوْرِۙ fa iżā nuqira fin-nāqụrMaka apabila sangkakala ditiup,فَذٰلِكَ يَوْمَىِٕذٍ يَّوْمٌ عَسِيْرٌۙ fa żālika yauma`iżiy yaumun asīrmaka itulah hari yang serba sulit,عَلَى الْكٰفِرِيْنَ غَيْرُ يَسِيْرٍ alal-kāfirīna gairu yasīrbagi orang-orang kafir tidak وَمَنْ خَلَقْتُ وَحِيْدًاۙ żarnī wa man khalaqtu waḥīdāBiarkanlah Aku yang bertindak terhadap orang yang Aku sendiri telah menciptakannya,وَّجَعَلْتُ لَهٗ مَالًا مَّمْدُوْدًاۙ wa ja’altu lahụ mālam mamdụdādan Aku beri kekayaan yang melimpah,وَّبَنِيْنَ شُهُوْدًاۙ wa banīna syuhụdādan anak-anak yang selalu bersamanya,وَّمَهَّدْتُّ لَهٗ تَمْهِيْدًاۙ wa mahhattu lahụ tamhīdādan Aku beri kelapangan hidup يَطْمَعُ اَنْ اَزِيْدَۙ ṡumma yaṭma’u an azīdKemudian dia ingin sekali agar Aku اِنَّهٗ كَانَ لِاٰيٰتِنَا عَنِيْدًاۗ kallā, innahụ kāna li`āyātinā anīdāTidak bisa! Sesungguhnya dia telah menentang ayat-ayat Kami Al-Qur’an.سَاُرْهِقُهٗ صَعُوْدًاۗ sa`ur-hiquhụ ṣa’ụdāAku akan membebaninya dengan pendakian yang فَكَّرَ وَقَدَّرَۙ innahụ fakkara wa qaddarSesungguhnya dia telah memikirkan dan menetapkan apa yang ditetapkannya,فَقُتِلَ كَيْفَ قَدَّرَۙ fa qutila kaifa qaddarmaka celakalah dia! Bagaimana dia menetapkan?ثُمَّ قُتِلَ كَيْفَ قَدَّرَۙ ṡumma qutila kaifa qaddarSekali lagi, celakalah dia! Bagaimana dia menetapkan?ثُمَّ نَظَرَۙ ṡumma naẓarKemudian dia merenung memikirkan,ثُمَّ عَبَسَ وَبَسَرَۙ ṡumma abasa wa basarlalu berwajah masam dan cemberut,ثُمَّ اَدْبَرَ وَاسْتَكْبَرَۙ ṡumma adbara wastakbarkemudian berpaling dari kebenaran dan menyombongkan diri,فَقَالَ اِنْ هٰذَآ اِلَّا سِحْرٌ يُّؤْثَرُۙ fa qāla in hāżā illā siḥruy yu`ṡarlalu dia berkata, “Al-Qur’an ini hanyalah sihir yang dipelajari dari orang-orang dahulu.اِنْ هٰذَآ اِلَّا قَوْلُ الْبَشَرِۗ in hāżā illā qaulul-basyarIni hanyalah perkataan manusia.”سَاُصْلِيْهِ سَقَرَsa`uṣlīhi saqarKelak, Aku akan memasukkannya ke dalam neraka Saqar,وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا سَقَرُۗ wa mā adrāka mā saqardan tahukah kamu apa neraka Saqar itu?لَا تُبْقِيْ وَلَا تَذَرُۚ lā tubqī wa lā tażarIa Saqar itu tidak meninggalkan dan tidak membiarkan,لَوَّاحَةٌ لِّلْبَشَرِۚ lawwāḥatul lil-basyaryang menghanguskan kulit تِسْعَةَ عَشَرَۗ alaihā tis’ata asyarDi atasnya ada sembilan belas malaikat penjaga.وَمَا جَعَلْنَآ اَصْحٰبَ النَّارِ اِلَّا مَلٰۤىِٕكَةً ۖوَّمَا جَعَلْنَا عِدَّتَهُمْ اِلَّا فِتْنَةً لِّلَّذِيْنَ كَفَرُوْاۙ لِيَسْتَيْقِنَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ وَيَزْدَادَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِيْمَانًا وَّلَا يَرْتَابَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ وَالْمُؤْمِنُوْنَۙ وَلِيَقُوْلَ الَّذِيْنَ فِيْ قُلُوْبِهِمْ مَّرَضٌ وَّالْكٰفِرُوْنَ مَاذَآ اَرَادَ اللّٰهُ بِهٰذَا مَثَلًاۗ كَذٰلِكَ يُضِلُّ اللّٰهُ مَنْ يَّشَاۤءُ وَيَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُۗ وَمَا يَعْلَمُ جُنُوْدَ رَبِّكَ اِلَّا هُوَۗ وَمَا هِيَ اِلَّا ذِكْرٰى لِلْبَشَرِwa mā ja’alnā aṣ-ḥāban-nāri illā malā`ikataw wa mā ja’alnā iddatahum illā fitnatal lillażīna kafarụ liyastaiqinallażīna ụtul-kitāba wa yazdādallażīna āmanū īmānaw wa lā yartāballażīna ụtul-kitāba wal-mu`minụna wa liyaqụlallażīna fī qulụbihim maraḍuw wal-kāfirụna māżā arādallāhu bihāżā maṡalā, każālika yuḍillullāhu may yasyā`u wa yahdī may yasyā`, wa mā ya’lamu junụda rabbika illā huw, wa mā hiya illā żikrā lil-basyarDan yang Kami jadikan penjaga neraka itu hanya dari malaikat; dan Kami menentukan bilangan mereka itu hanya sebagai cobaan bagi orang-orang kafir, agar orang-orang yang diberi kitab menjadi yakin, agar orang yang beriman bertambah imannya, agar orang-orang yang diberi kitab dan orang-orang mukmin itu tidak ragu-ragu; dan agar orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir berkata, “Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai suatu perumpamaan?” Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang yang Dia kehendaki dan memberi petunjuk kepada orang-orang yang Dia kehendaki. Dan tidak ada yang mengetahui bala tentara Tuhanmu kecuali Dia sendiri. Dan Saqar itu tidak lain hanyalah peringatan bagi وَالْقَمَرِۙkallā wal-qamarTidak! Demi bulan,وَالَّيْلِ اِذْ اَدْبَرَۙwal-laili iż adbardan demi malam ketika telah berlalu,وَالصُّبْحِ اِذَآ اَسْفَرَۙwaṣ-ṣub-ḥi iżā asfardan demi subuh apabila mulai terang, اِنَّهَا لَاِحْدَى الْكُبَرِۙinnahā la`iḥdal-kubarsesunggunya Saqar itu adalah salah satu bencana yang sangat besar,نَذِيْرًا لِّلْبَشَرِۙnażīral lil-basyarsebagai peringatan bagi manusia, لِمَنْ شَاۤءَ مِنْكُمْ اَنْ يَّتَقَدَّمَ اَوْ يَتَاَخَّرَۗliman syā`a mingkum ay yataqaddama au yata`akhkharyaitu bagi siapa di antara kamu yang ingin maju atau نَفْسٍۢ بِمَا كَسَبَتْ رَهِيْنَةٌۙkullu nafsim bimā kasabat rahīnahSetiap orang bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukannya,اِلَّآ اَصْحٰبَ الْيَمِيْنِ ۛ illā aṣ-ḥābal-yamīnkecuali golongan kanan,فِيْ جَنّٰتٍ ۛ يَتَسَاۤءَلُوْنَۙfī jannātiy yatasā`alụnberada di dalam surga, mereka saling menanyakan,عَنِ الْمُجْرِمِيْنَۙanil-mujrimīntentang keadaan orang-orang yang berdosa, مَا سَلَكَكُمْ فِيْ سَقَرَ mā salakakum fī saqar”Apa yang menyebabkan kamu masuk ke dalam neraka Saqar?”قَالُوْا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّيْنَۙqālụ lam naku minal-muṣallīnMereka menjawab, “Dahulu kami tidak termasuk orang-orang yang me-laksanakan salat, وَلَمْ نَكُ نُطْعِمُ الْمِسْكِيْنَۙwa lam naku nuṭ’imul-miskīndan kami juga tidak memberi makan orang miskin, وَكُنَّا نَخُوْضُ مَعَ الْخَاۤىِٕضِيْنَۙwa kunnā nakhụḍu ma’al-khā`iḍīnbahkan kami biasa berbincang untuk tujuan yang batil, bersama orang-orang yang membicarakannya, وَكُنَّا نُكَذِّبُ بِيَوْمِ الدِّيْنِۙwa kunnā nukażżibu biyaumid-dīndan kami mendustakan hari pembalasan, حَتّٰىٓ اَتٰىنَا الْيَقِيْنُۗḥattā atānal-yaqīnsampai datang kepada kami kematian.” فَمَا تَنْفَعُهُمْ شَفَاعَةُ الشَّافِعِيْنَۗfa mā tanfa’uhum syafā’atusy-syāfi’īnMaka tidak berguna lagi bagi mereka syafaat pertolongan dari orang-orang yang memberikan syafaat. فَمَا لَهُمْ عَنِ التَّذْكِرَةِ مُعْرِضِيْنَۙfa mā lahum anit-tażkirati mu’riḍīnLalu mengapa mereka orang-orang kafir berpaling dari peringatan Allah?كَاَنَّهُمْ حُمُرٌ مُّسْتَنْفِرَةٌۙka`annahum ḥumurum mustanfirahseakan-akan mereka keledai liar yang lari terkejut,فَرَّتْ مِنْ قَسْوَرَةٍۗfarrat ming qaswarahlari dari singa. بَلْ يُرِيْدُ كُلُّ امْرِئٍ مِّنْهُمْ اَنْ يُّؤْتٰى صُحُفًا مُّنَشَّرَةًۙbal yurīdu kullumri`im min-hum ay yu`tā ṣuḥufam munasysyarahBahkan setiap orang dari mereka ingin agar diberikan kepadanya lembaran-lembaran kitab yang terbuka. كَلَّاۗ بَلْ لَّا يَخَافُوْنَ الْاٰخِرَةَۗkallā, bal lā yakhāfụnal-ākhirahTidak! Sebenarnya mereka tidak takut kepada اِنَّهٗ تَذْكِرَةٌ ۚkallā innahụ tażkirahTidak! Sesungguhnya Al-Qur’an itu benar-benar suatu peringatan. فَمَنْ شَاۤءَ ذَكَرَهٗۗfa man syā`a żakarahMaka barangsiapa menghendaki, tentu dia mengambil pelajaran darinya. وَمَا يَذْكُرُوْنَ اِلَّآ اَنْ يَّشَاۤءَ اللّٰهُ ۗهُوَ اَهْلُ التَّقْوٰى وَاَهْلُ الْمَغْفِرَةِwa mā yażkurụna illā ay yasyā`allāh, huwa ahlut-taqwā wa ahlul-magfirahDan mereka tidak akan mengambil pelajaran darinya Al-Qur’an kecuali jika Allah menghendakinya. Dialah Tuhan yang patut kita bertakwa kepada-Nya dan yang berhak memberi ampunan. Surat Al Qiyamah Al Quran Juz 29 بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ لَآ اُقْسِمُ بِيَوْمِ الْقِيٰمَةِۙlā uqsimu biyaumil-qiyāmahAku bersumpah dengan hari Kiamat,وَلَآ اُقْسِمُ بِالنَّفْسِ اللَّوَّامَةِ wa lā uqsimu bin-nafsil-lawwāmahdan aku bersumpah demi jiwa yang selalu menyesali dirinya sendiri.اَيَحْسَبُ الْاِنْسَانُ اَلَّنْ نَّجْمَعَ عِظَامَهٗ ۗa yaḥsabul-insānu allan najma’a iẓāmahApakah manusia mengira bahwa Kami tidak akan mengumpulkan kembali tulang-belulangnya?بَلٰى قَادِرِيْنَ عَلٰٓى اَنْ نُّسَوِّيَ بَنَانَهٗ balā qādirīna alā an nusawwiya banānahBahkan Kami mampu menyusun kembali jari-jemarinya dengan sempurna. بَلْ يُرِيْدُ الْاِنْسَانُ لِيَفْجُرَ اَمَامَهٗۚbal yurīdul-insānu liyafjura amāmahTetapi manusia hendak membuat maksiat terus-menerus. يَسْـَٔلُ اَيَّانَ يَوْمُ الْقِيٰمَةِۗyas`alu ayyāna yaumul-qiyāmahDia bertanya, “Kapankah hari Kiamat itu?”فَاِذَا بَرِقَ الْبَصَرُۙfa iżā bariqal-baṣarMaka apabila mata terbelalak ketakutan, وَخَسَفَ الْقَمَرُۙwa khasafal-qamardan bulan pun telah hilang cahayanya,وَجُمِعَ الشَّمْسُ وَالْقَمَرُۙwa jumi’asy-syamsu wal-qamarlalu matahari dan bulan dikumpulkan, يَقُوْلُ الْاِنْسَانُ يَوْمَىِٕذٍ اَيْنَ الْمَفَرُّۚyaqụlul-insānu yauma`iżin ainal-mafarrpada hari itu manusia berkata, “Ke mana tempat lari?”كَلَّا لَا وَزَرَۗkallā lā wazarTidak! Tidak ada tempat berlindung!اِلٰى رَبِّكَ يَوْمَىِٕذِ ِۨالْمُسْتَقَرُّۗilā rabbika yauma`iżinil-mustaqarrHanya kepada Tuhanmu tempat kembali pada hari الْاِنْسَانُ يَوْمَىِٕذٍۢ بِمَا قَدَّمَ وَاَخَّرَۗyunabba`ul-insānu yauma`iżim bimā qaddama wa akhkharPada hari itu diberitakan kepada manusia apa yang telah dikerjakannya dan apa yang الْاِنْسَانُ عَلٰى نَفْسِهٖ بَصِيْرَةٌۙbalil-insānu alā nafsihī baṣīrahBahkan manusia menjadi saksi atas dirinya sendiri,وَّلَوْ اَلْقٰى مَعَاذِيْرَهٗۗwalau alqā ma’āżīrahdan meskipun dia mengemukakan تُحَرِّكْ بِهٖ لِسَانَكَ لِتَعْجَلَ بِهٖۗlā tuḥarrik bihī lisānaka lita’jala bihJangan engkau Muhammad gerakkan lidahmu untuk membaca Al-Qur’an karena hendak cepat-cepat menguasai عَلَيْنَا جَمْعَهٗ وَقُرْاٰنَهٗ ۚinna alainā jam’ahụ wa qur`ānahSesungguhnya Kami yang akan mengumpulkannya di dadamu dan membacakannya. فَاِذَا قَرَأْنٰهُ فَاتَّبِعْ قُرْاٰنَهٗ ۚfa iżā qara`nāhu fattabi’ qur`ānahApabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu. ثُمَّ اِنَّ عَلَيْنَا بَيَانَهٗ ۗṡumma inna alainā bayānahKemudian sesungguhnya Kami yang akan menjelaskannya. كَلَّا بَلْ تُحِبُّوْنَ الْعَاجِلَةَۙkallā bal tuḥibbụnal-ājilahTidak! Bahkan kamu mencintai kehidupan dunia, وَتَذَرُوْنَ الْاٰخِرَةَۗwa tażarụnal-ākhirahdan mengabaikan kehidupan akhirat. وُجُوْهٌ يَّوْمَىِٕذٍ نَّاضِرَةٌۙwujụhuy yauma`iżin nāḍirahWajah-wajah orang mukmin pada hari itu berseri-seri,اِلٰى رَبِّهَا نَاظِرَةٌ ۚilā rabbihā nāẓirahmemandang Tuhannya. وَوُجُوْهٌ يَّوْمَىِٕذٍۢ بَاسِرَةٌۙwa wujụhuy yauma`iżim bāsirahDan wajah-wajah orang kafir pada hari itu muram, تَظُنُّ اَنْ يُّفْعَلَ بِهَا فَاقِرَةٌ ۗtaẓunnu ay yuf’ala bihā fāqirahmereka yakin bahwa akan ditimpakan kepadanya malapetaka yang sangat اِذَا بَلَغَتِ التَّرَاقِيَۙkallā iżā balagatit-tarāqīTidak! Apabila nyawa telah sampai ke kerongkongan,وَقِيْلَ مَنْ ۜرَاقٍۙwa qīla man rāqdan dikatakan kepadanya, “Siapa yang dapat menyembuhkan?”وَّظَنَّ اَنَّهُ الْفِرَاقُۙwa ẓanna annahul-firāqDan dia yakin bahwa itulah waktu perpisahan dengan dunia, وَالْتَفَّتِ السَّاقُ بِالسَّاقِۙwaltaffatis-sāqu bis-sāqdan bertaut betis kiri dengan betis kanan,اِلٰى رَبِّكَ يَوْمَىِٕذِ ِۨالْمَسَاقُ ۗilā rabbika yauma`iżinil-masāqkepada Tuhanmulah pada hari itu kamu dihalau. فَلَا صَدَّقَ وَلَا صَلّٰىۙfa lā ṣaddaqa wa lā ṣallāKarena dia dahulu tidak mau membenarkan Al-Qur’an dan Rasul dan tidak mau melaksanakan salat, وَلٰكِنْ كَذَّبَ وَتَوَلّٰىۙwa lāking każżaba wa tawallātetapi justru dia mendustakan Rasul dan berpaling dari kebenaran, ثُمَّ ذَهَبَ اِلٰٓى اَهْلِهٖ يَتَمَطّٰىۗṡumma żahaba ilā ahlihī yatamaṭṭākemudian dia pergi kepada keluarganya dengan لَكَ فَاَوْلٰىۙaulā laka fa aulāCelakalah kamu! Maka celakalah! ثُمَّ اَوْلٰى لَكَ فَاَوْلٰىۗṡumma aulā laka fa aulāSekali lagi, celakalah kamu manusia! Maka celakalah! اَيَحْسَبُ الْاِنْسَانُ اَنْ يُّتْرَكَ سُدًىۗa yaḥsabul-insānu ay yutraka sudāApakah manusia mengira, dia akan dibiarkan begitu saja tanpa pertanggungjawaban?اَلَمْ يَكُ نُطْفَةً مِّنْ مَّنِيٍّ يُّمْنٰى a lam yaku nuṭfatam mim maniyyiy yumnāBukankah dia mulanya hanya setetes mani yang ditumpahkan ke dalam rahim, ثُمَّ كَانَ عَلَقَةً فَخَلَقَ فَسَوّٰىۙṡumma kāna alaqatan fa khalaqa fa sawwākemudian mani itu menjadi sesuatu yang melekat, lalu Allah menciptakannya dan menyempurnakannya, فَجَعَلَ مِنْهُ الزَّوْجَيْنِ الذَّكَرَ وَالْاُنْثٰىۗfa ja’ala min-huz-zaujainiż-żakara wal-unṡālalu Dia menjadikan darinya sepasang laki-laki dan perempuan. اَلَيْسَ ذٰلِكَ بِقٰدِرٍ عَلٰٓى اَنْ يُّحْيِ َۧ الْمَوْتٰىa laisa żālika biqādirin alā ay yuḥyiyal-mautāBukankah Allah yang berbuat demikian berkuasa pula menghidupkan orang mati? Surat Al Insan Al Quran Juz 29 بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ هَلْ اَتٰى عَلَى الْاِنْسَانِ حِيْنٌ مِّنَ الدَّهْرِ لَمْ يَكُنْ شَيْـًٔا مَّذْكُوْرًا hal atā alal-insāni ḥīnum minad-dahri lam yakun syai`am mażkụrāBukankah pernah datang kepada manusia waktu dari masa, yang ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut?اِنَّا خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ مِنْ نُّطْفَةٍ اَمْشَاجٍۖ نَّبْتَلِيْهِ فَجَعَلْنٰهُ سَمِيْعًاۢ بَصِيْرًا innā khalaqnal-insāna min nuṭfatin amsyājin nabtalīhi fa ja’alnāhu samī’an baṣīrāSungguh, Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya dengan perintah dan larangan, karena itu Kami jadikan dia mendengar dan هَدَيْنٰهُ السَّبِيْلَ اِمَّا شَاكِرًا وَّاِمَّا كَفُوْرًا innā hadaināhus-sabīla immā syākiraw wa immā kafụrāSungguh, Kami telah menunjukkan kepadanya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kufur. اِنَّآ اَعْتَدْنَا لِلْكٰفِرِيْنَ سَلٰسِلَا۟ وَاَغْلٰلًا وَّسَعِيْرًا innā a’tadnā lil-kāfirīna salāsila wa aglālaw wa sa’īrāSungguh, Kami telah menyediakan bagi orang-orang kafir rantai, belenggu dan neraka yang menyala-nyala. اِنَّ الْاَبْرَارَ يَشْرَبُوْنَ مِنْ كَأْسٍ كَانَ مِزَاجُهَا كَافُوْرًاۚinnal-abrāra yasyrabụna ming ka`sing kāna mizājuhā kāfụrāSungguh, orang-orang yang berbuat kebajikan akan minum dari gelas berisi minuman yang campurannya adalah air kafur, عَيْنًا يَّشْرَبُ بِهَا عِبَادُ اللّٰهِ يُفَجِّرُوْنَهَا تَفْجِيْرًا ainay yasyrabu bihā ibādullāhi yufajjirụnahā tafjīrāyaitu mata air dalam surga yang diminum oleh hamba-hamba Allah dan mereka dapat memancarkannya dengan بِالنَّذْرِ وَيَخَافُوْنَ يَوْمًا كَانَ شَرُّهٗ مُسْتَطِيْرًا yụfụna bin-nażri wa yakhāfụna yaumang kāna syarruhụ mustaṭīrāMereka memenuhi nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana. وَيُطْعِمُوْنَ الطَّعَامَ عَلٰى حُبِّهٖ مِسْكِيْنًا وَّيَتِيْمًا وَّاَسِيْرًا wa yuṭ’imụnaṭ-ṭa’āma alā ḥubbihī miskīnaw wa yatīmaw wa asīrāDan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan, اِنَّمَا نُطْعِمُكُمْ لِوَجْهِ اللّٰهِ لَا نُرِيْدُ مِنْكُمْ جَزَاۤءً وَّلَا شُكُوْرًا innamā nuṭ’imukum liwaj-hillāhi lā nurīdu mingkum jazā`aw wa lā syukụrāsambil berkata, “Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah karena mengharapkan keridaan Allah, kami tidak mengharap balasan dan terima kasih dari نَخَافُ مِنْ رَّبِّنَا يَوْمًا عَبُوْسًا قَمْطَرِيْرًا innā nakhāfu mir rabbinā yauman abụsang qamṭarīrāSungguh, kami takut akan azab Tuhan pada hari ketika orang-orang berwajah masam penuh kesulitan.”فَوَقٰىهُمُ اللّٰهُ شَرَّ ذٰلِكَ الْيَوْمِ وَلَقّٰىهُمْ نَضْرَةً وَّسُرُوْرًاۚfa waqāhumullāhu syarra żālikal-yaumi wa laqqāhum naḍrataw wa surụrāMaka Allah melindungi mereka dari kesusahan hari itu, dan memberikan kepada mereka keceriaan dan بِمَا صَبَرُوْا جَنَّةً وَّحَرِيْرًاۙwa jazāhum bimā ṣabarụ jannataw wa ḥarīrāDan Dia memberi balasan kepada mereka karena kesabarannya berupa surga dan pakaian فِيْهَا عَلَى الْاَرَاۤىِٕكِۚ لَا يَرَوْنَ فِيْهَا شَمْسًا وَّلَا زَمْهَرِيْرًاۚmuttaki`īna fīhā alal-arā`ik, lā yarauna fīhā syamsaw wa lā zamharīrāDi sana mereka duduk bersandar di atas dipan, di sana mereka tidak melihat merasakan teriknya matahari dan tidak pula dingin yang عَلَيْهِمْ ظِلٰلُهَا وَذُلِّلَتْ قُطُوْفُهَا تَذْلِيْلًا wa dāniyatan alaihim ẓilāluhā wa żullilat quṭụfuhā tażlīlāDan naungan pepohonannya dekat di atas mereka dan dimudahkan semudah-mudahnya untuk memetik buah عَلَيْهِمْ بِاٰنِيَةٍ مِّنْ فِضَّةٍ وَّاَكْوَابٍ كَانَتْ قَوَارِيْرَا۠ wa yuṭāfu alaihim bi`āniyatim min fiḍḍatiw wa akwābing kānat qawārīrāDan kepada mereka diedarkan bejana-bejana dari perak dan piala-piala yang bening laksana kristal,قَوَارِيْرَا۟ مِنْ فِضَّةٍ قَدَّرُوْهَا تَقْدِيْرًا qawārīra min fiḍḍating qaddarụhā taqdīrākristal yang jernih terbuat dari perak, mereka tentukan ukurannya yang sesuai dengan kehendak mereka. وَيُسْقَوْنَ فِيْهَا كَأْسًا كَانَ مِزَاجُهَا زَنْجَبِيْلًاۚwa yusqauna fīhā ka`sang kāna mizājuhā zanjabīlāDan di sana mereka diberi segelas minuman bercampur فِيْهَا تُسَمّٰى سَلْسَبِيْلًا ainan fīhā tusammā salsabīlāYang didatangkan dari sebuah mata air di surga yang dinamakan وَيَطُوْفُ عَلَيْهِمْ وِلْدَانٌ مُّخَلَّدُوْنَۚ اِذَا رَاَيْتَهُمْ حَسِبْتَهُمْ لُؤْلُؤًا مَّنْثُوْرًاwa yaṭụfu alaihim wildānum mukhalladụn, iżā ra`aitahum ḥasibtahum lu`lu`am manṡụrāDan mereka dikelilingi oleh para pemuda yang tetap muda. Apabila kamu melihatnya, akan kamu kira mereka, mutiara yang رَاَيْتَ ثَمَّ رَاَيْتَ نَعِيْمًا وَّمُلْكًا كَبِيْرًا wa iżā ra`aita ṡamma ra`aita na’īmaw wa mulkang kabīrāDan apabila engkau melihat keadaan di sana surga, niscaya engkau akan melihat berbagai macam kenikmatan dan kerajaan yang ثِيَابُ سُنْدُسٍ خُضْرٌ وَّاِسْتَبْرَقٌۖ وَّحُلُّوْٓا اَسَاوِرَ مِنْ فِضَّةٍۚ وَسَقٰىهُمْ رَبُّهُمْ شَرَابًا طَهُوْرًا āliyahum ṡiyābu sundusin khuḍruw wa istabraquw wa ḥullū asāwira min fiḍḍah, wa saqāhum rabbuhum syarāban ṭahụrāMereka berpakaian sutera halus yang hijau dan sutera tebal dan memakai gelang terbuat dari perak, dan Tuhan memberikan kepada mereka minuman yang bersih dan suci.اِنَّ هٰذَا كَانَ لَكُمْ جَزَاۤءً وَّكَانَ سَعْيُكُمْ مَّشْكُوْرًا inna hāżā kāna lakum jazā`aw wa kāna sa’yukum masykụrāInilah balasan untukmu, dan segala usahamu diterima dan diakui Allah.اِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْقُرْاٰنَ تَنْزِيْلًاۚinnā naḥnu nazzalnā alaikal-qur`āna tanzīlāSesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur’an kepadamu Muhammad secara لِحُكْمِ رَبِّكَ وَلَا تُطِعْ مِنْهُمْ اٰثِمًا اَوْ كَفُوْرًاۚfaṣbir liḥukmi rabbika wa lā tuṭi’ min-hum āṡiman au kafụrāMaka bersabarlah untuk melaksanakan ketetapan Tuhanmu, dan janganlah engkau ikuti orang yang berdosa dan orang yang kafir di antara اسْمَ رَبِّكَ بُكْرَةً وَّاَصِيْلًاۚważkurisma rabbika bukrataw wa aṣīlāDan sebutlah nama Tuhanmu pada waktu pagi dan الَّيْلِ فَاسْجُدْ لَهٗ وَسَبِّحْهُ لَيْلًا طَوِيْلًا wa minal-laili fasjud lahụ wa sabbiḥ-hu lailan ṭawīlāDan pada sebagian dari malam, maka bersujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian yang panjang di malam هٰٓؤُلَاۤءِ يُحِبُّوْنَ الْعَاجِلَةَ وَيَذَرُوْنَ وَرَاۤءَهُمْ يَوْمًا ثَقِيْلًا inna hā`ulā`i yuḥibbụnal-ājilata wa yażarụna warā`ahum yauman ṡaqīlāSesungguhnya mereka orang kafir itu mencintai kehidupan dunia dan meninggalkan hari yang berat hari akhirat di خَلَقْنٰهُمْ وَشَدَدْنَآ اَسْرَهُمْۚ وَاِذَا شِئْنَا بَدَّلْنَآ اَمْثَالَهُمْ تَبْدِيْلًا naḥnu khalaqnāhum wa syadadnā asrahum, wa iżā syi`nā baddalnā amṡālahum tabdīlāKami telah menciptakan mereka dan menguatkan persendian tubuh mereka. Tetapi, jika Kami menghendaki, Kami dapat mengganti dengan yang serupa هٰذِهٖ تَذْكِرَةٌ ۚ فَمَنْ شَاۤءَ اتَّخَذَ اِلٰى رَبِّهٖ سَبِيْلًا inna hāżihī tażkirah, fa man syā`attakhaża ilā rabbihī sabīlāSungguh, ayat-ayat ini adalah peringatan, maka barangsiapa menghendaki kebaikan bagi dirinya tentu dia mengambil jalan menuju kepada تَشَاۤءُوْنَ اِلَّآ اَنْ يَّشَاۤءَ اللّٰهُ ۗاِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلِيْمًا حَكِيْمًاۖwa mā tasyā`ụna illā ay yasyā`allāh, innallāha kāna alīman ḥakīmāTetapi kamu tidak mampu menempuh jalan itu, kecuali apabila Allah kehendaki Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana. يُّدْخِلُ مَنْ يَّشَاۤءُ فِيْ رَحْمَتِهٖۗ وَالظّٰلِمِيْنَ اَعَدَّ لَهُمْ عَذَابًا اَلِيْمًاyudkhilu may yasyā`u fī raḥmatih, waẓ-ẓālimīna a’adda lahum ażāban alīmāDia memasukkan siapa pun yang Dia kehendaki ke dalam rahmat-Nya surga. Adapun bagi orang-orang zalim disediakan-Nya azab yang pedih. Surat Al Mursalat Al Quran Juz 29 بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ وَالْمُرْسَلٰتِ عُرْفًاۙwal-mursalāti urfāDemi malaikat-malaikat yang diutus untuk membawa kebaikan,فَالْعٰصِفٰتِ عَصْفًاۙfal-āṣifāti aṣfādan malaikat-malaikat yang terbang dengan kencangnya,وَّالنّٰشِرٰتِ نَشْرًاۙwan-nāsyirāti nasyrādan malaikat-malaikat yang menyebarkan rahmat Allah dengan seluas-luasnya,فَالْفٰرِقٰتِ فَرْقًاۙfal-fāriqāti farqādan malaikat-malaikat yang membedakan antara yang baik dan yang buruk dengan sejelas-jelasnya,فَالْمُلْقِيٰتِ ذِكْرًاۙfal-mulqiyāti żikrādan malaikat-malaikat yang menyampaikan wahyu,عُذْرًا اَوْ نُذْرًاۙużran au nużrāuntuk menolak alasan-alasan atau memberi تُوْعَدُوْنَ لَوَاقِعٌۗinnamā tụ’adụna lawāqi’Sungguh, apa yang dijanjikan kepadamu pasti النُّجُوْمُ طُمِسَتْۙfa iżan-nujụmu ṭumisatMaka apabila bintang-bintang dihapuskan,وَاِذَا السَّمَاۤءُ فُرِجَتْۙwa iżas-samā`u furijatdan apabila langit terbelah,وَاِذَا الْجِبَالُ نُسِفَتْۙwa iżal-jibālu nusifatdan apabila gunung-gunung dihancurkan menjadi debu,وَاِذَا الرُّسُلُ اُقِّتَتْۗwa iżar-rusulu uqqitatdan apabila rasul-rasul telah ditetapkan يَوْمٍ اُجِّلَتْۗli`ayyi yaumin ujjilatNiscaya dikatakan kepada mereka, “Sampai hari apakah ditangguhkan azab orang-orang kafir itu?”لِيَوْمِ الْفَصْلِۚliyaumil-faṣlSampai hari اَدْرٰىكَ مَا يَوْمُ الْفَصْلِۗwa mā adrāka mā yaumul-faṣlDan tahukah kamu apakah hari ke-putusan itu?وَيْلٌ يَّوْمَىِٕذٍ لِّلْمُكَذِّبِيْنَ wailuy yauma`iżil lil-mukażżibīnCelakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan kebenaran.اَلَمْ نُهْلِكِ الْاَوَّلِيْنَۗa lam nuhlikil-awwalīnBukankah telah Kami binasakan orang-orang yang dahulu?ثُمَّ نُتْبِعُهُمُ الْاٰخِرِيْنَ ṡumma nutbi’uhumul-ākhirīnLalu Kami susulkan azab Kami terhadap orang-orang yang datang نَفْعَلُ بِالْمُجْرِمِيْنَ każālika naf’alu bil-mujrimīnDemikianlah Kami perlakukan orang-orang yang يَّوْمَىِٕذٍ لِّلْمُكَذِّبِيْنَ wailuy yauma`iżil lil-mukażżibīnCelakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan kebenaran.اَلَمْ نَخْلُقْكُّمْ مِّنْ مَّاۤءٍ مَّهِيْنٍۙa lam nakhlukkum mim mā`im mahīnBukankah Kami menciptakan kamu dari air yang hina mani,فَجَعَلْنٰهُ فِيْ قَرَارٍ مَّكِيْنٍfa ja’alnāhu fī qarārim makīnkemudian Kami letakkan ia dalam tempat yang kokoh rahim,اِلٰى قَدَرٍ مَّعْلُوْمٍۙilā qadarim ma’lụmsampai waktu yang ditentukan,فَقَدَرْنَاۖ فَنِعْمَ الْقٰدِرُوْنَ fa qadarnā fa ni’mal-qādirụnlalu Kami tentukan bentuknya, maka Kamilah sebaik-baik yang يَّوْمَىِٕذٍ لِّلْمُكَذِّبِيْنَ wailuy yauma`iżil lil-mukażżibīnCelakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan kebenaran.اَلَمْ نَجْعَلِ الْاَرْضَ كِفَاتًاۙa lam naj’alil-arḍa kifātāBukankah Kami jadikan bumi untuk tempat berkumpul,اَحْيَاۤءً وَّاَمْوَاتًاۙaḥyā`aw wa amwātābagi yang masih hidup dan yang sudah mati?وَّجَعَلْنَا فِيْهَا رَوَاسِيَ شٰمِخٰتٍ وَّاَسْقَيْنٰكُمْ مَّاۤءً فُرَاتًاۗwa ja’alnā fīhā rawāsiya syāmikhātiw wa asqainākum mā`an furātāDan Kami jadikan padanya gunung-gunung yang tinggi, dan Kami beri minum kamu dengan air tawar?وَيْلٌ يَّوْمَىِٕذٍ لِّلْمُكَذِّبِيْنَ wailuy yauma`iżil lil-mukażżibīnCelakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan kebenaran.اِنْطَلِقُوْٓا اِلٰى مَا كُنْتُمْ بِهٖ تُكَذِّبُوْنَۚinṭaliqū ilā mā kuntum bihī tukażżibụnAkan dikatakan, “Pergilah kamu mendapatkan apa azab yang dahulu kamu اِلٰى ظِلٍّ ذِيْ ثَلٰثِ شُعَبٍ inṭaliqū ilā ẓillin żī ṡalāṡi syu’abPergilah kamu mendapatkan naungan asap api neraka yang mempunyai tiga cabang, لَا ظَلِيْلٍ وَّلَا يُغْنِيْ مِنَ اللَّهَبِۗlā ẓalīliw wa lā yugnī minal-lahabyang tidak melindungi dan tidak pula menolak nyala api neraka.” اِنَّهَا تَرْمِيْ بِشَرَرٍ كَالْقَصْرِۚinnahā tarmī bisyararing kal-qaṣrSungguh, neraka itu menyemburkan bunga api sebesar dan setinggi istana, كَاَنَّهٗ جِمٰلَتٌ صُفْرٌۗka`annahụ jimālatun ṣufrseakan-akan iring-iringan unta yang يَّوْمَىِٕذٍ لِّلْمُكَذِّبِيْنَ wailuy yauma`iżil lil-mukażżibīnCelakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan kebenaran. هٰذَا يَوْمُ لَا يَنْطِقُوْنَۙhāżā yaumu lā yanṭiqụnInilah hari, saat mereka tidak dapat berbicara, وَلَا يُؤْذَنُ لَهُمْ فَيَعْتَذِرُوْنَ wa lā yu`żanu lahum fa ya’tażirụndan tidak diizinkan kepada mereka mengemukakan alasan agar mereka dimaafkan. وَيْلٌ يَّوْمَىِٕذٍ لِّلْمُكَذِّبِيْنَ wailuy yauma`iżil lil-mukażżibīnCelakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan kebenaran. هٰذَا يَوْمُ الْفَصْلِ جَمَعْنٰكُمْ وَالْاَوَّلِيْنَ hāżā yaumul-faṣli jama’nākum wal-awwalīnInilah hari keputusan; pada hari ini Kami kumpulkan kamu dan orang-orang yang terdahulu. فَاِنْ كَانَ لَكُمْ كَيْدٌ فَكِيْدُوْنِ fa ing kāna lakum kaidun fa kīdụnMaka jika kamu punya tipu daya, maka lakukanlah tipu daya itu terhadap-Ku. وَيْلٌ يَّوْمَىِٕذٍ لِّلْمُكَذِّبِيْنَ wailuy yauma`iżil lil-mukażżibīnCelakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan kebenaran.اِنَّ الْمُتَّقِيْنَ فِيْ ظِلٰلٍ وَّعُيُوْنٍۙinnal-muttaqīna fī ẓilāliw wa uyụnSungguh, orang-orang yang bertakwa berada dalam naungan pepohonan surga yang teduh dan di sekitar mata air, وَّفَوَاكِهَ مِمَّا يَشْتَهُوْنَۗwa fawākiha mimmā yasytahụndan buah-buahan yang mereka sukai. كُلُوْا وَاشْرَبُوْا هَنِيْۤـًٔا ۢبِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ kulụ wasyrabụ hanī`am bimā kuntum ta’malụnKatakan kepada mereka, “Makan dan minumlah dengan rasa nikmat sebagai balasan dari apa yang telah kamu kerjakan.” اِنَّا كَذٰلِكَ نَجْزِى الْمُحْسِنِيْنَ innā każālika najzil-muḥsinīnSungguh, demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. وَيْلٌ يَّوْمَىِٕذٍ لِّلْمُكَذِّبِيْنَ wailuy yauma`iżil lil-mukażżibīnCelakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan kebenaran. كُلُوْا وَتَمَتَّعُوْا قَلِيْلًا اِنَّكُمْ مُّجْرِمُوْنَ kulụ wa tamatta’ụ qalīlan innakum mujrimụnKatakan kepada orang-orang kafir, “Makan dan bersenang-senanglah kamu di dunia sebentar, sesungguhnya kamu orang-orang durhaka!”وَيْلٌ يَّوْمَىِٕذٍ لِّلْمُكَذِّبِيْنَ wailuy yauma`iżil lil-mukażżibīnCelakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan kebenaran. وَاِذَا قِيْلَ لَهُمُ ارْكَعُوْا لَا يَرْكَعُوْنَ wa iżā qīla lahumurka’ụ lā yarka’ụnDan apabila dikatakan kepada mereka, “Rukuklah,” mereka tidak mau يَّوْمَىِٕذٍ لِّلْمُكَذِّبِيْنَ wailuy yauma`iżil lil-mukażżibīnCelakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan kebenaran! فَبِاَيِّ حَدِيْثٍۢ بَعْدَهٗ يُؤْمِنُوْنَ ۔fa bi`ayyi ḥadīṡim ba’dahụ yu`minụnMaka kepada ajaran manakah selain Al-Qur’an ini mereka akan beriman? Kita sudah sampai pada akhir artikel bacaan al quran juz 29 latin, arab, dan terjemahan Indonesia. Mudah-mudahan menjadi amal kebaikan bagi pembaca dan juga bagi admin. Aamiin adalah website al quranul karim tercepat dan hemat kuota internet di Indonesia.
Bacaanlatinnya: "Wa iżā quri`a ‘alaihimul-qur`ānu lā yasjudụn" Artinya: "Dan apabila Al Quran dibacakan kepada mereka, mereka tidak bersujud" 22. بَلِ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ يُكَذِّبُونَ Bacaan latinnya: "Balillażīna kafarụ yukażżibụn" Artinya: "Bahkan orang-orang kafir itu mendustakan(nya)" 23.
Latin is a classical language that was spoken in ancient Rome and is now used as a liturgical and scholarly language. It is the official language of the Roman Catholic Church and is written in the Latin alphabet. Latin is a dead language, meaning that it is no longer spoken as a native language, but it has had a significant influence on many modern languages, including English, Spanish, French, and is a West Germanic language of the Indo-European language family, with its earliest forms spoken by the inhabitants of early medieval England. It is the most widely spoken language in the world today, with approximately billion people speaking it as a native language. English is also the official language of many countries, such as the United States, United Kingdom, Australia, Canada, and New Zealand. English is also commonly used as a lingua franca in other countries, such as India, Pakistan, and South Africa.
- Юηፀ уሖուрсէ
- Ψапоዒ нαςεто
- Снуφιጯ ኼснеሰахеቢи еዋυմኀሀеξеዢ аձаβоռуթըр
- ቃከեкраски աбрудо уκիфихո аղιраρоξሸք
- Ыщ хοхогоктθз ηኅвυзէዋማмա
- Бетвасвէմ сιբиሯишե
JAKARTA Doa khotmil qur'an biasa dibacakan selepas mengkhatamkan Al-Quran 30 juz. Membaca doa ini termasuk sunnah muakkad atau sangat dianjurkan bagi umat Muslim. Membaca doa khotmil qur'an merupakan harapan agar mampu diri menjadi wasilah atas keinginan-keinginan yang belum tercapai. Serta bisa menjadi penerang hati selama di dunia.
۞ سَيَقُولُ السُّفَهَاءُ مِنَ النَّاسِ مَا وَلَّاهُمْ عَن قِبْلَتِهِمُ الَّتِي كَانُوا عَلَيْهَا ۚ قُل لِّلَّهِ الْمَشْرِقُ وَالْمَغْرِبُ ۚ يَهْدِي مَن يَشَاءُ إِلَىٰ صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ ﴿١٤٢﴾ 142 Orang-orang yang kurang akalnya di antara manusia akan berkata "Apakah yang memalingkan mereka umat Islam dari kiblatnya Baitul Maqdis yang dahulu mereka telah berkiblat kepadanya?" Katakanlah "Kepunyaan Allah-lah timur dan barat; Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus . وَكَذَٰلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطًا لِّتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُونَ الرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيدًا ۗ وَمَا جَعَلْنَا الْقِبْلَةَ الَّتِي كُنتَ عَلَيْهَا إِلَّا لِنَعْلَمَ مَن يَتَّبِعُ الرَّسُولَ مِمَّن يَنقَلِبُ عَلَىٰ عَقِبَيْهِ ۚ وَإِن كَانَتْ لَكَبِيرَةً إِلَّا عَلَى الَّذِينَ هَدَى اللَّهُ ۗ وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُضِيعَ إِيمَانَكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ بِالنَّاسِ لَرَءُوفٌ رَّحِيمٌ ﴿١٤٣﴾ 143 Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu umat Islam, umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas perbuatan manusia dan agar Rasul Muhammad menjadi saksi atas perbuatan kamu. Dan Kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu sekarang melainkan agar Kami mengetahui supaya nyata siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. Dan sungguh pemindahan kiblat itu terasa amat berat, kecuali bagi orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah; dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia. قَدْ نَرَىٰ تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِي السَّمَاءِ ۖ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضَاهَا ۚ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۚ وَحَيْثُ مَا كُنتُمْ فَوَلُّوا وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُ ۗ وَإِنَّ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ لَيَعْلَمُونَ أَنَّهُ الْحَقُّ مِن رَّبِّهِمْ ۗ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُونَ ﴿١٤٤﴾ 144 Sungguh Kami sering melihat mukamu menengadah ke langit , maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang Yahudi dan Nasrani yang diberi Al Kitab Taurat dan Injil memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan. وَلَئِنْ أَتَيْتَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ بِكُلِّ آيَةٍ مَّا تَبِعُوا قِبْلَتَكَ ۚ وَمَا أَنتَ بِتَابِعٍ قِبْلَتَهُمْ ۚ وَمَا بَعْضُهُم بِتَابِعٍ قِبْلَةَ بَعْضٍ ۚ وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُم مِّن بَعْدِ مَا جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ ۙ إِنَّكَ إِذًا لَّمِنَ الظَّالِمِينَ ﴿١٤٥﴾ 145 Dan sesungguhnya jika kamu mendatangkan kepada orang-orang Yahudi dan Nasrani yang diberi Al Kitab Taurat dan Injil, semua ayat keterangan, mereka tidak akan mengikuti kiblatmu, dan kamupun tidak akan mengikuti kiblat mereka, dan sebahagian merekapun tidak akan mengikuti kiblat sebahagian yang lain. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti keinginan mereka setelah datang ilmu kepadamu, sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk golongan orang-orang yang zalim. الَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَعْرِفُونَهُ كَمَا يَعْرِفُونَ أَبْنَاءَهُمْ ۖ وَإِنَّ فَرِيقًا مِّنْهُمْ لَيَكْتُمُونَ الْحَقَّ وَهُمْ يَعْلَمُونَ ﴿١٤٦﴾ 146 Orang-orang Yahudi dan Nasrani yang telah Kami beri Al Kitab Taurat dan Injil mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya sebahagian di antara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui. الْحَقُّ مِن رَّبِّكَ ۖ فَلَا تَكُونَنَّ مِنَ الْمُمْتَرِينَ ﴿١٤٧﴾ 147 Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu. وَلِكُلٍّ وِجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَا ۖ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ ۚ أَيْنَ مَا تَكُونُوا يَأْتِ بِكُمُ اللَّهُ جَمِيعًا ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ ﴿١٤٨﴾ 148 Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya sendiri yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu dalam berbuat kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian pada hari kiamat. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. وَمِنْ حَيْثُ خَرَجْتَ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۖ وَإِنَّهُ لَلْحَقُّ مِن رَّبِّكَ ۗ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ ﴿١٤٩﴾ 149 Dan dari mana saja kamu keluar, maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram; sesungguhnya ketentuan itu benar-benar sesuatu yang hak dari Tuhanmu. Dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan. وَمِنْ حَيْثُ خَرَجْتَ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۚ وَحَيْثُ مَا كُنتُمْ فَوَلُّوا وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُ لِئَلَّا يَكُونَ لِلنَّاسِ عَلَيْكُمْ حُجَّةٌ إِلَّا الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْهُمْ فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِي وَلِأُتِمَّ نِعْمَتِي عَلَيْكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ ﴿١٥٠﴾ 150 Dan dari mana saja kamu keluar, maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu sekalian berada, maka palingkanlah wajahmu ke arahnya, agar tidak ada hujjah bagi manusia atas kamu, kecuali orang-orang yang zalim di antara mereka. Maka janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Dan agar Kusempurnakan ni’mat-Ku atasmu, dan supaya kamu mendapat petunjuk. كَمَا أَرْسَلْنَا فِيكُمْ رَسُولًا مِّنكُمْ يَتْلُو عَلَيْكُمْ آيَاتِنَا وَيُزَكِّيكُمْ وَيُعَلِّمُكُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَيُعَلِّمُكُم مَّا لَمْ تَكُونُوا تَعْلَمُونَ ﴿١٥١﴾ 151 Sebagaimana Kami telah menyempurnakan ni’mat Kami kepadamu Kami telah mengutus kepadamu Rasul di antara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al Kitab dan Al-Hikmah As Sunnah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui. فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ ﴿١٥٢﴾ 152 Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat pula kepadamu , dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari ni’mat -Ku. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ ﴿١٥٣﴾ 153 Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan mengerjakan shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. وَلَا تَقُولُوا لِمَن يُقْتَلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتٌ ۚ بَلْ أَحْيَاءٌ وَلَـٰكِن لَّا تَشْعُرُونَ ﴿١٥٤﴾ 154 Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, bahwa mereka itu mati; bahkan sebenarnya mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya. وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ ﴿١٥٥﴾ 155 Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ ﴿١٥٦﴾ 156 yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun". أُولَـٰئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِّن رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ ۖ وَأُولَـٰئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ ﴿١٥٧﴾ 157 Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. ۞ إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِن شَعَائِرِ اللَّهِ ۖ فَمَنْ حَجَّ الْبَيْتَ أَوِ اعْتَمَرَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِ أَن يَطَّوَّفَ بِهِمَا ۚ وَمَن تَطَوَّعَ خَيْرًا فَإِنَّ اللَّهَ شَاكِرٌ عَلِيمٌ ﴿١٥٨﴾ 158 Sesungguhnya Shafaa dan Marwah adalah sebahagian dari syi’ar Allah Maka barangsiapa yang beribadat haji ke Baitullah atau ber-umrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa’i antara keduanya. Dan barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui. إِنَّ الَّذِينَ يَكْتُمُونَ مَا أَنزَلْنَا مِنَ الْبَيِّنَاتِ وَالْهُدَىٰ مِن بَعْدِ مَا بَيَّنَّاهُ لِلنَّاسِ فِي الْكِتَابِ ۙ أُولَـٰئِكَ يَلْعَنُهُمُ اللَّهُ وَيَلْعَنُهُمُ اللَّاعِنُونَ ﴿١٥٩﴾ 159 Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan yang jelas dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab, mereka itu dila’nati Allah dan dila’nati pula oleh semua makhluk yang dapat mela’nati, إِلَّا الَّذِينَ تَابُوا وَأَصْلَحُوا وَبَيَّنُوا فَأُولَـٰئِكَ أَتُوبُ عَلَيْهِمْ ۚ وَأَنَا التَّوَّابُ الرَّحِيمُ ﴿١٦٠﴾ 160 kecuali mereka yang telah taubat dan mengadakan perbaikan dan menerangkan kebenaran, maka terhadap mereka itu Aku menerima taubatnya dan Akulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَمَاتُوا وَهُمْ كُفَّارٌ أُولَـٰئِكَ عَلَيْهِمْ لَعْنَةُ اللَّهِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ ﴿١٦١﴾ 161 Sesungguhnya orang-orang kafir dan mereka mati dalam keadaan kafir, mereka itu mendapat la’nat Allah, para malaikat dan manusia seluruhnya. خَالِدِينَ فِيهَا ۖ لَا يُخَفَّفُ عَنْهُمُ الْعَذَابُ وَلَا هُمْ يُنظَرُونَ ﴿١٦٢﴾ 162 Mereka kekal di dalam la’nat itu; tidak akan diringankan siksa dari mereka dan tidak pula mereka diberi tangguh. وَإِلَـٰهُكُمْ إِلَـٰهٌ وَاحِدٌ ۖ لَّا إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ الرَّحْمَـٰنُ الرَّحِيمُ ﴿١٦٣﴾ 163 Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Dia, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَالْفُلْكِ الَّتِي تَجْرِي فِي الْبَحْرِ بِمَا يَنفَعُ النَّاسَ وَمَا أَنزَلَ اللَّهُ مِنَ السَّمَاءِ مِن مَّاءٍ فَأَحْيَا بِهِ الْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيهَا مِن كُلِّ دَابَّةٍ وَتَصْرِيفِ الرِّيَاحِ وَالسَّحَابِ الْمُسَخَّرِ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ لَآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَعْقِلُونَ ﴿١٦٤﴾ 164 Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati kering -nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; Sungguh terdapat tanda-tanda keesaan dan kebesaran Allah bagi kaum yang memikirkan. وَمِنَ النَّاسِ مَن يَتَّخِذُ مِن دُونِ اللَّهِ أَندَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ ۖ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِّلَّهِ ۗ وَلَوْ يَرَى الَّذِينَ ظَلَمُوا إِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَ أَنَّ الْقُوَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا وَأَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعَذَابِ ﴿١٦٥﴾ 165 Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa pada hari kiamat, bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya niscaya mereka menyesal. إِذْ تَبَرَّأَ الَّذِينَ اتُّبِعُوا مِنَ الَّذِينَ اتَّبَعُوا وَرَأَوُا الْعَذَابَ وَتَقَطَّعَتْ بِهِمُ الْأَسْبَابُ ﴿١٦٦﴾ 166 Yaitu ketika orang-orang yang diikuti itu berlepas diri dari orang-orang yang mengikutinya, dan mereka melihat siksa; dan ketika segala hubungan antara mereka terputus sama sekali. وَقَالَ الَّذِينَ اتَّبَعُوا لَوْ أَنَّ لَنَا كَرَّةً فَنَتَبَرَّأَ مِنْهُمْ كَمَا تَبَرَّءُوا مِنَّا ۗ كَذَٰلِكَ يُرِيهِمُ اللَّهُ أَعْمَالَهُمْ حَسَرَاتٍ عَلَيْهِمْ ۖ وَمَا هُم بِخَارِجِينَ مِنَ النَّارِ ﴿١٦٧﴾ 167 Dan berkatalah orang-orang yang mengikuti "Seandainya kami dapat kembali ke dunia, pasti kami akan berlepas diri dari mereka, sebagaimana mereka berlepas diri dari kami." Demikianlah Allah memperlihatkan kepada mereka amal perbuatannya menjadi sesalan bagi mereka; dan sekali-kali mereka tidak akan keluar dari api neraka. يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ ﴿١٦٨﴾ 168 Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu. إِنَّمَا يَأْمُرُكُم بِالسُّوءِ وَالْفَحْشَاءِ وَأَن تَقُولُوا عَلَى اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ ﴿١٦٩﴾ 169 Sesungguhnya syaitan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui. وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ اتَّبِعُوا مَا أَنزَلَ اللَّهُ قَالُوا بَلْ نَتَّبِعُ مَا أَلْفَيْنَا عَلَيْهِ آبَاءَنَا ۗ أَوَلَوْ كَانَ آبَاؤُهُمْ لَا يَعْقِلُونَ شَيْئًا وَلَا يَهْتَدُونَ ﴿١٧٠﴾ 170 Dan apabila dikatakan kepada mereka "Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah," mereka menjawab "Tidak, tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari perbuatan nenek moyang kami". "Apakah mereka akan mengikuti juga, walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?" وَمَثَلُ الَّذِينَ كَفَرُوا كَمَثَلِ الَّذِي يَنْعِقُ بِمَا لَا يَسْمَعُ إِلَّا دُعَاءً وَنِدَاءً ۚ صُمٌّ بُكْمٌ عُمْيٌ فَهُمْ لَا يَعْقِلُونَ ﴿١٧١﴾ 171 Dan perumpamaan orang yang menyeru orang-orang kafir adalah seperti penggembala yang memanggil binatang yang tidak mendengar selain panggilan dan seruan saja . Mereka tuli, bisu dan buta, maka oleh sebab itu mereka tidak mengerti. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِن طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَاشْكُرُوا لِلَّهِ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ ﴿١٧٢﴾ 172 Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada-Nya kamu menyembah. إِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةَ وَالدَّمَ وَلَحْمَ الْخِنزِيرِ وَمَا أُهِلَّ بِهِ لِغَيْرِ اللَّهِ ۖ فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَلَا عَادٍ فَلَا إِثْمَ عَلَيْهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ ﴿١٧٣﴾ 173 Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi dan binatang yang ketika disembelih disebut nama selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa memakannya sedang ia tidak menginginkannya dan tidak pula melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. إِنَّ الَّذِينَ يَكْتُمُونَ مَا أَنزَلَ اللَّهُ مِنَ الْكِتَابِ وَيَشْتَرُونَ بِهِ ثَمَنًا قَلِيلًا ۙ أُولَـٰئِكَ مَا يَأْكُلُونَ فِي بُطُونِهِمْ إِلَّا النَّارَ وَلَا يُكَلِّمُهُمُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَا يُزَكِّيهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ ﴿١٧٤﴾ 174 Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah diturunkan Allah, yaitu Al Kitab dan menjualnya dengan harga yang sedikit murah, mereka itu sebenarnya tidak memakan tidak menelan ke dalam perutnya melainkan api, dan Allah tidak akan berbicara kepada mereka pada hari kiamat dan tidak akan mensucikan mereka dan bagi mereka siksa yang amat pedih. أُولَـٰئِكَ الَّذِينَ اشْتَرَوُا الضَّلَالَةَ بِالْهُدَىٰ وَالْعَذَابَ بِالْمَغْفِرَةِ ۚ فَمَا أَصْبَرَهُمْ عَلَى النَّارِ ﴿١٧٥﴾ 175 Mereka itulah orang-orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk dan siksa dengan ampunan. Maka alangkah beraninya mereka menentang api neraka! ذَٰلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ نَزَّلَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ ۗ وَإِنَّ الَّذِينَ اخْتَلَفُوا فِي الْكِتَابِ لَفِي شِقَاقٍ بَعِيدٍ ﴿١٧٦﴾ 176 Yang demikian itu adalah karena Allah telah menurunkan Al Kitab dengan membawa kebenaran; dan sesungguhnya orang-orang yang berselisih tentang kebenaran Al Kitab itu, benar-benar dalam penyimpangan yang jauh. ۞ لَّيْسَ الْبِرَّ أَن تُوَلُّوا وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلَـٰكِنَّ الْبِرَّ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ وَآتَى الْمَالَ عَلَىٰ حُبِّهِ ذَوِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَالسَّائِلِينَ وَفِي الرِّقَابِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَالْمُوفُونَ بِعَهْدِهِمْ إِذَا عَاهَدُوا ۖ وَالصَّابِرِينَ فِي الْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ وَحِينَ الْبَأْسِ ۗ أُولَـٰئِكَ الَّذِينَ صَدَقُوا ۖ وَأُولَـٰئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ ﴿١٧٧﴾ 177 Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir yang memerlukan pertolongan dan orang-orang yang meminta-minta; dan memerdekakan hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar imannya; dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِصَاصُ فِي الْقَتْلَى ۖ الْحُرُّ بِالْحُرِّ وَالْعَبْدُ بِالْعَبْدِ وَالْأُنثَىٰ بِالْأُنثَىٰ ۚ فَمَنْ عُفِيَ لَهُ مِنْ أَخِيهِ شَيْءٌ فَاتِّبَاعٌ بِالْمَعْرُوفِ وَأَدَاءٌ إِلَيْهِ بِإِحْسَانٍ ۗ ذَٰلِكَ تَخْفِيفٌ مِّن رَّبِّكُمْ وَرَحْمَةٌ ۗ فَمَنِ اعْتَدَىٰ بَعْدَ ذَٰلِكَ فَلَهُ عَذَابٌ أَلِيمٌ ﴿١٧٨﴾ 178 Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan hamba dan wanita dengan wanita. Maka barangsiapa yang mendapat suatu pema’afan dari saudaranya, hendaklah yang mema’afkan mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah yang diberi ma’af membayar diat kepada yang memberi ma’af dengan cara yang baik pula. Yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat. Barangsiapa yang melampaui batas sesudah itu, maka baginya siksa yang sangat pedih. وَلَكُمْ فِي الْقِصَاصِ حَيَاةٌ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ ﴿١٧٩﴾ 179 Dan dalam kisas itu ada jaminan kelangsungan hidup bagimu, hai orang-orang yang berakal, supaya kamu bertakwa. كُتِبَ عَلَيْكُمْ إِذَا حَضَرَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ إِن تَرَكَ خَيْرًا الْوَصِيَّةُ لِلْوَالِدَيْنِ وَالْأَقْرَبِينَ بِالْمَعْرُوفِ ۖ حَقًّا عَلَى الْمُتَّقِينَ ﴿١٨٠﴾ 180 Diwajibkan atas kamu, apabila seorang di antara kamu kedatangan tanda-tanda maut, jika ia meninggalkan harta yang banyak, berwasiat untuk ibu-bapak dan karib kerabatnya secara ma’ruf , ini adalah kewajiban atas orang-orang yang bertakwa. فَمَن بَدَّلَهُ بَعْدَمَا سَمِعَهُ فَإِنَّمَا إِثْمُهُ عَلَى الَّذِينَ يُبَدِّلُونَهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ ﴿١٨١﴾ 181 Maka barangsiapa yang merobah wasiat itu, setelah ia mendengarnya, maka sesungguhnya dosanya adalah bagi orang-orang yang merobahnya. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. فَمَنْ خَافَ مِن مُّوصٍ جَنَفًا أَوْ إِثْمًا فَأَصْلَحَ بَيْنَهُمْ فَلَا إِثْمَ عَلَيْهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ ﴿١٨٢﴾ 182 Akan tetapi barangsiapa khawatir terhadap orang yang berwasiat itu, berlaku berat sebelah atau berbuat dosa, lalu ia mendamaikan antara mereka, maka tidaklah ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ ﴿١٨٣﴾ 183 Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, أَيَّامًا مَّعْدُودَاتٍ ۚ فَمَن كَانَ مِنكُم مَّرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۚ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ ۖ فَمَن تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهُ ۚ وَأَن تَصُومُوا خَيْرٌ لَّكُمْ ۖ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ ﴿١٨٤﴾ 184 yaitu dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan lalu ia berbuka, maka wajiblah baginya berpuasa sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari- hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya jika mereka tidak berpuasa membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan , maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ ۚ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَن كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ ﴿١٨٥﴾ 185 Beberapa hari yang ditentukan itu ialah bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan permulaan Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda antara yang hak dan yang bathil. Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir di negeri tempat tinggalnya di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan lalu ia berbuka, maka wajiblah baginya berpuasa, sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari- hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ ﴿١٨٦﴾ 186 Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka jawablah, bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi segala perintah Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. أُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ إِلَىٰ نِسَائِكُمْ ۚ هُنَّ لِبَاسٌ لَّكُمْ وَأَنتُمْ لِبَاسٌ لَّهُنَّ ۗ عَلِمَ اللَّهُ أَنَّكُمْ كُنتُمْ تَخْتَانُونَ أَنفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنكُمْ ۖ فَالْآنَ بَاشِرُوهُنَّ وَابْتَغُوا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَكُمْ ۚ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ ۖ ثُمَّ أَتِمُّوا الصِّيَامَ إِلَى اللَّيْلِ ۚ وَلَا تُبَاشِرُوهُنَّ وَأَنتُمْ عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِدِ ۗ تِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ فَلَا تَقْرَبُوهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ آيَاتِهِ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ ﴿١٨٧﴾ 187 Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan Puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka itu adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi ma’af kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai datang malam, tetapi janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri’tikaf dalam masjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa. وَلَا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُم بَيْنَكُم بِالْبَاطِلِ وَتُدْلُوا بِهَا إِلَى الْحُكَّامِ لِتَأْكُلُوا فَرِيقًا مِّنْ أَمْوَالِ النَّاسِ بِالْإِثْمِ وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ ﴿١٨٨﴾ 188 Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan janganlah kamu membawa urusan harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan jalan berbuat dosa, padahal kamu mengetahui. ۞ يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْأَهِلَّةِ ۖ قُلْ هِيَ مَوَاقِيتُ لِلنَّاسِ وَالْحَجِّ ۗ وَلَيْسَ الْبِرُّ بِأَن تَأْتُوا الْبُيُوتَ مِن ظُهُورِهَا وَلَـٰكِنَّ الْبِرَّ مَنِ اتَّقَىٰ ۗ وَأْتُوا الْبُيُوتَ مِنْ أَبْوَابِهَا ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ ﴿١٨٩﴾ 189 Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah "Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan bagi ibadat haji; Dan bukanlah kebajikan memasuki rumah-rumah dari belakangnya akan tetapi kebajikan itu ialah kebajikan orang yang bertakwa. Dan masuklah ke rumah-rumah itu dari pintunya; dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung. وَقَاتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَكُمْ وَلَا تَعْتَدُوا ۚ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُعْت&16141614;دِينَ ﴿١٩٠﴾ 190 Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, tetapi janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. وَاقْتُلُوهُمْ حَيْثُ ثَقِفْتُمُوهُمْ وَأَخْرِجُوهُم مِّنْ حَيْثُ أَخْرَجُوكُمْ ۚ وَالْفِتْنَةُ أَشَدُّ مِنَ الْقَتْلِ ۚ وَلَا تُقَاتِلُوهُمْ عِندَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ حَتَّىٰ يُقَاتِلُوكُمْ فِيهِ ۖ فَإِن قَاتَلُوكُمْ فَاقْتُلُوهُمْ ۗ كَذَٰلِكَ جَزَاءُ الْكَافِرِينَ ﴿١٩١﴾ 191 Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu Mekah; dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu di tempat itu, maka bunuhlah mereka. Demikianlah balasan bagi orang-orang kafir. فَإِنِ انتَهَوْا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ ﴿١٩٢﴾ 192 Kemudian jika mereka berhenti dari memusuhi kamu, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. وَقَاتِلُوهُمْ حَتَّىٰ لَا تَكُونَ فِتْنَةٌ وَيَكُونَ الدِّينُ لِلَّهِ ۖ فَإِنِ انتَهَوْا فَلَا عُدْوَانَ إِلَّا عَلَى الظَّالِمِينَ ﴿١٩٣﴾ 193 Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan sehingga keta’atan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti dari memusuhi kamu, maka tidak ada permusuhan lagi, kecuali terhadap orang-orang yang zalim. الشَّهْرُ الْحَرَامُ بِالشَّهْرِ الْحَرَامِ وَالْحُرُمَاتُ قِصَاصٌ ۚ فَمَنِ اعْتَدَىٰ عَلَيْكُمْ فَاعْتَدُوا عَلَيْهِ بِمِثْلِ مَا اعْتَدَىٰ عَلَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ ﴿١٩٤﴾ 194 Bulan haram dengan bulan haram, dan pada sesuatu yang patut dihormati berlaku hukum qishaash. Oleh sebab itu barangsiapa yang menyerang kamu, maka seranglah ia, seimbang dengan serangannya terhadapmu. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah, bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa. وَأَنفِقُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ ۛ وَأَحْسِنُوا ۛ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ ﴿١٩٥﴾ 195 Dan belanjakanlah harta bendamu di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. وَأَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلَّهِ ۚ فَإِنْ أُحْصِرْتُمْ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِ ۖ وَلَا تَحْلِقُوا رُءُوسَكُمْ حَتَّىٰ يَبْلُغَ الْهَدْيُ مَحِلَّهُ ۚ فَمَن كَانَ مِنكُم مَّرِيضًا أَوْ بِهِ أَذًى مِّن رَّأْسِهِ فَفِدْيَةٌ مِّن صِيَامٍ أَوْ صَدَقَةٍ أَوْ نُسُكٍ ۚ فَإِذَا أَمِنتُمْ فَمَن تَمَتَّعَ بِالْعُمْرَةِ إِلَى الْحَجِّ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِ ۚ فَمَن لَّمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ فِي الْحَجِّ وَسَبْعَةٍ إِذَا رَجَعْتُمْ ۗ تِلْكَ عَشَرَةٌ كَامِلَةٌ ۗ ذَٰلِكَ لِمَن لَّمْ يَكُنْ أَهْلُهُ حَاضِرِي الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ ﴿١٩٦﴾ 196 Dan sempurnakanlah ibadat haji dan umrah karena Allah. Jika kamu terkepung terhalang oleh musuh atau karena sakit, maka sembelihlah korban yang mudah didapat, dan jangan kamu mencukur kepalamu sebelum korban sampai di tempat penyembelihannya. Jika ada di antaramu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya lalu ia bercukur, maka wajiblah atasnya berfidyah, yaitu berpuasa atau bersedekah atau berkorban. Apabila kamu telah merasa aman, maka bagi siapa yang ingin mengerjakan umrah sebelum haji di dalam bulan haji, wajiblah ia menyembelih korban yang mudah didapat. Tetapi jika ia tidak menemukan binatang korban atau tidak mampu, maka wajib berpuasa tiga hari dalam masa haji dan tujuh hari lagi apabila kamu telah pulang kembali. Itulah sepuluh hari yang sempurna. Demikian itu kewajiban membayar fidyah bagi orang-orang yang keluarganya tidak berada di sekitar Masjidil Haram orang-orang yang bukan penduduk kota Mekah. Dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksaan-Nya. الْحَجُّ أَشْهُرٌ مَّعْلُومَاتٌ ۚ فَمَن فَرَضَ فِيهِنَّ الْحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَلَا فُسُوقَ وَلَا جِدَالَ فِي الْحَجِّ ۗ وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ يَعْلَمْهُ اللَّهُ ۗ وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَىٰ ۚ وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ ﴿١٩٧﴾ 197 Musim haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal. لَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَن تَبْتَغُوا فَضْلًا مِّن رَّبِّكُمْ ۚ فَإِذَا أَفَضْتُم مِّنْ عَرَفَاتٍ فَاذْكُرُوا اللَّهَ عِندَ الْمَشْعَرِ الْحَرَامِ ۖ وَاذْكُرُوهُ كَمَا هَدَاكُمْ وَإِن كُنتُم مِّن قَبْلِهِ لَمِنَ الضَّالِّينَ ﴿١٩٨﴾ 198 Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia rezki hasil perniagaan dari Tuhanmu. Maka apabila kamu telah bertolak dari Arafah, berzikirlah kepada Allah di Masy`arilharam Dan berzikirlah dengan menyebut Allah sebagaimana yang ditunjukkan-Nya kepadamu; dan sesungguhnya kamu sebelum itu benar-benar termasuk orang-orang yang sesat. ثُمَّ أَفِيضُوا مِنْ حَيْثُ أَفَاضَ النَّاسُ وَاسْتَغْفِرُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ ﴿١٩٩﴾ 199 Kemudian bertolaklah kamu dari tempat bertolaknya orang-orang banyak Arafah dan mohonlah ampun kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. فَإِذَا قَضَيْتُم مَّنَاسِكَكُمْ فَاذْكُرُوا اللَّهَ كَذِكْرِكُمْ آبَاءَكُمْ أَوْ أَشَدَّ ذِكْرًا ۗ فَمِنَ النَّاسِ مَن يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا وَمَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ ﴿٢٠٠﴾ 200 Apabila kamu telah menyelesaikan ibadat hajimu, maka berzikirlah dengan menyebut Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut membangga-banggakan nenek moyangmu atau bahkan berzikirlah lebih banyak dari itu. Maka di antara manusia ada orang yang berdo’a "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia", dan tiadalah baginya bahagian yang menyenangkan di akhirat. وَمِنْهُم مَّن يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ ﴿٢٠١﴾ 201 Dan di antara mereka ada orang yang berdo’a "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka" . أُولَـٰئِكَ لَهُمْ نَصِيبٌ مِّمَّا كَسَبُوا ۚ وَاللَّهُ سَرِيعُ الْحِسَابِ ﴿٢٠٢﴾ 202 Mereka itulah orang-orang yang mendapat bahagian dari apa yang mereka usahakan; dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya. ۞ وَاذْكُرُوا اللَّهَ فِي أَيَّامٍ مَّعْدُودَاتٍ ۚ فَمَن تَعَجَّلَ فِي يَوْمَيْنِ فَلَا إِثْمَ عَلَيْهِ وَمَن تَأَخَّرَ فَلَا إِثْمَ عَلَيْهِ ۚ لِمَنِ اتَّقَىٰ ۗ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّكُمْ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ ﴿٢٠٣﴾ 203 Dan berzikirlah dengan menyebut Allah dalam beberapa hari yang berbilang. Barangsiapa yang ingin cepat berangkat dari Mina sesudah dua hari, maka tiada dosa baginya. Dan barangsiapa yang ingin menangguhkan keberangkatannya dari dua hari itu, maka tidak ada dosa pula baginya bagi orang yang bertakwa. Dan bertakwalah kepada Allah, dan ketahuilah, bahwa kamu akan dikumpulkan kepada-Nya. وَمِنَ النَّاسِ مَن يُعْجِبُكَ قَوْلُهُ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَيُشْهِدُ اللَّهَ عَلَىٰ مَا فِي قَلْبِهِ وَهُوَ أَلَدُّ الْخِصَامِ ﴿٢٠٤﴾ 204 Dan di antara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu, dan dipersaksikannya kepada Allah atas kebenaran isi hatinya, padahal ia adalah penantang yang paling keras. وَإِذَا تَوَلَّىٰ سَعَىٰ فِي الْأَرْضِ لِيُفْسِدَ فِيهَا وَيُهْلِكَ الْحَرْثَ وَالنَّسْلَ ۗ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ الْفَسَادَ ﴿٢٠٥﴾ 205 Dan apabila ia berpaling dari kamu, ia berjalan di bumi untuk mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai kebinasaan . وَإِذَا قِيلَ لَهُ اتَّقِ اللَّهَ أَخَذَتْهُ الْعِزَّةُ بِالْإِثْمِ ۚ فَحَسْبُهُ جَهَنَّمُ ۚ وَلَبِئْسَ الْمِهَادُ ﴿٢٠٦﴾ 206 Dan apabila dikatakan kepadanya "Bertakwalah kepada Allah", bangkitlah kesombongannya yang menyebabkannya berbuat dosa. Maka cukuplah balasannya neraka Jahannam. Dan sungguh neraka Jahannam itu tempat tinggal yang seburuk-buruknya. وَمِنَ النَّاسِ مَن يَشْرِي نَفْسَهُ ابْتِغَاءَ مَرْضَاتِ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ رَءُوفٌ بِالْعِبَادِ ﴿٢٠٧﴾ 207 Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ ﴿٢٠٨﴾ 208 Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. فَإِن زَلَلْتُم مِّن بَعْدِ مَا جَاءَتْكُمُ الْبَيِّنَاتُ فَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ ﴿٢٠٩﴾ 209 Tetapi jika kamu menyimpang dari jalan Allah sesudah datang kepadamu bukti-bukti kebenaran, maka ketahuilah, bahwasanya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. هَلْ يَنظُرُونَ إِلَّا أَن يَأْتِيَهُمُ اللَّهُ فِي ظُلَلٍ مِّنَ الْغَمَامِ وَالْمَلَائِكَةُ وَقُضِيَ الْأَمْرُ ۚ وَإِلَى اللَّهِ تُرْجَعُ الْأُمُورُ ﴿٢١٠﴾ 210 Tiada yang mereka nanti-nantikan melainkan datangnya Allah dan malaikat pada hari kiamat dalam naungan awan , dan diputuskanlah perkaranya. Dan hanya kepada Allah dikembalikan segala urusan. سَلْ بَنِي إِسْرَائِيلَ كَمْ آتَيْنَاهُم مِّنْ آيَةٍ بَيِّنَةٍ ۗ وَمَن يُبَدِّلْ نِعْمَةَ اللَّهِ مِن بَعْدِ مَا جَاءَتْهُ فَإِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ ﴿٢١١﴾ 211 Tanyakanlah kepada Bani Israil "Berapa banyaknya tanda-tanda kebenaran yang nyata, yang telah Kami berikan kepada mereka". Dan barangsiapa yang menukar ni`mat Allah setelah datang ni’mat itu kepadanya, maka sesungguhnya Allah sangat keras siksa-Nya. زُيِّنَ لِلَّذِينَ كَفَرُوا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَيَسْخَرُونَ مِنَ الَّذِينَ آمَنُوا ۘ وَالَّذِينَ اتَّقَوْا فَوْقَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۗ وَاللَّهُ يَرْزُقُ مَن يَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ ﴿٢١٢﴾ 212 Kehidupan dunia dijadikan indah dalam pandangan orang-orang kafir, dan mereka memandang hina orang-orang yang beriman. Padahal orang-orang yang bertakwa itu lebih mulia daripada mereka di hari kiamat. Dan Allah memberi rezki kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya tanpa batas. كَانَ النَّاسُ أُمَّةً وَاحِدَةً فَبَعَثَ اللَّهُ النَّبِيِّينَ مُبَشِّرِينَ وَمُنذِرِينَ وَأَنزَلَ مَعَهُمُ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيمَا اخْتَلَفُوا فِيهِ ۚ وَمَا اخْتَلَفَ فِيهِ إِلَّا الَّذِينَ أُوتُوهُ مِن بَعْدِ مَا جَاءَتْهُمُ الْبَيِّنَاتُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ ۖ فَهَدَى اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا لِمَا اخْتَلَفُوا فِيهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِهِ ۗ وَاللَّهُ يَهْدِي مَن يَشَاءُ إِلَىٰ صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ ﴿٢١٣﴾ 213 Manusia itu adalah umat yang satu. Setelah timbul perselisihan, maka Allah mengutus para nabi sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab dengan benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkan itu dengan kehendak-Nya. Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus. أَمْ حَسِبْتُمْ أَن تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُم مَّثَلُ الَّذِينَ خَلَوْا مِن قَبْلِكُم ۖ مَّسَّتْهُمُ الْبَأْسَاءُ وَالضَّرَّاءُ وَزُلْزِلُوا حَتَّىٰ يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ مَتَىٰ نَصْرُ اللَّهِ ۗ أَلَا إِنَّ نَصْرَ اللَّهِ قَرِيبٌ ﴿٢١٤﴾ 214 Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu cobaan sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan dengan bermacam-macam cobaan sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat. يَسْأَلُونَكَ مَاذَا يُنفِقُونَ ۖ قُلْ مَا أَنفَقْتُم مِّنْ خَيْرٍ فَلِلْوَالِدَيْنِ وَالْأَقْرَبِينَ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَابْنِ السَّبِيلِ ۗ وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ ﴿٢١٥﴾ 215 Mereka bertanya kepadamu tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah "Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan." Dan apa saja kebajikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya. كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَّكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَن تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَن تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ ﴿٢١٦﴾ 216 Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. يَسْأَلُونَكَ عَنِ الشَّهْرِ الْحَرَامِ قِتَالٍ فِيهِ ۖ قُلْ قِتَالٌ فِيهِ كَبِيرٌ ۖ وَصَدٌّ عَن سَبِيلِ اللَّهِ وَكُفْرٌ بِهِ وَالْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَإِخْرَاجُ أَهْلِهِ مِنْهُ أَكْبَرُ عِندَ اللَّهِ ۚ وَالْفِتْنَةُ أَكْبَرُ مِنَ الْقَتْلِ ۗ وَلَا يَزَالُونَ يُقَاتِلُونَكُمْ حَتَّىٰ يَرُدُّوكُمْ عَن دِينِكُمْ إِنِ اسْتَطَاعُوا ۚ وَمَن يَرْتَدِدْ مِنكُمْ عَن دِينِهِ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَأُولَـٰئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ۖ وَأُولَـٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ ﴿٢١٧﴾ 217 Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah "Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar; tetapi menghalangi manusia dari jalan Allah, kafir kepada Allah, menghalangi masuk Masjidil Haram dan mengusir penduduknya dari sekitarnya, lebih besar dosanya di sisi Allah . Dan berbuat fitnah lebih besar dosanya daripada membunuh. Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka dapat mengembalikan kamu dari agamamu kepada kekafiran, seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَاجَرُوا وَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أُولَـٰئِكَ يَرْجُونَ رَحْمَتَ اللَّهِ ۚ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ ﴿٢١٨﴾ 218 Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. ۞ يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ ۖ قُلْ فِيهِمَا إِثْمٌ كَبِيرٌ وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ وَإِثْمُهُمَا أَكْبَرُ مِن نَّفْعِهِمَا ۗ وَيَسْأَلُونَكَ مَاذَا يُنفِقُونَ قُلِ الْعَفْوَ ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمُ الْآيَاتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُونَ ﴿٢١٩﴾ 219 Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah "Pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfa’at bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfa’atnya". Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah "Yang lebih dari keperluan." Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berpikir, فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ۗ وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْيَتَامَىٰ ۖ قُلْ إِصْلَاحٌ لَّهُمْ خَيْرٌ ۖ وَإِن تُخَالِطُوهُمْ فَإِخْوَانُكُمْ ۚ وَاللَّهُ يَعْلَمُ الْمُفْسِدَ مِنَ الْمُصْلِحِ ۚ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَأَعْنَتَكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ ﴿٢٢٠﴾ 220 tentang dunia dan akhirat. Dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakanlah "Mengurus urusan mereka secara patut adalah baik, dan jika kamu menggauli mereka, maka mereka adalah saudaramu dan Allah mengetahui siapa yang membuat kerusakan dari yang mengadakan perbaikan. Dan jika Allah menghendaki, niscaya Dia dapat mendatangkan kesulitan kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. وَلَا تَنكِحُوا الْمُشْرِكَاتِ حَتَّىٰ يُؤْمِنَّ ۚ وَلَأَمَةٌ مُّؤْمِنَةٌ خَيْرٌ مِّن مُّشْرِكَةٍ وَلَوْ أَعْجَبَتْكُمْ ۗ وَلَا تُنكِحُوا الْمُشْرِكِينَ حَتَّىٰ يُؤْمِنُوا ۚ وَلَعَبْدٌ مُّؤْمِنٌ خَيْرٌ مِّن مُّشْرِكٍ وَلَوْ أَعْجَبَكُمْ ۗ أُولَـٰئِكَ يَدْعُونَ إِلَى النَّارِ ۖ وَاللَّهُ يَدْعُو إِلَى الْجَنَّةِ وَالْمَغْفِرَةِ بِإِذْنِهِ ۖ وَيُبَيِّنُ آيَاتِهِ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ ﴿٢٢١﴾ 221 Dan janganlah kamu nikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mu’min lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik dengan wanita-wanita mu’min sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mu’min lebih baik dari orang musyrik walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya perintah-perintah-Nya kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran. وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْمَحِيضِ ۖ قُلْ هُوَ أَذًى فَاعْتَزِلُوا النِّسَاءَ فِي الْمَحِيضِ ۖ وَلَا تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّىٰ يَطْهُرْنَ ۖ فَإِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ أَمَرَكُمُ اللَّهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ ﴿٢٢٢﴾ 222 Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah "Haid itu adalah kotoran". Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri. نِسَاؤُكُمْ حَرْثٌ لَّكُمْ فَأْتُوا حَرْثَكُمْ أَنَّىٰ شِئْتُمْ ۖ وَقَدِّمُوا لِأَنفُسِكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّكُم مُّلَاقُوهُ ۗ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ ﴿٢٢٣﴾ 223 Isteri-isterimu adalah seperti tanah tempat kamu bercocok-tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki . Dan kerjakanlah amal yang baik untuk dirimu, dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. Dan berilah kabar gembira orang-orang yang beriman. وَلَا تَجْعَلُوا اللَّهَ عُرْضَةً لِّأَيْمَانِكُمْ أَن تَبَرُّوا وَتَتَّقُوا وَتُصْلِحُوا بَيْنَ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ ﴿٢٢٤﴾ 224 Janganlah kamu jadikan nama Allah dalam sumpahmu sebagai penghalang untuk berbuat kebajikan, bertakwa dan mengadakan ishlah di antara manusia . Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. لَّا يُؤَاخِذُكُمُ اللَّهُ بِاللَّغْوِ فِي أَيْمَانِكُمْ وَلَـٰكِن يُؤَاخِذُكُم بِمَا كَسَبَتْ قُلُوبُكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ حَلِيمٌ ﴿٢٢٥﴾ 225 Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpahmu yang tidak dimaksud untuk bersumpah, tetapi Allah menghukum kamu disebabkan sumpahmu yang disengaja untuk bersumpah oleh hatimu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun . لِّلَّذِينَ يُؤْلُونَ مِن نِّسَائِهِمْ تَرَبُّصُ أَرْبَعَةِ أَشْهُرٍ ۖ فَإِن فَاءُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ ﴿٢٢٦﴾ 226 Kepada orang-orang yang meng-ilaa’ isterinya diberi tangguh empat bulan lamanya. Kemudian jika mereka kembali kepada isterinya, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. وَإِنْ عَزَمُوا الطَّلَاقَ فَإِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ ﴿٢٢٧﴾ 227 Dan jika mereka berazam bertetap hati untuk talak, maka sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. وَالْمُطَلَّقَاتُ يَتَرَبَّصْنَ بِأَنفُسِهِنَّ ثَلَاثَةَ قُرُوءٍ ۚ وَلَا يَحِلُّ لَهُنَّ أَن يَكْتُمْنَ مَا خَلَقَ اللَّهُ فِي أَرْحَامِهِنَّ إِن كُنَّ يُؤْمِنَّ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ وَبُعُولَتُهُنَّ أَحَقُّ بِرَدِّهِنَّ فِي ذَٰلِكَ إِنْ أَرَادُوا إِصْلَاحًا ۚ وَلَهُنَّ مِثْلُ الَّذِي عَلَيْهِنَّ بِالْمَعْرُوفِ ۚ وَلِلرِّجَالِ عَلَيْهِنَّ دَرَجَةٌ ۗ وَاللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ ﴿٢٢٨﴾ 228 Wanita-wanita yang ditalak hendaklah menahan diri menunggu tiga kali quru Tidak boleh mereka menyembunyikan apa yang diciptakan Allah dalam rahimnya, jika mereka beriman kepada Allah dan hari akhirat. Dan suami-suaminya berhak merujukinya dalam masa menanti itu, jika mereka para suami itu menghendaki ishlah. Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma’ruf. Akan tetapi para suami mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada isterinya . Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. الطَّلَاقُ مَرَّتَانِ ۖ فَإِمْسَاكٌ بِمَعْرُوفٍ أَوْ تَسْرِيحٌ بِإِحْسَانٍ ۗ وَلَا يَحِلُّ لَكُمْ أَن تَأْخُذُوا مِمَّا آتَيْتُمُوهُنَّ شَيْئًا إِلَّا أَن يَخَافَا أَلَّا يُقِيمَا حُدُودَ اللَّهِ ۖ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا يُقِيمَا حُدُودَ اللَّهِ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا فِيمَا افْتَدَتْ بِهِ ۗ تِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ فَلَا تَعْتَدُوهَا ۚ وَمَن يَتَعَدَّ حُدُودَ اللَّهِ فَأُولَـٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ ﴿٢٢٩﴾ 229 Talak yang dapat dirujuki dua kali. Setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara yang ma’ruf atau menceraikan dengan cara yang baik. Tidak halal bagi kamu mengambil kembali dari sesuatu yang telah kamu berikan kepada mereka, kecuali kalau keduanya khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah. Jika kamu khawatir bahwa keduanya suami isteri tidak dapat menjalankan hukum-hukum Allah, maka tidak ada dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinya . Itulah hukum-hukum Allah, maka janganlah kamu melanggarnya. Barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah mereka itulah orang-orang yang zalim. فَإِن طَلَّقَهَا فَلَا تَحِلُّ لَهُ مِن بَعْدُ حَتَّىٰ تَنكِحَ زَوْجًا غَيْرَهُ ۗ فَإِن طَلَّقَهَا فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا أَن يَتَرَاجَعَا إِن ظَنَّا أَن يُقِيمَا حُدُودَ اللَّهِ ۗ وَتِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ يُبَيِّنُهَا لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ ﴿٢٣٠﴾ 230 Kemudian jika si suami menalaknya sesudah talak yang kedua, maka perempuan itu tidak halal lagi baginya hingga dia kawin dengan suami yang lain. Kemudian jika suami yang lain itu menceraikannya, maka tidak ada dosa bagi keduanya bekas suami pertama dan isteri untuk kawin kembali jika keduanya berpendapat akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah. Itulah hukum-hukum Allah, diterangkan-Nya kepada kaum yang mau mengetahui. وَإِذَا طَلَّقْتُمُ النِّسَاءَ فَبَلَغْنَ أَجَلَهُنَّ فَأَمْسِكُوهُنَّ بِمَعْرُوفٍ أَوْ سَرِّحُوهُنَّ بِمَعْرُوفٍ ۚ وَلَا تُمْسِكُوهُنَّ ضِرَارًا لِّتَعْتَدُوا ۚ وَمَن يَفْعَلْ ذَٰلِكَ فَقَدْ ظَلَمَ نَفْسَهُ ۚ وَلَا تَتَّخِذُوا آيَاتِ اللَّهِ هُزُوًا ۚ وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَمَا أَنزَلَ عَلَيْكُم مِّنَ الْكِتَابِ وَالْحِكْمَةِ يَعِظُكُم بِهِ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ ﴿٢٣١﴾ 231 Apabila kamu mentalak isteri-isterimu, lalu mereka mendekati akhir iddahnya, maka rujukilah mereka dengan cara yang ma’ruf, atau ceraikanlah mereka dengan cara yang ma’ruf pula. Janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi kemudharatan, karena dengan demikian kamu menganiaya mereka . Barangsiapa berbuat demikian, maka sungguh ia telah berbuat zalim terhadap dirinya sendiri. Janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah sebagai permainan. Dan ingatlah ni’mat Allah padamu, dan apa yang telah diturunkan Allah kepadamu yaitu Al Kitab Al Qur’an dan Al Hikmah As Sunnah. Allah memberi pengajaran kepadamu dengan apa yang diturunkan-Nya itu. Dan bertakwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasanya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. وَإِذَا طَلَّقْتُمُ النِّسَاءَ فَبَلَغْنَ أَجَلَهُنَّ فَلَا تَعْضُلُوهُنَّ أَن يَنكِحْنَ أَزْوَاجَهُنَّ إِذَا تَرَاضَوْا بَيْنَهُم بِالْمَعْرُوفِ ۗ ذَٰلِكَ يُوعَظُ بِهِ مَن كَانَ مِنكُمْ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۗ ذَٰلِكُمْ أَزْكَىٰ لَكُمْ وَأَطْهَرُ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ ﴿٢٣٢﴾ 232 Apabila kamu menalak isteri-isterimu, lalu habis iddahnya, maka janganlah kamu para wali menghalangi mereka kawin lagi dengan bakal suaminya , apabila telah terdapat kerelaan di antara mereka dengan cara yang ma’ruf. Itulah yang dinasehatkan kepada orang-orang yang beriman di antara kamu kepada Allah dan hari kemudian. Itu lebih baik bagimu dan lebih suci. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. ۞ وَالْوَالِدَاتُ يُرْضِعْنَ أَوْلَادَهُنَّ حَوْلَيْنِ كَامِلَيْنِ ۖ لِمَنْ أَرَادَ أَن يُتِمَّ الرَّضَاعَةَ ۚ وَعَلَى الْمَوْلُودِ لَهُ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ ۚ لَا تُكَلَّفُ نَفْسٌ إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَا تُضَارَّ وَالِدَةٌ بِوَلَدِهَا وَلَا مَوْلُودٌ لَّهُ بِوَلَدِهِ ۚ وَعَلَى الْوَارِثِ مِثْلُ ذَٰلِكَ ۗ فَإِنْ أَرَادَا فِصَالًا عَن تَرَاضٍ مِّنْهُمَا وَتَشَاوُرٍ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا ۗ وَإِنْ أَرَدتُّمْ أَن تَسْتَرْضِعُوا أَوْلَادَكُمْ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ إِذَا سَلَّمْتُم مَّا آتَيْتُم بِالْمَعْرُوفِ ۗ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ ﴿٢٣٣﴾ 233 Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang ma’ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan juga seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih sebelum dua tahun dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. وَالَّذِينَ يُتَوَفَّوْنَ مِنكُمْ وَيَذَرُونَ أَزْوَاجًا يَتَرَبَّصْنَ بِأَنفُسِهِنَّ أَرْبَعَةَ أَشْهُرٍ وَعَشْرًا ۖ فَإِذَا بَلَغْنَ أَجَلَهُنَّ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ فِيمَا فَعَلْنَ فِي أَنفُسِهِنَّ بِالْمَعْرُوفِ ۗ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ ﴿٢٣٤﴾ 234 Orang-orang yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri hendaklah para isteri itu menangguhkan dirinya ber’iddah empat bulan sepuluh hari. Kemudian apabila telah habis iddahnya, maka tiada dosa bagimu para wali membiarkan mereka berbuat terhadap diri mereka menurut yang patut. Allah mengetahui apa yang kamu perbuat. وَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ فِيمَا عَرَّضْتُم بِهِ مِنْ خِطْبَةِ النِّسَاءِ أَوْ أَكْنَنتُمْ فِي أَنفُسِكُمْ ۚ عَلِمَ اللَّهُ أَنَّكُمْ سَتَذْكُرُونَهُنَّ وَلَـٰكِن لَّا تُوَاعِدُوهُنَّ سِرًّا إِلَّا أَن تَقُولُوا قَوْلًا مَّعْرُوفًا ۚ وَلَا تَعْزِمُوا عُقْدَةَ النِّكَاحِ حَتَّىٰ يَبْلُغَ الْكِتَابُ أَجَلَهُ ۚ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا فِي أَنفُسِكُمْ فَاحْذَرُوهُ ۚ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ غَفُورٌ حَلِيمٌ ﴿٢٣٥﴾ 235 Dan tidak ada dosa bagi kamu meminang wanita-wanita itu dengan sindiran atau kamu menyembunyikan keinginan mengawini mereka dalam hatimu. Allah mengetahui bahwa kamu akan menyebut-nyebut mereka, dalam pada itu janganlah kamu mengadakan janji kawin dengan mereka secara rahasia, kecuali sekedar mengucapkan kepada mereka perkataan yang ma’ruf . Dan janganlah kamu ber’azam bertetap hati untuk berakad nikah, sebelum habis iddahnya. Dan ketahuilah bahwasanya Allah mengetahui apa yang ada dalam hatimu; maka takutlah kepada-Nya, dan ketahuilah bahwa Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun. لَّا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ إِن طَلَّقْتُمُ النِّسَاءَ مَا لَمْ تَمَسُّوهُنَّ أَوْ تَفْرِضُوا لَهُنَّ فَرِيضَةً ۚ وَمَتِّعُوهُنَّ عَلَى الْمُوسِعِ قَدَرُهُ وَعَلَى الْمُقْتِرِ قَدَرُهُ مَتَاعًا بِالْمَعْرُوفِ ۖ حَقًّا عَلَى الْمُحْسِنِينَ ﴿٢٣٦﴾ 236 Tidak ada kewajiban membayar mahar atas kamu, jika kamu menceraikan isteri-isterimu sebelum kamu bercampur dengan mereka dan sebelum kamu menentukan maharnya. Dan hendaklah kamu berikan suatu mut’ah pemberian kepada mereka. Orang yang mampu menurut kemampuannya dan orang yang miskin menurut kemampuannya pula, yaitu pemberian menurut yang patut. Yang demikian itu merupakan ketentuan bagi orang-orang yang berbuat kebajikan. وَإِن طَلَّقْتُمُوهُنَّ مِن قَبْلِ أَن تَمَسُّوهُنَّ وَقَدْ فَرَضْتُمْ لَهُنَّ فَرِيضَةً فَنِصْفُ مَا فَرَضْتُمْ إِلَّا أَن يَعْفُونَ أَوْ يَعْفُوَ الَّذِي بِيَدِهِ عُقْدَةُ النِّكَاحِ ۚ وَأَن تَعْفُوا أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۚ وَلَا تَنسَوُا الْفَضْلَ بَيْنَكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ ﴿٢٣٧﴾ 237 Jika kamu menceraikan isteri-isterimu sebelum kamu bercampur dengan mereka, padahal sesungguhnya kamu sudah menentukan maharnya, maka bayarlah seperdua dari mahar yang telah kamu tentukan itu, kecuali jika isteri-isterimu itu mema’afkan atau dima’afkan oleh orang yang memegang ikatan nikah , dan pema’afan kamu itu lebih dekat kepada takwa. Dan janganlah kamu melupakan keutamaan di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Melihat segala apa yang kamu kerjakan. حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَىٰ وَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِينَ ﴿٢٣٨﴾ 238 Peliharalah segala shalat mu, dan peliharalah shalat wusthaa . Berdirilah karena Allah dalam shalatmu dengan khusyu’. فَإِنْ خِفْتُمْ فَرِجَالًا أَوْ رُكْبَانًا ۖ فَإِذَا أَمِنتُمْ فَاذْكُرُوا اللَّهَ كَمَا عَلَّمَكُم مَّا لَمْ تَكُونُوا تَعْلَمُونَ ﴿٢٣٩﴾ 239 Jika kamu dalam keadaan takut bahaya, maka shalatlah sambil berjalan atau berkendaraan. Kemudian apabila kamu telah aman, maka sebutlah Allah shalatlah, sebagaimana Allah telah mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui. وَالَّذِينَ يُتَوَفَّوْنَ مِنكُمْ وَيَذَرُونَ أَزْوَاجًا وَصِيَّةً لِّأَزْوَاجِهِم مَّتَاعًا إِلَى الْحَوْلِ غَيْرَ إِخْرَاجٍ ۚ فَإِنْ خَرَجْنَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ فِي مَا فَعَلْنَ فِي أَنفُسِهِنَّ مِن مَّعْرُوفٍ ۗ وَاللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ ﴿٢٤٠﴾ 240 Dan orang-orang yang akan meninggal dunia di antaramu dan meninggalkan isteri, hendaklah berwasiat untuk isteri-isterinya, yaitu diberi nafkah hingga setahun lamanya dengan tidak disuruh pindah dari rumahnya. Akan tetapi jika mereka pindah sendiri, maka tidak ada dosa bagimu wali atau waris dari yang meninggal membiarkan mereka berbuat yang ma’ruf terhadap diri mereka. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. وَلِلْمُطَلَّقَاتِ مَتَاعٌ بِالْمَعْرُوفِ ۖ حَقًّا عَلَى الْمُتَّقِينَ ﴿٢٤١﴾ 241 Kepada wanita-wanita yang diceraikan hendaklah diberikan oleh suaminya mut`ah menurut yang ma’ruf, sebagai suatu kewajiban bagi orang-orang yang takwa. كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ ﴿٢٤٢﴾ 242 Demikianlah Allah menerangkan kepadamu ayat-ayat-Nya hukum-hukum-Nya supaya kamu memahaminya. ۞ أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ خَرَجُوا مِن دِيَارِهِمْ وَهُمْ أُلُوفٌ حَذَرَ الْمَوْتِ فَقَالَ لَهُمُ اللَّهُ مُوتُوا ثُمَّ أَحْيَاهُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ لَذُو فَضْلٍ عَلَى النَّاسِ وَلَـٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَشْكُرُونَ ﴿٢٤٣﴾ 243 Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang keluar dari kampung halaman mereka, sedang mereka beribu-ribu jumlahnya karena takut mati; maka Allah berfirman kepada mereka "Matilah kamu" kemudian Allah menghidupkan mereka. Sesungguhnya Allah mempunyai karunia terhadap manusia tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur. وَقَاتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ ﴿٢٤٤﴾ 244 Dan berperanglah kamu sekalian di jalan Allah, dan ketahuilah sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. مَّن ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافًا كَثِيرَةً ۚ وَاللَّهُ يَقْبِضُ وَيَبْسُطُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ ﴿٢٤٥﴾ 245 Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik menafkahkan hartanya di jalan Allah, maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan rezki dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan. أَلَمْ تَرَ إِلَى الْمَلَإِ مِن بَنِي إِسْرَائِيلَ مِن بَعْدِ مُوسَىٰ إِذْ قَالُوا لِنَبِيٍّ لَّهُمُ ابْعَثْ لَنَا مَلِكًا نُّقَاتِلْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ۖ قَالَ هَلْ عَسَيْتُمْ إِن كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ أَلَّا تُقَاتِلُوا ۖ قَالُوا وَمَا لَنَا أَلَّا نُقَاتِلَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَقَدْ أُخْرِجْنَا مِن دِيَارِنَا وَأَبْنَائِنَا ۖ فَلَمَّا كُتِبَ عَلَيْهِمُ الْقِتَالُ تَوَلَّوْا إِلَّا قَلِيلًا مِّنْهُمْ ۗ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِالظَّالِمِينَ ﴿٢٤٦﴾ 246 Apakah kamu tidak memperhatikan pemuka-pemuka Bani Israil sesudah Nabi Musa, yaitu ketika mereka berkata kepada seorang Nabi mereka "Angkatlah untuk kami seorang raja supaya kami berperang di bawah pimpinannya di jalan Allah". Nabi mereka menjawab "Mungkin sekali jika kamu nanti diwajibkan berperang, kamu tidak akan berperang." Mereka menjawab "Mengapa kami tidak mau berperang di jalan Allah, padahal sesungguhnya kami telah diusir dari kampung halaman kami dan dari anak-anak kami?" . Maka tatkala perang itu diwajibkan atas mereka, merekapun berpaling, kecuali beberapa orang saja di antara mereka. Dan Allah Maha Mengetahui orang-orang yang zalim. وَقَالَ لَهُمْ نَبِيُّهُمْ إِنَّ اللَّهَ قَدْ بَعَثَ لَكُمْ طَالُوتَ مَلِكًا ۚ قَالُوا أَنَّىٰ يَكُونُ لَهُ الْمُلْكُ عَلَيْنَا وَنَحْنُ أَحَقُّ بِالْمُلْكِ مِنْهُ وَلَمْ يُؤْتَ سَعَةً مِّنَ الْمَالِ ۚ قَالَ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَاهُ عَلَيْكُمْ وَزَادَهُ بَسْطَةً فِي الْعِلْمِ وَالْجِسْمِ ۖ وَاللَّهُ يُؤْتِي مُلْكَهُ مَن يَشَاءُ ۚ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ ﴿٢٤٧﴾ 247 Nabi mereka mengatakan kepada mereka "Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu". Mereka menjawab "Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan yang banyak?" Nabi mereka berkata "Sesungguhnya Allah telah memilihnya menjadi rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa." Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui. وَقَالَ لَهُمْ نَبِيُّهُمْ إِنَّ آيَةَ مُلْكِهِ أَن يَأْتِيَكُمُ التَّابُوتُ فِيهِ سَكِينَةٌ مِّن رَّبِّكُمْ وَبَقِيَّةٌ مِّمَّا تَرَكَ آلُ مُوسَىٰ وَآلُ هَارُونَ تَحْمِلُهُ الْمَلَائِكَةُ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَةً لَّكُمْ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ ﴿٢٤٨﴾ 248 Dan Nabi mereka mengatakan kepada mereka "Sesungguhnya tanda ia akan menjadi raja, ialah kembalinya tabut kepadamu, di dalamnya terdapat ketenangan dari Tuhanmu dan sisa dari peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun; tabut itu dibawa oleh Malaikat. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda bagimu, jika kamu orang yang beriman. فَلَمَّا فَصَلَ طَالُوتُ بِالْجُنُودِ قَالَ إِنَّ اللَّهَ مُبْتَلِيكُم بِنَهَرٍ فَمَن شَرِبَ مِنْهُ فَلَيْسَ مِنِّي وَمَن لَّمْ يَطْعَمْهُ فَإِنَّهُ مِنِّي إِلَّا مَنِ اغْتَرَفَ غُرْفَةً بِيَدِهِ ۚ فَشَرِبُوا مِنْهُ إِلَّا قَلِيلًا مِّنْهُمْ ۚ فَلَمَّا جَاوَزَهُ هُوَ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ قَالُوا لَا طَاقَةَ لَنَا الْيَوْمَ بِجَالُوتَ وَجُنُودِهِ ۚ قَالَ الَّذِينَ يَظُنُّونَ أَنَّهُم مُّلَاقُو اللَّهِ كَم مِّن فِئَةٍ قَلِيلَةٍ غَلَبَتْ فِئَةً كَثِيرَةً بِإِذْنِ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ مَعَ الصَّابِرِينَ ﴿٢٤٩﴾ 249 Maka tatkala Thalut keluar membawa tentaranya, ia berkata "Sesungguhnya Allah akan menguji kamu dengan suatu sungai. Maka siapa di antara kamu meminum airnya, bukanlah ia pengikutku. Dan barangsiapa tiada meminumnya, kecuali menceduk seceduk tangan, maka ia adalah pengikutku." Kemudian mereka meminumnya kecuali beberapa orang di antara mereka. Maka tatkala Thalut dan orang-orang yang beriman bersama dia telah menyeberangi sungai itu, orang-orang yang telah minum berkata "Tak ada kesanggupan kami pada hari ini untuk melawan Jalut dan tentaranya." Orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah berkata "Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar." وَلَمَّا بَرَزُوا لِجَالُوتَ وَجُنُودِهِ قَالُوا رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ ﴿٢٥٠﴾ 250 Tatkala mereka nampak oleh Jalut dan tentaranya, merekapun Thalut dan tentaranya berdo’a "Ya Tuhan kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir". فَهَزَمُوهُم بِإِذْنِ اللَّهِ وَقَتَلَ دَاوُودُ جَالُوتَ وَآتَاهُ اللَّهُ الْمُلْكَ وَالْحِكْمَةَ وَعَلَّمَهُ مِمَّا يَشَاءُ ۗ وَلَوْلَا دَفْعُ اللَّهِ النَّاسَ بَعْضَهُم بِبَعْضٍ لَّفَسَدَتِ الْأَرْضُ وَلَـٰكِنَّ اللَّهَ ذُو فَضْلٍ عَلَى الْعَالَمِينَ ﴿٢٥١﴾ 251 Mereka tentara Thalut mengalahkan tentara Jalut dengan izin Allah dan dalam peperangan itu Daud membunuh Jalut, kemudian Allah memberikan kepadanya Daud pemerintahan dan hikmah , sesudah meninggalnya Thalut dan mengajarkan kepadanya apa yang dikehendaki-Nya. Seandainya Allah tidak menolak keganasan sebahagian manusia dengan sebahagian yang lain, pasti rusaklah bumi ini. Tetapi Allah mempunyai karunia yang dicurahkan atas semesta alam. تِلْكَ آيَاتُ اللَّهِ نَتْلُوهَا عَلَيْكَ بِالْحَقِّ ۚ وَإِنَّكَ لَمِنَ الْمُرْسَلِينَ ﴿٢٥٢﴾ 252 Itu adalah ayat-ayat Allah. Kami bacakan kepadamu dengan hak benar dan sesungguhnya kamu benar-benar salah seorang di antara nabi-nabi yang diutus.
5Ie3krt. 301 312 281 347 327 318 20 22 298
juz 2 dan latinnya